LALU LINTAS KEHIDUPAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang lalu lintas kehidupan
manusia menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya
1. Hidup bermasyarakat dapat diibaratkan
dengan lalulintas, karena masing-masing orang berkeinginan sampai ke tujuan
dengan cepat dan selamat.
2. Untuk keselamatan dan kelancaran perjalanan
untuk semua orang, maka diperlukan adanya peraturan lalulintas.
3. Peraturan dalam kehidupan manusia, harus
ditetapkan oleh pihak yang paling mengetahui sifat dan karakter serta kebutuhan
manusia yang akan dikenakan peraturan tersebut,
supaya peraturan akan dipatuhi karena bersifat manusiawi.
4. Yang menetapkan peraturan haruslah pihak yang tidak terlibat atau tidak memiliki kepentingan
dengan peraturan tersebut, agar semuanya berjalan dengan fair dan netral.
5. Dalam peraturan kehidupan manusia, Allah
yang paling berhak menetapkan segala peraturan, karena Allah Maha Mengetahui
dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.
6. Allah yang menciptakan segala alam
semesta beserta isinya, Allah yang paling mengenal sifat dan watak manusia, serta
Allah tidak memiliki kepentingan apa pun terhadap manusia.
7. Peraturan lalu lintas dalam kehidupan
manusia tersebut dinamakan “agama”.
8. Agama adalah “peraturan dari Allah untuk
manusia sebagai pedoman yang mengantarkan manusia menuju kebahagiaan dunia dan
akhirat”.
9. Sebagian ulama berpendapat bahwa “agama”
artinya “jalan”.
10. Al-Quran, hadis Nabi, dan para ahli hampir selalu menggunakan
kata-kata yang mengacu kepada arti “jalan” untuk peraturan dan petunjuk
keagamaan.
11. Misalnya, kata “syari'ah” (jalan menuju
sumber air), “mazhab” (tempat berjalan), “shiratal mustaqim” (jalan yang luas
lagi lurus), “sabilillah” (jalan Allah), dan istilah lainnya.
12. Agama dapat diibaratkan seperti lampu dan
rambu pengaturan lalu lintas yang diperlukan di jalan raya untuk memperlancar
perjalanan, bukan untuk menghambat perjalanan.
13. Jika lampu dan rambu pengaturan lalu
lintas tidak berfungsi, maka akan menimbulkan kemacetan dan kesemrawutan.
14. Setiap orang harus menyadari bahwa agama
sangat diperlukan dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai pedoman untuk
“rambu kehidupan”.
15. Agama akan mengantarkan semua manusia
dapat menelusuri “jalan hidupnya” dengan aman, tertib, dan lancar yang mengantarkan manusia dengan mudah
sampai ke tujuan.
16. Harus disadari oleh setiap orang bahwa
sebelum memasuki “shiratal mustaqim” (jalan yang luas lagi lurus), akan
terdapat beberapa hambatan dan kesulitan yang harus dilewati, tetapi setelah
berjalan beberapa saat pasti ditemukan kemudahan dan kenyamanan.
17. Allah meninjau “peraturan lalu lintasnya”
secara berkala, sehingga Allah mengutus para nabi dan rasul kepada umat manusia
berdasarkan kepentingan manusia.
18. Akhirnya Allah mengutus Nabi Muhammad
yang membawa “peraturan lalu lintas” secara global, yaitu ajaran Islam sebagai
pedoman dan petunjuk untuk kepentingan manusia sampai akhir zaman.
19. Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) yat
40.
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ
وَلَٰكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ
عَلِيمًا
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antaramu,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.
Daftar Pustaka
1.
Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online






0 comments:
Post a Comment