Tuesday, October 22, 2019

3514. BUZZER PEDAGANG


BUZZER PARA PEDAGANG
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Trik nakal pedagang, bersekongkol dengan para buzzer.
2.    Kongkalikong alias konspirasi kejam kadang juga dilakukan oleh sebagian pedagang.
3.    Para pedagang membentuk tim buzzer untuk mengkondisikan fsikologi dan persepsi calon pembeli.
4.    Tim buzzer bermain sandiwara sebagai calon pembeli yang begitu menggebu-gebu untuk membeli atau menawar barang dengan harga tinggi .
5.    Mereka sebenarnya tidak ingin membeli.
6.    Tetapi sekedar menjalankan "misi" agar bisa mempengaruhi orang lain untuk  membeli dengan harga tinggi.
7.    Para buzzer berpura-pura menawar bahkan membeli.
8.    Mereka bahkan membayar dan menyerahkan sejumlah uang.
9.    Tetapi setelah korban pergi, maka uangnya akan diminta lagi.
10. Mereka akan mencari mangsa selanjutnya..
11. Ini adalah salah satu trik komunikasi kejam sebagian pedagang.
12. Para buzzer yang memiliki "hak imunisasi" atas apapun yang ia katakan.
13. Praktik keji semacam inilah yang disebut dengan An Najesy, pada hadits berikut:
14. عَنِ ابْنِ عُمَرَ – رضى الله عنهما – قَالَ نَهَى النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – عَنِ النَّجْشِ
15. Sahabat Ibnu Umar menuturkan, Rasulullah melarang jual beli najesy [Bukhari dan Muslim].
16. Pola komunikasi ala buzzer alias an- najesy semacam ini juga bisa terjadi pada dunia dakwah yang offline maupun online.
17. Para buzzer bersandiwara sebagai "pahlawan" alias "super hero" bin "jagoan" yang selalu bersuara lantang, untuk mengundang mangsa.
18. Para buzzer kemudian menyerahkannya kepada para eksekutor yang telah siap menunggu untuk menjalankan tahapan skenario selanjutnya.
19. Para buzzer akan kembali mencari calon mangsa potensial.
20. Mereka terus mengulangi langkah di atas.
21. Tanpa perasaan takut atau kawatir diminta untuk "membayar".
22. Raulullan bersabda,“Seorang pedagang yang jujur, kelak pada hari kiamat akan dikumpulkan oleh Allah bersama para nabi, siddiqin, dan para syuhada.”
23.  Al-Quran surah Al-Muthaffifin (surah ke-83) ayat 1-6.
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ
الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ
وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ
أَلَا يَظُنُّ أُولَٰئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ
      لِيَوْمٍ عَظِيمٍ
يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
      Kecelakaan besar bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang jika  menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi. Dan jika mereka  menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah orang-orang itu yakin sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar. (Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam.

Daftar Pustaka
1.    Facebook Dr. Muhammad Arifin Badri.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3.    Tafsirq.com online.



Related Posts:

0 comments:

Post a Comment