BUZZER
PARA PEDAGANG
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.

1. Trik
nakal pedagang, bersekongkol dengan para buzzer.
2. Kongkalikong
alias konspirasi kejam kadang juga dilakukan oleh sebagian pedagang.
3. Para
pedagang membentuk tim buzzer untuk mengkondisikan fsikologi dan persepsi calon
pembeli.
4. Tim
buzzer bermain sandiwara sebagai calon pembeli yang begitu menggebu-gebu untuk membeli
atau menawar barang dengan harga tinggi .
5. Mereka
sebenarnya tidak ingin membeli.
6. Tetapi
sekedar menjalankan "misi" agar bisa mempengaruhi orang lain untuk membeli dengan harga tinggi.
7. Para
buzzer berpura-pura menawar bahkan membeli.
8. Mereka
bahkan membayar dan menyerahkan sejumlah uang.
9. Tetapi
setelah korban pergi, maka uangnya akan diminta lagi.
10. Mereka
akan mencari mangsa selanjutnya..
11. Ini
adalah salah satu trik komunikasi kejam sebagian pedagang.
12. Para
buzzer yang memiliki "hak imunisasi" atas apapun yang ia katakan.
13. Praktik
keji semacam inilah yang disebut dengan An Najesy, pada hadits berikut:
14. عَنِ
ابْنِ عُمَرَ – رضى الله عنهما – قَالَ نَهَى النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – عَنِ
النَّجْشِ
15. Sahabat
Ibnu Umar menuturkan, Rasulullah melarang jual beli najesy [Bukhari dan
Muslim].
16. Pola
komunikasi ala buzzer alias an- najesy semacam ini juga bisa terjadi pada dunia
dakwah yang offline maupun online.
17. Para
buzzer bersandiwara sebagai "pahlawan" alias "super hero"
bin "jagoan" yang selalu bersuara lantang, untuk mengundang mangsa.
18. Para
buzzer kemudian menyerahkannya kepada para eksekutor yang telah siap menunggu
untuk menjalankan tahapan skenario selanjutnya.
19. Para
buzzer akan kembali mencari calon mangsa potensial.
20. Mereka
terus mengulangi langkah di atas.
21. Tanpa
perasaan takut atau kawatir diminta untuk "membayar".
22. Raulullan bersabda,“Seorang pedagang yang jujur, kelak pada hari kiamat
akan dikumpulkan oleh Allah bersama para nabi, siddiqin, dan para syuhada.”
23. Al-Quran surah Al-Muthaffifin
(surah ke-83) ayat 1-6.
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ
الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا
عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ
وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ
وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ
أَلَا يَظُنُّ أُولَٰئِكَ
أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ
لِيَوْمٍ عَظِيمٍ
يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ
لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
Kecelakaan besar bagi orang-orang yang
curang. (Yaitu) orang-orang yang jika menerima takaran dari orang lain, mereka minta
dipenuhi. Dan jika mereka menimbang
untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah orang-orang itu yakin sesungguhnya
mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar. (Yaitu) hari (ketika)
manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam.
Daftar Pustaka
1. Facebook Dr. Muhammad Arifin
Badri.
2. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment