AL-QURAN BACAAN MULIA TAK TERTANDINGI
(2)
Oleh:
Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
Tak ada bacaan sebanyak kosakata.
Dalam Al-Quran.
Berjumlah
77.439 kata.
Jumlah
323.015 huruf .
Seimbang
jumlah kata-katanya.
Serasi
kata dengan padanannya.
Juga kata
dengan lawan kata.
Dan
dampaknya.
Misalnya.
1)
Kata “hayat” dan antonimnya.
Atau kata berlawanan maknanya.
Yaitu “maut”.
Terulang masing-masing 145
kali.
2)
Kata “akhirat” dan “dunia”.
Masing-masing terulang 115
kali.
3)
Kata “malaikat” dan “setan”.
Masing-masing terulang 88 kali.
4)
Kata “thuma’ninah” artinya “ketenangan”.
Dan “dhijg” artinya
“kecemasan”.
Masing-masing terulang 13 kali.
5)
Kata “panas” dan “dingin”.
Masing-masing terulang 4 kali.
6)
Kata “infaq” dan dampak ditimbulkannya.
Yaitu “rida” artinya
“kepuasan”.
Masing-masing terulang 73
jkali.
7)
Kata “kikir” dan akibatnya.
Yaitu “penyesalan”.
Masing-masing terulang 12
kali.
8)
Kata “zakat” dan “berkat”.
Artinya “kebaikan melimpah”.
Masing-masing terulang 32 kali.
9)
Banyak lainnya.
10) Kata
“yaum” artinya “hari”.
Terulang 365 kali
Sebanyak hari dalam setahun.
11) Kata “syahr”
yang artinya “bulan”.
Terulang 12 kali.
Sejumlah bulan dalam setahun.
Al-Quran
surah Asy-Syura (surah ke-42) ayat 17.
اللَّهُ الَّذِي أَنْزَلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ
وَالْمِيزَانَ ۗ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ قَرِيبٌ
Allah yang menurunkan kitab dengan (membawa) kebenaran dan
(menurunkan) neraca (keadilan). Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu
(sudah) dekat?
Apakah
bacaan ciptaan makhluk .
Yang
seperti Al-Quran?
Al-Quran
menantang.
Al-Quran
surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 88.
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ
هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ
ظَهِيرًا
Katakan: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
membuat yang serupa Al-Quran, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang
serupa dengan dia, meskipun mereka bekerja sama".
Orientalis
H.A.R. Gibb menulis,
“Tak
ada seorang pun.
Dalam 1.500
tahun ini.
Memainkan
'alat' bernada nyaring.
Yang mampu
dan berani.
Sangat
luas getaran jiwa.
Yang
diakibatkannya.
Seperti
dibaca Muhammad.
Yaitu Al-Quran."
Al-Quran berisi:
1)
Bahasa indah.
2)
Teliti.
3)
Seimbang.
4)
Makna mendalam.
5)
Kekayaan.
6)
Kebenaran.
7)
Mudah dipahami.
8)
Timbul kesan hebat.
Al-Quran
surah Al-Alaq (surah ke-96) ayat 1-5.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.
خَلَقَ
الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ
Dia menciptakan
manusia dari segumpal darah.
اقْرَأْ
وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ
Bacalah, dan Tuhanmu
Yang Maha Pemurah.
الَّذِي
عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam.
عَلَّمَ
الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Dia mengajar manusia
apa yang tidak diketahuinya.
Mengapa perintah pertama.
Pada Nabi Muhammad
Yaitu “iqra”
atau “bacalah”.
Padahal
Nabi Muhammad.
Tak pandai
baca dan tulis?
Mengapa
demikian?
Kata
“Iqra” terambil dari akar kata.
Yang
berarti “menghimpun”.
Tak
selalu “iqra”.
Diartikan
“membaca teks tertulis dengan aksara tertentu”.
Dari “menghimpun”.
Muncul
aneka ragam makna.
Seperti:
1)
Menyampaikan.
2)
Menelaah.
3)
Mendalami.
4)
Meneliti.
5)
Mengetahui ciri sesuatu.
6)
Membaca teks tertulis atau tidak.
Perintah
“Iqra”.
Maksudnya
yaitu:
1)
Bacalah.
2)
Telitilah.
3)
Dalami.
4)
Ketahui ciri-ciri sesuatu.
5)
Baca alam.
6)
Baca tanda zaman.
7)
Baca Sejarah diri sendiri.
8)
Baca yang tertulis dan tidak.
Kesimpulan.
Objek
perintah “iqra”.
Mencakup
segala sesuatu.
Yang
dapat dijangkau manusia.
Daftar
Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Misan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
0 comments:
Post a Comment