PEMUDA
HARAPAN MASA DEPAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

A. Pekerjaan
Berat
1. Oleh
Tere Liye.
2. Di
sebuah kafe.
3. Ada
pelanggan yang baru saja makan.
4. Terus
dia bayar, pergi.
5. Persis
di parkiran, dia baru ingat.
6. HP-nya
tertinggal di atas meja.
7. Bergegas
balik.
8. Lapor
ke manajer kafe.
9. Karena
manajer kafe ini bertanggung-jawab, maka dia sigap membantu.
10. Semua
karyawan ditanya, pengunjung ditanya.
11. Tidak
ada yang ngaku lihat HP tsb.
12. Manajer
kafe tidak habis akal.
13. Dia
lihat CCTV.
14. Dan
memutuskan memeriksa tas pengunjung yg dicurigai.
15. Mulailah
keributan terjadi.
16. 'Enak
saja, tas sy diperiksa, apa hak Anda?'
17. Rusuh.
18. Tapi
tetap dipaksa.
19. Akhirnya
ketemu di tas pengunjung kafe yang tadi habis2an menolak diperiksa.
20. Tapi
masalah belum selesai.
21. Orang yang
ngambil HP tetap ngotot tidak mau balikin.
22. 'Saya
nemu kok HP ini, barang bebas.
23. Ini
barang temuan, hak saya.'
24. Bersilat
lidah, memutar-balik fakta.
25. Dan
jika orang ini jago sekali.
26. Dalam
skala tertentu.
27. Semua
argumennya masuk akal.
28. HP tsb
jadi milik dia.
29. Demi
'hukum' dan 'segala logika' berpikir versi dia.
30. Bayangkan,
dalam kasus sederhana ini saja.
31. Belasan
celah ngeles, argumen bisa dilakukan.
32. Apalagi
saat kasus korupsi yang melibatkan uang milyaran, trilyunan.
33. Sewa
10 pengacara, maka 10 pengacara ini bisa bersilat lidah.
34. Memutar
balik fakta.
35. Mencari
1000 alasan ngelesnya.
36. Kalah
di pengadilan tingkat pertama, banding.
37. Kalah
lagi, banding, kalah lagi.
38. Minta
Peninjauan Kembali, dsbgnya, dsbgnya.
39. Dan
dalam level tertentu yang sangat mematikan.
40. Argumen'
ini masuk akal sekali.
41. Terutama
saat melibatkan uang, kepentingan, suap, sogokan.
42. Tambah
kacau balau.
43. Itulah
kenapa, pekerjaan menegakkan hukum, menghabisi koruptor itu pekerjaan berat.
44. Beraaat
sekali.
45. Kita
butuh penyidik2 yang visioner, progressif, dan tidak kalah pintar.
46. Kita
butuh jaksa2 yang gagah berani, jenius.
47. Dan
selalu punya akal melawan kelompok pengacara2 yg bersedia melakukan apa pun
demi kliennya bebas.
48. Dan
kita butuh HAKIM, yang saat koruptor banding.
49. HAKIM
ini ngamuk, memperberat 10x hukuman.
50. Dijamin
kalau sudah begini.
51. Koruptor
dan pengacara ngeri mau banding.
52. Kita
benar2 butuh generasi berikutnya yang bersedia mati demi menegakkan keadilan
dan kebenaran.
53. Bukan
bintang satu polisi, Brigjen loh.
54. Yang
bersedia memberi surat keterangan jalan kepada buronan negara hanya dengan
alasan: menolong sesama manusia.
55. Bukan
jaksa yang bersedia pergi ke LN atas biaya sendiri, ehem, entah apa alasannya,
foto2, wefie2, dsbgnya.
56. Ketahuilah,
pekerjaan ini beraat sekali.
57. Karena
ada banyak yg bersedia membantu koruptor.
58. Termasuk
pengacara kotor yang sibuk sekali membantu.
59. Dia
sih akan berlindung dibalik argumen: sepanjang masih ada cara banding, PK,
masih boleh dong.
60. Saya
ini menolong orang lain.
B. Remaja
harapan masa depan.
1. Maka,
adik2 sekalian.
2. Jika
hari ini kalian masih SD, SMP, SMA.
3. Kalian
besok lusa tertarik jadi polisi, jaksa, hakim.
4. Jadilah
penegak hukum yang berani, jujur dan amanah.
5. Ayo!
Jangan ragu2, kejar cita2 kalian.
6. Berdiri
gagah memastikan hukum dan kebenaran tegak.
7. Kalianlah
yang bisa mengubah semua nestapa negeri ini.
8. Kalian
masih muda.
9. Mulai
latih integritas dan kejujuran kalian.
10. Itu
kenapa saya menuliskan novel2 itu.
11. Serial
Ali, Seli dan Raib.
12. ltu
ditulis agar kalian paham.
13. Kekuatan
paling hebat di dunia paralel adalah berbuat baik.
14. Selalu
jujur, selalu peduli.
15. Bukan
pukulan berdentum, sambaran petir, dll.
16. Kenapa
page ini tidak habis2nya merilis tulisan ttg ini.
17. Juga
utk kalian.
18. Pembaca
yang masih remaja.
19. Sy sih
tidak peduli lagi dgn orang2 dewasa hari ini.
20. Orang2
tua hari ini.
21. Mereka
sudah kadung begitu.
22. Bahkan
saat bicara korupsi waktu.
23. Banyak
di antara mereka ngotot membela diri minta ampun.
24. Bahkan
saat diingatkan tentang amanah sebagai apparat.
25. Banyak
diantara mereka tersinggung tidak terima.
26. Cuma
diingatkan loh.
27. Bahwa
gaji mereka dari pajak rakyat.’
28. Dada
mereka langsung laksana terbakar.
29. Benci
sekali dengan Tere Liye.
30. Tapi
kalian masih muda.
31. Sangat
menjanjikan.
32. Semoga
kalian tumbuh jadi anak muda yang tidak mau nyontek, selalu jujur, dan peduli.
33. Besok2,
saat kalian jadi polisi, jaksa, hakim.
34. Kita
akan punya penegak hukum yang berbeda.
35. Yang
bahkan saat dijamu makan siang saja.
36. Dia
bisa tegas bilang; "Big No! Saya bawa rantang makan sendiri."
37. Saya
sih selalu percaya, masa2 itu akan tiba.
(Sumber Tere Liye)
0 comments:
Post a Comment