SUAMI TENTUKAN JENIS KELAMIN
BAYI ISTRI ITU LADANG
Oleh: Drs. HM. Yusron
Hadi, M.M.
Untuk meyakinkan
umat manusia.
Para nabi dan rasul.
Diberi mukjizat.
Mukjizat.
Yaitu peristiwa sukar
dijangkau.
Kemampuan akal manusia.
Mukjizat nabi dan rasul.
Sebelum Nabi Muhammad.
Bersifat:
1)
Lokal.
2)
Insidental.
Mukjizat bersifat lokal
dan insidental.
Artinya.
Mukjizat berlaku di daerah
tertentu.
Dan waktu tertentu.
Tidak tetap atau tak rutin.
Hanya terjadi sewaktu-waktu saja.
Ketika nabi dan rasul wafat.
Maka mukjizat ikut
hilang.
Nabi Muhammad.
Diutus untuk seluruh
umat manusia.
Di mana saja.
Sampai akhir
zaman.
Mukjizat Nabi
Muhammad.
Harus bersifat:
1)
Universal.
2)
Kekal.
3)
Bisa dipikirkan.
4)
Bisa dibuktikan benar.
Oleh semua umat manusia.
Sepanjang masa.
Di sinilah letak fungsi
Al-Quran.
Sebagai mukjizat.
Al-Quran kenalkan
dirinya.
Dengan berbagai ciri dan sifat.
Salah satunya.
Al-Quran kitab yang
selalu terjaga.
Al-Quran surah Al-HIjir
(surah ke-15) ayat 9.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ
وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Quran, dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
Kata “Kami”.
Bisa dipahami.
Sebagai Allah ditambah lainnya.
Misalnya.
Jutaan manusia.
Hafal Al-Quran.
Termasuk ikut menjaga.
Al-Quran kitab
suci sempurna.
Dalam segala hal.
1)
Diturunkan lewat
malaikat paling mulia.
Malaikat Jibril.
2)
Kepada rasul paling mulia.
Nabi Muhammad.
3)
Di tempat paling mulia.
Mekah dan Madinah.
4)
Awal turunnya pada bulan
paling mulia.
Bulan Ramadan.
5)
Pakai bahasa paling
mulia.
Bahasa arab.
Para ahli.
Banyak membuktikan
kebenaran Al-Quran.
Dengan aneka cara dan
metode.
Profesor Quraish
Shihab.
Minimal 3 aspek.
Bukti kebenaran Nabi
Muhammad.
Dan Al-Quran bersumber
dari Allah.
Yaitu:
1)
Keindahan dan ketelitian
Al-Quran.
2)
Berita gaib dalam Al-Quran.
Benar-benar
terjadi.
3)
Isyarat ilmiah dalam Al-Quran.
Terbukti sesuai bukti
mutakhir.
1.
Keindahan dan ketelitian Al-Quran.
Orang tak paham bahasa Arab.
Sulit merasakan keindahan Al-Quran.
Karena keindahan.
Terkait perasaan.
Bukan pikiran.
Tapi, ada beberapa
hal.
Bisa bantu paham.
Soal keindahan dan ketelitian Al-Quran.
Al-Quran sering turun spontan.
Untuk menjawab pertanyaan.
Atau peristiwa.
Spontan tak beri kesempatan.
Untuk berpikir dan susun jawaban.
Yang indah dan teliti.
Tapi setelah dianalisis.
Pakai alat modern.
Ditemukan hal mengagumkan.
Yaitu jumlah kata-katanya.
Seimbang dan serasi.
Misalnya.
1)
Kata bermakna “panas”
dan “dingin” .
Jumlahnya sama.
2)
Kata “dunia” dan
“akhirat”.
Jumlahnya sama.
3)
Kata “Setan” dan “malaikat”.
Jumlahnya sama.
4)
Kata “Hidup” dan “mati”.
Jumlahnya sama.
Semuanya seimbang jumlah
katanya.
Serasi, dan indah
kedengarannya.
Masih banyak lainnya.
2.
Berita gaib dalam Al-Quran.
Benar-benar terjadi.
Misalnya.
Surah Yunus (surah ke-10) ayat 92.
Tegaskan jasad Firaun.
Akan diselamatkan.
Untuk pelajaran manusia.
فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ
لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا
لَغَافِلُونَ
Maka pada hari ini Kami
selamatkan badanmu (Firaun) agar jadi pelajaran bagi orang yang datang
sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda
kekuasaan Kami.
3.
Isyarat ilmiah dalam Al-Quran.
Terbukti sesuai bukti mutakhir.
Antara lain.
Surah Yunus (surah ke-10)
ayat 5.
Bahwa sinar matahari.
Berasal dari dari
dirinya.
Tapi cahaya bulan.
Berasal dari pantulan
sinar matahari.
Al-Quran surah Yunus (surah
ke-10) ayat 5.
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً
وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ
وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ
الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Dia Allah menjadikan
matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah
(tempat-tempat) bagi perjalanan bulan, agar kamu tahu bilangan tahun dan
perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian melainkan dengan
hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang yang mengetahui.
Isyarat lainnya.
Surah Al-Baqarah (surah
ke-2) ayat 223.
Bahwa jenis kelamin bayi.
Ditentukan oleh ayahnya.
Tapi ibunya.
Bagaikan ladang saja.
Al-Quran surah Al-Baqarah
(surah ke-2) ayat 223.
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا
حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ
وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Isterimu seperti tanah
tempat kamu bercocok tanam, maka datangi tanah
tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakan (amal baik)
untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahui bahwa kamu kelak akan
menemui-Nya. Dan beri kabar gembira orang beriman.
Menurut ilmu
kesehatan modern.
Bahwa seorang suami.
Punya sel sperma.
Kromosom X dan Y.
Seorang istri.
Punya sel telur.
Kromosom X saja.
Saat pembuahan terjadi.
Jika dari suami kromosom
X.
Maka jadi XX.
Hasilnya, bayi
perempuan.
Jika dari suami kromosom
Y.
Maka jadi XY.
Hasilnya, bayi laki-laki.
Jadi, yang menentukan
jenis kelamin.
Yaitu pihak suami.
Pihak istri bagaikan
ladang.
Tempat bercocok tanam
saja.
Sungguh indah, santun
dan hebat.
Kata-kata dalam Al-Quran.
(Sumber fb)
0 comments:
Post a Comment