BUZZER DALAM NEGARA PANCASILA
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.

1. Kehadiran pendengung
atau buzzer di media sosial tengah menjadi sorotan akhir-akhir ini.
2. Para buzzer memang hadir
untuk mendukung jagoannya dan mereka marak saat Pilpres 2019 lalu.
3. Sayangnya, dalam
memberikan dukungan tersebut, para buzzer kerap melakukan politik adu domba.
4. Mereka memecah belah
bangsa dengan beragam isu yang sensitif di publik.
5. Rektor Universitas Ibnu
Chaldun, Musni Umar dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (6/10) menulis tentang
jahatnya lakukan politik adu domba, pecah belah dgn isu anti:
1) Anti Pancasila.
2) Radikalisme.
3) Terorisme.
4) Anti toleran.
5) Khilafah, ISIS
6) Dan lainnya.
6. Para buzzer bertujuan untuk
memecah belah dan politik adu domba dengan segala cara.
7. Ternyata banyak yang
percaya dengan fitnah dari para buzzer ini.
8. Keberadaan para
pendengung turut membuat Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid geram.
9. Pasalnya, di negeri yang
menganut ideologi Pancasila masih ada saja orang yang melakoni peran memfitnah.
10. “Padahal itu
bertentangan dengan Pancasila dan ada pula yang mempercayai fitnahnya,”
kesalnya dalam akun Twitter pribadi.
11. Wakil Ketua Majelis
Syuro PKS ini sem Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini semakin terheran-heran
lantara para buzzer seperti kebal terhadap hukum.
12. Sebab, tak jarang
laporan terhadap pra buzzer, tidak pernah diproses.
13. “Jadi betul jika mereka
membahayakan demokrasi,” tutupnya.
14. Nama-nama buzzer menurut
detiknews.com
1)
Kakak Pembina.
2)
Seword.com.
3)
Denny Siregar.
4)
Pepih Nugroho.
5)
Yusuf Muhammad.
6)
Denny Siregar.
7)
Katakita.
8)
Abu Janda.
9)
Aldi El Kaezzar.
10)
Pepih Nugraha.
11)
lnfo Seputar Presiden.
12)
Redaksi Indonesia.
13)
Eko Kuntadhi.
14)
Komik Kita.
15)
Komik Pinggiran.
16)
Habib Think.
17)
Salman Faris.
18)
Sewordcom.
19)
Alifurrahman S Asyari.
20)
Dan lainnya.
(Sumber: internet,
repelita, detiknews.com)
0 comments:
Post a Comment