ISLAM
RAMAH, BUKAN MARAH
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.

1. JANGAN
MENJADI ISLAM PEMARAH
2. By
Al-Bandani - 23/10/2018
3. Kita
berbeda dengan supporter bola barbar yang jarang ngaji.
4. Kita
ini supporter bola yang masih sering ngaji, meskipun masih barbar, tetapi
jangan sampai tertangkap kamera!
5. Senada
dengan Kang Emil (gubernur Jawa Barat) yang menyayangkan sikap oknum Banser
yang membakar bendera yang terdapat tulisan Lailahaillahnya.
6. Hal
tersebut mungkin bisa dijelaskan dengan beragam alasan.
7. Tetapi
tetap saja gimik oknum Banser dalam video dan objek yang dibakarnya berupa
bendera yang bertuliskan kalimat tauhid tersebut bisa memicu gelombang
penolakan.
8. Yang
pada akhirnya bisa merugikan Banser sendiri.
9. Meski
Gus Yaqut sudah mengklarifikasi bahwa yang di bakar adalah bendera HTI.
10. Tetap
saja yang akan tersorot adalah pembakaran kalimat Tauhidnya.
11. Hal
semacam ini, seperti menunjukan bahwa hari ini Banser belum dewasa.
12. Seperti
yang saya kutip perkataan Cak Anam (mantan ketua Ansor Jatim) dari duta.co.
13. Banser
jangan menjadi jangkrik.
14. Warga
NU tidak boleh menjadi jangkrik yang mudah diadu domba oleh kepentingan orang
lain.
15. Pembakaran
kalimat tauhid, apa pun alasannya, ini sangat berbahaya.
16. Hal
itu menandakan ‘rendahnya’ kelas kita.
17. Saya
pribadi ketika masih kuliah di Bandung tahun 2010-2015 sering berhadapan dengan
kader-kader HTI yang militan.
18. Meski
Ideologi mereka bertentangan dengan pemikiran saya.
19. Saya
tidak langsung menggerakkan masa untuk membubarkan pengajiannya atau menolak
tokohnya.
20. Tetapi
saya dan beberapa teman Nahdiyin lainnya malah mendatangi
pengajian-pengajiannya untuk berdiskusi dan berdebat tentang cara pandang
mereka soal negara.
21. Bahkan
tak jarang saya yang masih mahasiswa S1 berhadapan dengan pembicara dari HTI
yang sudah jadi dosen dan doktor.
22. Cara-cara
dialog, diskusi dan berdepat di forum forum ilmu dan pengajian menurut saya
lebih keren daripada sekedar membubarkan paksa atau menolak tokoh HTI.
23. Menurut
saya malah Banser jadi kelihatan gak keren dan reaksioner.
24. Betul
kata cak Anam “Wahabi itu sudah ada sejak dulu, sejak zaman Mbah Hasyim dan
Mbah Wahab.”
25. Tirulah
cara-cara beliau dalam menghadapi serangan Wahabi.
26. Dahulu
tidak ada pembubaran pengajian dan tidak pula menolak tokoh (dai) untuk
berceramah.
27. Kiai-kiai
NU itu jagonya bahtsul masail, dengan pencerahan (ngaji) umat paham, mana yang
harus diikuti,” dikutip dari duta.co
28. Nah
baru saja kita memperingati hari santri 22 oktober 2018.
29. Dengan
adanya momentum ini dan dengan adanya kejadian pembakaran bendera tersebut
seharusnya Banser bisa melakukan evaluasi sebaik mungkin.
30. Kita
mengkaji ulang jika ada yang salah dari cara-cara yang dipakai beberapa waktu
ini.
31. Mari
amalkan apa yang sudah diajarkan almarhum Gusdur tentang Islam Ramah, dan bukan
Islam Marah.
32. Kita
selowin aja, kalo ada orang yang bawa bendera HTI gak usah dibakar.
33. Tetapi
cukup bilang ke orangnya kalo kita pinjem benderanya.
34. Terus
kita lipat benderanya dan dibawa pulang.
35. Saya
rasa cara ramah seperti gini bener-bener NU banget.
36. NU
itu penuh dengan guyon dalam situasi sepanas apapun.
(Sumber: https://duta.co/banser-jangan-jadi-jangkrik-cak-anam-apa-pun-alasannya-ini-sangat-berbahaya/?fbclid=IwAR0VHR9Xg3TJt7Cr6KwANz6-DJTVQ8v1N0wUf6jW7BVCMMVxh5f1BuVza0M
0 comments:
Post a Comment