JAKARTA
NOMOR 3 TERBAIK DUNIA
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. GUBERNUR
DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan prestasi yang diraih oleh Jakarta
baru-baru ini.
2. Prestasi
tersebut yaitu Jakarta ditetapkan sebagai satu dari tiga kota terbaik di dunia
dalam perbaikan transportasi.
3. "Ini
pengumuman awal, karena 'award'-nya diberikan Januari besok, satu dari kota
terbaik di dunia dalam perbaikan transportasi," ujar Anies saat menghadiri
peluncuran inovasi layanan E-TLE Development Program Polda Metro Jaya, Kamis
(5/12/2019).
4. Menurut
Anies, capaian ini adalah hasil dari kerja bersama semua pihak.
5. Terutama
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kepolisian dalam penyediaan transportasi
publik yang terintegrasi serta layanan penindakan berbasis teknologi.
6. Anies
mengapresiasi inovasi-inovasi yang dikembangkan oleh Polda Metro Jaya.
7. Seperti
sistem tilang elektronik menggunakan kamera super canggih atau "Electronic
Traffic Law Enforcement" (E-TLE).
8. Menurut
dia, dengan pendekatan ini telah terjadi perubahan di Jakarta.
9. "Jakarta
adalah kota megapolitan terbesar di belahan selatan dunia dan apa yang kita
lakukan di Jakarta sebetulnya rujukan bagi beberapa tempat.
10. Tidak
hanya di Indonesia tapi tempat-tempat lain di dunia," terangnya.
11. Tantangan
pengelolaan lalu lintas di Jakarta, kata dia, harus diselesaikan dengan
kolaborasi dan memanfaatkan terobosan teknologi.
12. Anies
membeberkan perkembangan transportasi di Jakarta.
13. Pada
tahun 1999 jumlah pengguna kendaraan pribadi sebesar 49 persen penduduk dan
pengguna kendaraan umum 51 persen.
14. Tetapi
kini angka tersebut berbalik.
15. Pengguna
transportasi pribadi tinggal 23 persen dan 77 persen dari warga Jakarta
menggunakan kendaraan umum.
16. Menurut
dia, selama warga Jakarta masih menggunakan kendaraan pribadi maka masalah
kemacetan akan selalu hadir.
17. "Jadi
salah satu solusinya adalah memindahkan penggunaan kendaraan pribadi ke
kendaraan umum," kata Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
18. Anies
mengakui memindahkan penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum tidak mudah
karena harus didukung kenyamanan dan kepastian waktu tempuh.
19. Tahun
2018, Pemprov DKI Jakarta mengintegrasikan kendaraan umum yang ada di Jakarta.
20. Mulai
dari angkot sampai ke Transjakarta dalam satu sistem betnama Jak Lingko.
21. Menurut
Anies, kehadiran sistem tilang elektronik yang diprakarsai oleh Polda Metro
Jaya yang dikolaborasikan di rute Transjakarta.
22. Berdampak
positif pada peningkatan jumlah penumpang.
23. "Kita
mengintegrasikan, kita berkolaborasi mensterilkan jalur-jalur Transjakarta.
24. Ketika
pengendara pribadi melihat Transjakarta bisa melewati rute-rute dengan leluasa.
25. Dia
akan berpikir lebih baik berpindah kendaraan, tapi bila jalur Transjakarta
macet maka tidak ada bedanya," paparnya.
26. Hadirnya
sistem tilang elektronik di jalur busway, lanjut Anies, memicu terjadinya
perubahan.
27. Pada
tahun 2017 rute bus yang tersambung adalah 121 rute, sekarang sudah ada 210
rute.
28. Sementara
itu, rute yang terintegrasi di tahun 2017 ada lima, sekarang bertambah menjadi
21 rute.
29. Tidak
hanya rute. Jumlah penumpang kendaraan umum di Jakarta juga meningkat.
30. Pada
tahun 2016 tercatat penumpang Transjakarta 338 ribu, kini rata-rata 700 ribu
penumpang orang.
31. Puncaknya,
lanjut Anies, tiga hari lalu jumlah penumpang Transjakarta mencapai 987 ribu
penumpang.
32. Ini
menunjukkan ada peralihan pengguna kendaraan pribadi.
33. "Apa
artinya?
34. Ketika
dari 338 ribu naik menjadi 700 ribu, ada 360 ribu orang yang memutuskan
meninggalkan kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum.
35. Maka
kemacetan di Jakarta bisa dikurangi," kata Anies.
36. Anies
menargetkan tahun ini Jakarta keluar dari 10 besar predikat kota termacet di
dunia.
37. Pada
tahun 2017 Jakarta dinobatkan sebagai kota nomor 4 termacet di dunia, lalu
predikat ini turun di tahun 2018 menjadi nomor 7 kota termacet di dunia.
38. "Kita
akan bersama-sama keluar dari 10 besar kota paling macet.
39. Sekarang
kalau turun di nomor 7, artinya peningkatan kita sangat drastis,"
pungkasnya.
40. Editor:
Lucky M. Lukman
(Sumber:
internet)
0 comments:
Post a Comment