MANUSIA
INGKAR ADANYA TUHAN HANYA SESAAT
Oleh:
Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
Al-Quran tidak membahas wujud Tuhan.
Kata “Allah” dalam Al-Quran terulang
2.697 kali.
Belum
ditambah kata semacam “Wahid”, “Ahad”, “Rab”, “IIlah”.
Atau kalimat yang menolak adanya
sekutu bagi Allah.
Semua mengarah kepada penjelasan
tentang tauhid.
Dalam mushaf Al-Quran.
Tidak ditemukan adanya ayat yang
membicarakan tentang wujud Tuhan.
Ketika kita duduk termenung seorang
diri.
Pikiran mulai tenang.
Dan kesibukan hidup dapat teratasi.
Maka terdengar suara hati nurani.
Yang mengajak untuk berdialog akan
adanya Tuhan Yang Maha Mutlak.
Suara dalam hati nurani manusia.
Mengantarkan menyadari betapa lemahnya
manusia di depan Tuhan.
Betapa Maha Kuasa dan Perkasa Tuhan
Yang Maha Agung.
Suara seperti itu, adalah suara fitrah
manusia.
Tiap orang punya fitrah yang terbawa
sejak lahir.
Karena kesibukan dan dosa-dosa.
Suara fitrah terabaikan.
Suara fitrah lemah.
Hingga tidak terdengar lagi.
Jika
diusahakan didengarkan.
Kemudian benar-benar tertancap dalam
jiwa.
Maka fitrah manusia akan muncul.
Yaitu hanya bergantung kepada Allah
saja.
Hanya Allah tempat bergantung.
“La haula wa la quwwata illabillahil
Aliyyil Azhim”.
Tidak ada daya untuk memperoleh
manfaat.
Dan tidak ada kuasa untuk menolak
mudarat.
Kecuali bersumber dari Allah Yang Maha
Tinggi dan Maha Agung.
Sehingga tidak ada lagi rasa takut.
Yang menghantui.
Atau mencengkeram.
Tidak ada rasa sedih yang mencekam
dalam hati manusia.
Al-Quran surah Fushshilat (surah
ke-41) ayat 30.
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا
ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا
تَخَافُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَبْشِرُوا۟ بِٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى كُنتُمْ
تُوعَدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang
mengatakan, “Tuhan kami adalah Allah”, kemudian mereka meneguhkan pendirian,
maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, “Jangan kamu takut
dan jangan merasa sedih”. Dan gembirakan mereka dengan surga yang telah
dijanjikan Allah kepadamu.
Al-Quran surah Ar-Ra’du (surah ke-13)
ayat 28.
ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ
تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Memang, hanya dengan mengingat Allah
hati menjadi tenteram.
Al-Quran menjelaskan ateisme.
Al-Quran Surah Al-Jatsiyah (surah
ke-45) ayat 24.
وَقَالُوا۟ مَا هِىَ
إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَآ إِلَّا
ٱلدَّهْرُ ۚ وَمَا لَهُم بِذَٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ
Dan mereka berkata, “Kehidupan ini
tidak lain hanya kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak
ada yang akan membinasakan kita selain masa”. Dan mereka sekali-kali tidak
mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanya menduga-duga saja.
Al-Quran menjelaskan kehadiran Tuhan
itu fitrah manusia dan kebutuhan hidupnya.
Jika ada orang mengingkari wujud
Tuhan.
Maka itu bersifat sementara.
Pada akhirnya sebelum meninggal.
Dia akan mengakui keberadaan Tuhan.
Tetapi pengakuan itu sudah
terlambat.
Al-Quran surah Yunus (surah
ke-10) ayat 90-91.
۞ وَجَٰوَزْنَا بِبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱلْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ
فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُۥ بَغْيًا وَعَدْوًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَدْرَكَهُ
ٱلْغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱلَّذِىٓ ءَامَنَتْ بِهِۦ
بَنُوٓا۟ إِسْرَٰٓءِيلَ وَأَنَا۠ مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
ءَآلْـَٰٔنَ وَقَدْ
عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنتَ مِنَ ٱلْمُفْسِدِينَ
Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi
laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak
menganiaya dan menindas (mereka), hingga bila Fir'aun itu telah hampir
tenggelam, dia berkata, “Saya percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan
yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah
diri (kepada Allah)”. Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya
kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat
kerusakan?
Tingkat kebutuhan manusia
Kebutuhan manusia bertingkat-tingkat.
Ada kebutuhan harus dipenuhi segera.
Yaitu kebutuhan udara untuk bernapas.
Ada kebutuhan dapat ditunda beberapa
saat.
Yaitu
kebutuhan minum.
Kebutuhan manusia untuk makan.
Dapat ditunda lebih lama dibanding
minum.
Kebutuhan seksual.
Bisa lebih lama ditangguhkan.
Dibanding butuh makan dan minum.
Demikian seterusnya.
Kebutuhan manusia yang paling lama
dapat ditunda.
Yaitu butuh keyakinan adanya Allah
Yang Maha Kuasa.
Ketika manusia hampir mendekati
meninggal.
Baru manusia merasa butuh.
Dan merindukan pertolongan Allah Yang
Maha Kuasa.
Daftar
Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan,
1994.
2. Shihab, M.
Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat.
Penerbit Misan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
0 comments:
Post a Comment