Monday, August 10, 2020

5106. KISAH NUR MUHAMMAD


KISAH NUR MUHAMMAD
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

A.      Kisah Teladan Nur Muhammad.
1.       Oleh Prof Syafiq A Mughni.

2.    PWMU.CO – Dalam kehidupan umat Islam, posisi Nabi Muhammad sangat mulia.
3.    Umat lslam harus  mencintai dan menjadikan Rasulullah model manusia paripurna.
4.    Nabi Muhammad menjadi inspirasi abadi.
5.    Sangat wajar penulis Muslim memberi sifat mulia kepada Rasulullah, seperti:
1)    al-sayyid (yang mulia).
2)    al-habib (yang tercinta).
3)    al-mushthafa (yang terpilih).
4)    al-za’im (pemimpin).
6.    Sifat mulia lainnya dilekatkan kepada Rasulullah, yaitu:
1)    Shidq (kejujuran).
2)    Amanah (kepercayaan).
3)    Tabligh (menyampaikan kebenaran).
4)    Fathanah (kecerdasan).
7.    Semua sifat itu memiliki dimensi praktikal.
8.    Yakni teladan yang harus ditiru oleh setiap Muslim, tidak hanya keyakinan.
9.    Juga ada penghormatan hanya bersifat kepercayaan.

B.   Kisah tasawuf.
1.    Dalam tradisi mistik (tashawwuf), banyak ditemukan penghormatan kepada Rasulullah.
2.    Ada contoh keyakinan tentang Nabi Muhammad dalam kosmologi (asal usul dunia).
3.    Yakni Nur Muhammad (Cahaya Muhammad).
4.    Dalam keyakinan itu dinyatakan Cahaya Muhammad adalah asal-usul dunia ini.
5.    Al-Hallaj (w. 922 M) menyatakan Nabi Muhammad adalah sebab dan tujuan penciptaan alam ini.
6.    Ia mengutip sebuah hadis qudsi palsu berbunyi, “Laulaka maa khalaqtu al-aflak.”
7.    Artinya, “Jika bukan karena engkau, Aku tidak akan menciptakan semesta ini.”

C.   Cahaya Tuhan.
1.    Sahl al-Tustari (w. 896 M) bicara tentang cahaya Tuhan.
2.    Al-Barzanji 300 tahun lalu dalam qasidahnya yang sangat terkenal karena sering dibaca dalam upacara maulid Nabi.
3.    Menyatakan Nur Muhammad diciptakan 2.000 tahun sebelum Nabi Adam.
4.    Ada juga versi lain tentang Nur Muhammad.
5.    Sufi kontemporer, Maulana Syaikh Hisyam Kabbani Rabbani.
6.    Dia mengajarkan, “Dari Nur Muhammad, Allah menciptakan sebuah lampu jamrut hijau dari cahaya, dan dilekatkan pada pohon itu melalui seuntai rantai cahaya.
7.    Allah menempatkan Roh Muhammad dalam lampu itu.
8.    Dan memerintahkan untuk memujanya dengan al-Asma’ al-Husna.”
9.     Selanjutnya ia menyatakan Roh Muhammad melakukannya.
10. Dan mulai membaca setiap 1 dari nama itu selama 1.000 tahun.
11. Ketika sampai pada nama al-Rahman, pandangan al-Rahman jatuh kepadanya.
12. Dan roh itu mulai berkeringat karena kerendahan hatinya.
13. Tetesan keringat jatuh darinya.
14. Sebanyak yang jatuh itu menjadi nabi dan rasul.
15. Setiap tetes keringat beraroma mawar berubah menjadi roh seorang Nabi.
16. Mereka semua berkumpul di sekitar lampu di pohon itu.
17. Allah berfirman kepada Nabi Muhammad, “Lihatlah ini sejumlah besar nabi yang Aku ciptakan dari tetesan keringatmu yang menyerupai mutiara.”
18. Mematuhi perintah ini, dia memandangi mereka.
19. Ketika cahaya mata itu menyentuh menyinari objek, maka roh para nabi itu sekonyong-konyong tenggelam dalam Nur Muhammad.
20. Dan mereka berteriak, “Ya Allah, siapa yang menyelimuti kami dengan cahaya?”
21. Allah berfirman, “Ini adalah Cahaya dari Muhammad kekasih-Ku, dan jika kamu beriman kepadanya dan menegaskan risalah kenabiannya, maka Aku akan menghadiahkan kepadamu kehormatan berupa kenabian.”
22. Dengan itu semua roh para nabi menyatakan iman kepada kenabiannya.
23. Allah berfirman, “Aku menjadi saksi terhadap pengakuanmu ini”.
24. Dan mereka semua setuju.
25. Kemudian roh murni dan suci itu melanjutkan bacaan Asmaul Husna lagi.
26. Ketika dia sampai kepada nama al-Qahhar.
27. Kepalanya mulai berkeringat sekali lagi.
28. Karena intensitas dari al-Qahhar itu.
29. Dari butiran keringat itu Allah menciptakan roh para malaikat yang diberkati.
30. Dari keringat pada mukanya, Allah menciptakan ‘arsy, lauh mahfudh, qalam, matahari, bulan dan bintang-bintang.

D.   Nabi Muhammad teladan.
1.    Bagi kita, Nabi Muhammad adalah teladan harus kita contoh.
2.    Keyakinan apa pun berkaitan dengan Nabi harus bersumber dari al-Quran atau Hadits.
3.    Di luar itu hanya spekulasi atau imajinasi.
4.    Yang dalam bahasa Antropologi disebut dengan mitos (myth).
5.    Dalam bahasa Islam disebut dengan takhayyul (hayalan)atau khurafat (cerita sumbernya tidak jelas).
6.    Pemikiran spekulatif atau imajiner seperti itu menarik untuk dikaji.
7.    Tetapi tidak perlu dipercaya.

(Sumber internet)

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment