Monday, November 21, 2022

15436. PROFIL HAEDAR NASHIR KETUA MUHAMMADIYAH 2022-2027

 

 

 

 

PROFIL HAEDAR NASHIR KETUA PP MUHAMMADIYAH 2022-2027

Oleh: Drs HM Yusron Hadi, MM

 

 

 

 

Profil Haedar Nashir.

 

Haedar Nashir.

Lahir di Bandung, 28 Februari 1958.

 

Sejak tahun 1983.

Bergabung Muhammadiyah.

Nomor anggota 545.549.

 

Kala itu.

Dia Ketua I Pengurus Pusat.

 Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

Pada 1985-1990.

Haedar menduduki jabatan.

 Deputi Kader PP Pemuda Muhammadiyah.

Sampai menjabat sebagai

Ketua Badan Pendidikan Kader (BPK) dan Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah.

Riwayat pendidikan Haedar Nashir.

Yaitu:

1)        Pondok Pesantren Cintawana, Tasikmalaya.

 

2)        Madrasah Ibtidaiyah Ciparay, Bandung.

 

3)        SMP Muhammadiyah 3 Bandung.

4)        SMA Negeri 10 Bandung.

 

5)        STPMD APMD Yogyakarta (lulusan terbaik).

 

6)        Pascasarjana S2-Sosiologi UGM (Cumlaude).

 

7)        Pascasarjana S3 Sosiologi UGM (Cumlaude).

 

8)        Gelar Profesor, Bidang Ilmu Sosiologi.

Unit Kerja Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 

 

Haedar seorang Dosen.

 Program Doktor Politik Islam.

 Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

 

Beberapa judul buku.

Karya Haedar Nashir.

1)        Proses Integrasi dan Konflik dalam Hubungan Antar Pemeluk Agama (1993).

 

2)        Budaya Politik dan Kekuasaan (1997).

 

 

3)        Muhammadiyah Gerakan Pembaruan (2010).

 

4)        Memahami Ideologi Muhammadiyah (2014).

 

 

5)        Tragedi Neo-Holocaust (2017).

 

6)        Indonesia dan Keindonesiaan: Perspektif Sosiologis (2019).

 

 

Dalam Muktamar ke-48.

 Haedar mengatakan.

 

Muhammadiyah akan merumuskan.

 Risalah Islam Berkemajuan.

 

Pandangan Muhammadiyah tentang Islam.

Sebagai pokok pikiran Muhammadiyah.

Abad kedua.

 

Agar jadi alam pikiran.

Seluruh warga.

Dan pimpinan Muhammadiyah.

 

Haedar Nashir menyatakan.

Radikalisme bukan soal sederhana.

 Dalam aspek apa pun.

Di berbagai negara. 

 

Perlu pemahaman luas dan mendalam.

Agar tidak salah pandang.

Dan cara menghadapinya.

 

"Radikal dan radikalisme.

Sebagai konsep itu netral.

Dalam dunia pikiran dan gerakan.

 

Radikal dan radikalisme.

Tak identik kekerasan.

Tak sama dengan terorisme," ujar Haedar.

 

Saat pengukuhan Guru Besar.

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

 Kamis, 12 Desember 2019.

 

Haedar mengatakan.

Keliru memaknai radikal dan radikalisme.

Sebagai terorisme.

 

Juga keliru.

Melekatkan pada satu aspek.

Dan kelompok tertentu.

Seperti radikalisme agama.

Atau lebih khusus radikalisme Islam.

 

Haedar Nashir.

Minta para guru besar Muhammadiyah.

 

Bisa jadi panduan.

Mengarahkan umat.

Kepada kebenaran dan kebaikan.

 

"Pra aintelek.

Jangan terbawa pola pikir pendek.

 

Jangan kehilangan perspektif.

Dalam memandang luasnya.

Isu yang terjadi," ujar Haedar.

 

Haedar meminta.

Para guru besar Muhammadiyah.

1)        Mencegah warga  taqlid (mengekor) buta.

 

2)         Memberi solusi bermanfaat.

 

Ada 4 amanah.

Dalam memimpin Muhammadiyah.

 

1.        Menjalankan program Muktamar Muhammadiyah.

 

Pada proses transformasi dinamis di masa depan.

 

Yaitu Muhammadiyah unggul berkemajuan.

Dalam berbagai aspek hidup.

 

2.        Mengemban tugas sosialisasi Islam Berkemajuan.

 

Untuk dialog berbagai kalangan.

Di dalam dan luar negeri.

 

Agar Islam maju.

Membawa rahmat semesta alam.

Islam menghadirkan kemajuan hidup.

Seluruh warga bangsa, negara dan kemanusiaan global.

 

3.        Terus diskusi berbagai pihak.

Soal isu strategis umat, bangsa, dan manusia universal.

Sesuai porsi dan bidangnya.

 

4.        PP Muhammadiyah mata rantai terstruktur.

 

Dengan pimpinan wilayah, daerah, cabang, ranting.

Bahkan istimewa di luar negeri.

 

 

(Sumber Tempo)

0 comments:

Post a Comment