MACAM-MACAM
KHALIFAH
Oleh
Drs. HM Yusron Hadi, MM

A. Macam-macam
khalifah.
1. Rebutan
Khalifah.
2. Oleh Prof
Syafiq A Mughni.
3. PWMU.CO
– Banyak orang ingin memiliki khalifah.
4. Di
sebuah desa ada gadis bernama Khalifah.
5. Wajahnya
lumayan dan otaknya cemerlang.
6. Ia
menjadi rebutan pemuda di desanya.
7. Ada
lagi khalifah yang diperebutkan kaum tarekat.
8. Posisinya
penting karena menjadi wakil mursyid (pembimbing tertinggi) di daerah.
9. Khalifah
berhak memimpin upacara ritual tarekat dan bisa memberi berkah kepada siapa
saja yang memintanya.
10. Ada lagi
khalifah yang sedang diimpikan.
11. Ia
adalah pemimpin tertinggi dan universal di dunia Islam.
12. Ia berkuasa penuh.
13. Tidak
mengenal pembagian kekuasaan (trias politica).
14. Tidak
mengenal pembatasan masa jabatan.
15. Tidak
mengenal batas teritorial.
16. Di
mana pun umat Islam berada, harus tunduk kepada khalifah.
B. Khalifah
dalam Al-Quran
1. Khalifah
adalah sebuah kata populer, tapi setiap orang punya maksud berbeda-beda.
2. Al-Quran
menyebut khalifah sebagai sesuatu yang penting.
3. Tapi
tidak sama dengan khalifah yang mereka maksud itu.
4. Dalam
sebuah dialog dengan Malaikat, Allah menyatakan rencana menjadikan khalifah di
muka bumi.
5. Maksudnya,
menciptakan manusia sebagai khalifah.
6. Jadi,
seluruh manusia adalah khalifah.
7. Para
mufasir mencoba memahami mengapa manusia disebut khalifah.
8. Khalifah
bisa bermakna pengganti.
9. Allah
menjadikan manusia sebagai pengganti jenis makhluk yang sebelumnya pernah ada.
10. Khalifah
juga bisa berarti wakil.
11. Artinya,
manusia adalah wakil Allah yang bertugas memakmurkan bumi dan menata kehidupan
manusia sesuai kehendak-Nya.
12. Ini
adalah penafsiran.
13. Nabi
Muhammad tidak pernah bicara makna khalifah yang tertulis di ayat tersebut.
14. Konon
beliau pernah menyinggung kata-kata khalifah (jamaknya: khulafa’), tetapi tidak
pernah menjelaskan siapa yang dimaksud.
15. Tidak
jelas apakah khulafa’ itu memiliki konotasi jabatan politik atau tidak.
16. Juga
tidak jelas, mereka hidup di mana dan kapan.
C. Khalifah
setelah Nabi Wafat
1. Pengertian
khalifah sebagai pemimpin negara baru lahir dalam sejarah sesudah Nabi wafat.
2. Abu
Bakar adalah khalifah (pengganti) Rasulullah.
3. Umar
bin Khattab adalah khalifah (pengganti) dari khalifah (pengganti) Rasulullah.
4. Setelah
itu, khalifah berkembang sebagaimana kepala negara.
5. Jabatan
khalifah bertahan sampai 1934 ketika Mustafa Kemal menghapuskan Khilafah
Usmaniyah.
6. Ia
mengubahnya menjadi negara Republik.
7. Dalam
realitas sejarah, praktik khilafah berubah-ubah.
8. Pada
zaman generasi pertama setelah Nabi, khalifah bersifat terbuka.
9. Siapa pun
yang terbaik berhak menjadi khalifah asalkan berasal dari suku Quraisy.
10. Setelah
itu, khalifah berubah menjadi dinasti (kerajaan).
11. Maka
muncul Dinasti Umaiyah, Dinasti Abbasiyah, Dinasti Usmaniyah dan lain-lain.
12. Semuanya
tetap disebut khalifah.
13. Universalitas
khilafah juga berubah.
14. Keyakinan
hanya ada satu khalifah di dunia Islam runtuh sejak abad ke-10 Masehi.
15. Saat
itu ada Khalifah Umaiyah di Andalusia dan Khalifah Abbasiyah di Timur Tengah.
16. Bahkan,
Daulah Fatimiyah berdiri lepas dari kedua khilafah tersebut.
17. Di
samping itu, masih banyak negara Islam kecil yang juga merdeka.
18. Tidak
ada lagi kekuasaan universal bagi khalifah.
D. Kepemimpinan
Quraisy
1. Selama
sekitar 1000 tahun umat Islam masih yakin hanya orang Quraisy yang berhak
menjadi khalifah.
2. Tetapi
dalam praktiknya, hanya bisa bertahan sampai abad ke-13.
3. Setelah
itu, defacto, yang berkuasa bukan Quraisy.
4. Mamluk
bukan Quraisy, Usmaniyah juga bukan Quraisy.
5. Tapi
mereka masih butuh Quraisy.
6. Ketika
Bani Abbas hancur, salah seorang keluarga Bani Abbas dibawa ke Mesir dan
dijadikan alat legitimasi oleh Mamluk.
7. Mereka
berkuasa atas nama Quraisy.
8. Demikian
juga, ketika Usmaniyah berkuasa, salah seorang anggota keluarga Quraisy
diboyong dari Mesir ke Turki untuk dijadikan alat legitimasi.
9. Usmaniyah
berkuasa atas nama Quraisy.
10. Pada
abad ke-17, Usmaniyah rupanya tidak lagi perlu Quraisy.
11. Mereka
akhirnya menobatkan dirinya sebagai khalifah.
12. Perilaku
khalifah sepanjang sejarah juga sering tidak Islami.
13. Ada
khalifah suka mabuk-mabukan.
14. Ada
juga saling bunuh antarcalon khalifah.
15. Ada
juga khalifah bekerja sama dengan kafir untuk melawan sesama Muslim.
16. Karena
Allah dan Rasul-Nya tidak mengajar bentuk negara Islam, maka kita bebas
memilih.
17. Seolah-olah
Islam menyatakan, silakan pilih bentuk negara khilafah, kerajaan, republik,
atau apa pun.
18. Yang
penting harus sesuai dengan prinsip ajaran Islam.
19. Lebih
baik negara republik yang Islami dibanding negara khilafah tidak Islami.
20. Lebih
baik negara kebangsaan adil dan makmur daripada negara khilafah yang zalim dan
melarat.
21. Yang
penting bukan bentuknya, tapi isinya.
22. Itu ajaran
Islam tentang negara.
(Sumber Mohammad
Nurfatoni).
0 comments:
Post a Comment