Thursday, July 9, 2020

4874. DASAR TAFSIR AL-QURAN


DASAR TAFSIR AL-QURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
A.   Dasar penafsiran ayat Al-Quran.
1.    Terdapat 2 dasar utama dalam penafsiran ayat Al-Quran, yaitu:
1)    Berdasar “asbabun nuzulnya” (penyebab turunnya).
2)    Berdasar takwil (penyingkapan).

B.   Tafsir Al-Quran berdasar asbabun nuzul.
1.    Asbabun nuzul adalah penyebab turunnya ayat Al-Quran.
2.    Penafsiran ayat Al-Quran berdasar asbabun nuzul, karena Al-Quran tidak turun dalam masyarakat hampa budaya.
3.    Dalam menafsirkan ayat Al-Quran harus memahami konteks “asbabun nuzulnya” , yaitu faktor yang menyebabkan ayat Al-Quran diturunkan.
4.    Mayoritas ulama mengemukakan kaidah patokan memahami ayat adalah redaksi bersifat umum, bukan khusus kasus yang menjadi sebab turunnya.
5.    Ulama lain berkaidah sebaliknya, yaitu patokan dalam memahami ayat Al-Quran adalah kasus yang menjadi sebab turunnya, bukan redaksi bersifat umum.
6.    Dalam “asbabun nuzul” (penyebab turunnya) pasti mencakup 3 hal, yaitu:
1)    Peristiwa.
2)    Pelaku.
3)    Waktu.
7.    Selama ini pandangan menyangkut “asbabun nuzul” dan pemahaman ayat Al-Quran sering hanya menekankan “peristiwanya” dan melupakan “pelakunya” dan “waktunya”.
8.    Pengertian “asbabun nuzul” (penyebab turunnya) dapat diperluas mencakup kondisi sosial pada masa turunnya Al-Quran dengan pemahaman melalui “kias”.
9.    Kias adalah alasan hukum berdasar perbandingan atau persamaan dengan hal yang telah terjadi.

C.   Tafsir Al-Quran berdasar takwil.
1.    Takwil adalah penyingkapan.
2.    Penafsiran ayat Al-Quran berdasar takwil (penyingkapan), karena pemahaman terhadap teks ayat Al-Quran sering menimbulkan problem pemikiran ketika pemahaman dihadapkan kenyataan sosial, hakikat ilmiah, atau keagamaan.
10. Misalnya, pada zaman dahulu, sebagian ulama merasa puas dengan menyatakan “Allahu a’lam” (Allah Yang Maha Mengetahui)”.
11. Sekarang hal ini kurang memuaskan.
12. Para mufasir memakai takwil (penyingkapan, tamsil, perumpamaan, atau metafora.
13. Metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dalam arti sebenarnya.
14. Literalisme sering mempersempit makna.
15. Takwil (penyingkapan, tamsil, perumpamaan, atau metafora) dapat memperluas makna tidak menyimpang.

D.   Syarat takwil.
1.    Takwil ayat Al-Quran punya 2 syarat pokok, yaitu:
1)    Makna takwil yang dipilih harus sesuai hakikat kebenaran diakui para ahli yang memiliki otoritas.
2)    Arti takwil yang dipilih harus dikenal secara populer oleh masyarakat Arab pada zaman awal.
2.    Takwil sangat membantu dalam memahami dan membumikan Al-Quran dalam masyarakat modern sekarang dan mendatang.


Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
3.    Hisyam, Ibnu. Sirah Nabawiyah. Sejarah Lengkap Kehidupan Rasulullah.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.
5.    Tafsirq.com online

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment