HIKMAH
TAHUN BARU 1142 H
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

1. Menit
berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan, bulan berganti tahun, dan
tahun berganti tahun.
2. Dan
waktu terus berlalu sampai ke anak cucu, demikian seterusnya.
3. Manusia
sebagai individu dan anggota masyarakat, dalam hari-hari yang berlalu itu,
senantiasa mengisi lembaran yang setiap tahun kita tutup.
4. Kemudian
membuka lembaran baru pada tahun berikutnya.
5. Lembaran
itu adalah “daftar laporan” atau “rapor” sejarah hidup kita yang isinya sangat
terperinci.
6. Dan
itu kelak yang akan disodorkan kepada kita, sebagai individu dan sebagai
anggota masyarakat.
7. Untuk
dibaca dan dipertanggungjawabkan pada hari kiamat.
8. Al-Quran
surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 14 menyatakan bahwa manusia cukup menghitung terhadap
dirinya sendiri.
اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ
عَلَيْكَ حَسِيبًا
Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri
pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.
9. Al-Quran
surah Al-Jatsiyah (surah ke-45) ayat 28 menyatakan setiap umat akan melihat
buku catatan amalnya sambil berlutut.
وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚ كُلُّ أُمَّةٍ
تُدْعَىٰ إِلَىٰ كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan (pada hari
itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk
(melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa
yang telah kamu kerjakan.
10. Al-Quran
adalah buku pertama yang menegaskan bahwa bukan hanya untuk individu.
11. Tetapi
bangsa dan masyarakat juga mempunyai hukum dan prinsip yang menentukan
keruntuhan dan kebangkitannya.
12. Masyarakat
terdiri atas individu-individu.
13. Manusia
sebagai individu mempunyai potensi untuk mengarahkan masyarakat dan diarahkan
oleh masyarakat.
14. Manusia
sebagai individu dan anggota kelompok masyarakat diharapkan bertanggung jawab
atas dirinya dan masyarakatnya.
15. Kemudian
muncul dalam hukum Islam istilah “fardhu ain” (kewajiban individu) dan “fardhu
kifayah” (kewajiban kelompok).
16. Allah
tidak mengubah keadaan suatu masyarakat, sebelum mereka mengubah (terlebih
dahulu) sikap mental mereka sendiri.
17. Al-Quran
surah Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 11.
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ
خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ
حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا
فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Bagi manusia ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada
diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu
kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tidak ada pelindung
bagi mereka selain Dia.
18. Semua
nabi dan rasul memulai langkah mereka dengan menanamkan kesadaran terdalam ke
dalam jiwa masyarakat untuk memahami bahwa semuanya berasal dari Allah dan akan
kembali kepada Allah.
19. Hikmah
pergantian tahun atau menghadapi tahun baru adalah setiap manusia dan kelompok
masyarakat dapat menyiapkan diri agar kelak mampu menerima rapor dengan hasil
nilai yang memuaskan.
20. Cara
memperoler nilai rapor yang baik.
1) Menyadarkan
diri sendiri dan masyarakat bahwa semua manusia dan alam semesta berasal dari
Allah dan akan kembali kepada Allah.
2) Menyadarkan
tentang sifat kemanusiaan dan kehormatan sebagai manusia, yaitu agar dapat
memanusiakan dirinya sendiri, dan berusaha meniru sifat-sifat yang mulia dari
Allah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai makhluk.
3) Menyadarkan
diri sendiri dan semua manusia terhadap tanggung jawab sosialnya terhadap
lingkungannya.
21. Al-Quran
surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 75 memerintahkan untuk membela orang yang lemah
dan tertindas.
وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَلْ لَنَا
مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا
Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan
Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun
anak-anak yang semuanya berdoa,”Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri
ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau,
dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!”
22. Jika manusia
dan masyarakat mampu berjuang karena Allah dan digerakkan oleh niat yang suci,
maka kelak mereka akan memperoleh kebahagiaan yang abadi.
23. Al-Quran
surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 71.
يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ
ۖ فَمَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَأُولَٰئِكَ يَقْرَءُونَ كِتَابَهُمْ وَلَا
يُظْلَمُونَ فَتِيلًا
(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu)
Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab
amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka
tidak dianiaya sedikit pun.
Daftar
Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment