Saturday, August 8, 2020

5086. MACAM-MACAM KHALIFAH


MACAM-MACAM KHALIFAH
Oleh Drs. HM Yusron Hadi, MM

A.   Macam-macam khalifah.
1.    Rebutan Khalifah.
2.    Oleh Prof Syafiq A Mughni.
3.    PWMU.CO – Banyak orang ingin memiliki khalifah.
4.    Di sebuah desa ada gadis bernama Khalifah.
5.    Wajahnya lumayan dan otaknya cemerlang.
6.    Ia menjadi rebutan pemuda di desanya.
7.    Ada lagi khalifah yang diperebutkan kaum tarekat.
8.    Posisinya penting karena menjadi wakil mursyid (pembimbing tertinggi) di daerah.
9.    Khalifah berhak memimpin upacara ritual tarekat dan bisa memberi berkah kepada siapa saja yang memintanya.
10. Ada lagi khalifah yang sedang diimpikan.
11. Ia adalah pemimpin tertinggi dan universal di dunia Islam.
12.  Ia berkuasa penuh.
13. Tidak mengenal pembagian kekuasaan (trias politica).
14. Tidak mengenal pembatasan masa jabatan.
15. Tidak mengenal batas teritorial.
16. Di mana pun umat Islam berada, harus tunduk kepada khalifah.

B.   Khalifah dalam Al-Quran
1.    Khalifah adalah sebuah kata populer, tapi setiap orang punya maksud berbeda-beda.
2.    Al-Quran menyebut khalifah sebagai sesuatu yang penting.
3.    Tapi tidak sama dengan khalifah yang mereka maksud itu.
4.    Dalam sebuah dialog dengan Malaikat, Allah menyatakan rencana menjadikan khalifah di muka bumi.
5.    Maksudnya, menciptakan manusia sebagai khalifah.
6.    Jadi, seluruh manusia adalah khalifah.
7.    Para mufasir mencoba memahami mengapa manusia disebut khalifah.
8.    Khalifah bisa bermakna pengganti.
9.    Allah menjadikan manusia sebagai pengganti jenis makhluk yang sebelumnya pernah ada.
10. Khalifah juga bisa berarti wakil.
11. Artinya, manusia adalah wakil Allah yang bertugas memakmurkan bumi dan menata kehidupan manusia sesuai kehendak-Nya.
12. Ini adalah penafsiran.
13. Nabi Muhammad tidak pernah bicara makna khalifah yang tertulis di ayat tersebut.
14. Konon beliau pernah menyinggung kata-kata khalifah (jamaknya: khulafa’), tetapi tidak pernah menjelaskan siapa yang dimaksud.
15. Tidak jelas apakah khulafa’ itu memiliki konotasi jabatan politik atau tidak.
16. Juga tidak jelas, mereka hidup di mana dan kapan.

C.   Khalifah setelah Nabi Wafat
1.    Pengertian khalifah sebagai pemimpin negara baru lahir dalam sejarah sesudah Nabi wafat.
2.    Abu Bakar adalah khalifah (pengganti) Rasulullah.
3.    Umar bin Khattab adalah khalifah (pengganti) dari khalifah (pengganti) Rasulullah.
4.    Setelah itu, khalifah berkembang sebagaimana kepala negara.
5.    Jabatan khalifah bertahan sampai 1934 ketika Mustafa Kemal menghapuskan Khilafah Usmaniyah.
6.    Ia mengubahnya menjadi negara Republik.
7.    Dalam realitas sejarah, praktik khilafah berubah-ubah.
8.    Pada zaman generasi pertama setelah Nabi, khalifah bersifat terbuka.
9.    Siapa pun yang terbaik berhak menjadi khalifah asalkan berasal dari suku Quraisy.
10. Setelah itu, khalifah berubah menjadi dinasti (kerajaan).
11. Maka muncul Dinasti Umaiyah, Dinasti Abbasiyah, Dinasti Usmaniyah dan lain-lain.
12. Semuanya tetap disebut khalifah.
13. Universalitas khilafah juga berubah.
14. Keyakinan hanya ada satu khalifah di dunia Islam runtuh sejak abad ke-10 Masehi.
15. Saat itu ada Khalifah Umaiyah di Andalusia dan Khalifah Abbasiyah di Timur Tengah.
16. Bahkan, Daulah Fatimiyah berdiri lepas dari kedua khilafah tersebut.
17. Di samping itu, masih banyak negara Islam kecil yang juga merdeka.
18. Tidak ada lagi kekuasaan universal bagi khalifah.

D.   Kepemimpinan Quraisy
1.    Selama sekitar 1000 tahun umat Islam masih yakin hanya orang Quraisy yang berhak menjadi khalifah.
2.    Tetapi dalam praktiknya, hanya bisa bertahan sampai abad ke-13.
3.    Setelah itu, defacto, yang berkuasa bukan Quraisy.
4.    Mamluk bukan Quraisy, Usmaniyah juga bukan Quraisy.
5.    Tapi mereka masih butuh Quraisy.
6.    Ketika Bani Abbas hancur, salah seorang keluarga Bani Abbas dibawa ke Mesir dan dijadikan alat legitimasi oleh Mamluk.
7.    Mereka berkuasa atas nama Quraisy.
8.    Demikian juga, ketika Usmaniyah berkuasa, salah seorang anggota keluarga Quraisy diboyong dari Mesir ke Turki untuk dijadikan alat legitimasi.
9.    Usmaniyah berkuasa atas nama Quraisy.
10. Pada abad ke-17, Usmaniyah rupanya tidak lagi perlu Quraisy.
11. Mereka akhirnya menobatkan dirinya sebagai khalifah.
12. Perilaku khalifah sepanjang sejarah juga sering tidak Islami.
13. Ada khalifah suka mabuk-mabukan.
14. Ada juga saling bunuh antarcalon khalifah.
15. Ada juga khalifah bekerja sama dengan kafir untuk melawan sesama Muslim.
16. Karena Allah dan Rasul-Nya tidak mengajar bentuk negara Islam, maka kita bebas memilih.
17. Seolah-olah Islam menyatakan, silakan pilih bentuk negara khilafah, kerajaan, republik, atau apa pun.
18. Yang penting harus sesuai dengan prinsip ajaran Islam.
19. Lebih baik negara republik yang Islami dibanding negara khilafah tidak Islami.
20. Lebih baik negara kebangsaan adil dan makmur daripada negara khilafah yang zalim dan melarat.
21. Yang penting bukan bentuknya, tapi isinya.
22. Itu ajaran Islam tentang negara.

(Sumber Mohammad Nurfatoni).

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment