Monday, September 16, 2024

36345. ARTI MAHAR MASKAWIN DI ALQURAN

 


ARTI MAHAR ATAU MASKAWIN DI ALQURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 Maskawin (menurut KBBI V).

Yaitu mahar atau pemberian.

 

Dari pengantin pria.

Misalnya:

 

Berupa emas, barang, dan kitab suci.

Pada pengantin wanita.

 

Saat akad nikah.

Bisa kontan atau utang.

 

Dalam konteks nikah.

Al-Quran tegas  perintahkan.

 

Calon suami memberi mahar.

Atau maskawin.

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 4. 

 

وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً ۚ فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا

   

 Berikan maskawin (mahar) pada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan padamu sebagian dari maskawin dengan senang hati, maka makan (ambil) pemberian (sebagai makanan)  sedap lagi baik akibatnya.

 

Calon suami wajib menyerahkan mahar

Atau  maskawin  pada calon isterinya.

 

Maskawin lambang siap dan sedia suami.

Memberi nafkah lahir dan batin.

Pada isteri dan anak-anaknya.

 

Maskawin atau mahar bersifat “lambang”.

Maskawin atau mahar.

Yang sedikit dibolehkan.

 

Nabi bersabda,

”Sebaik-baik maskawin yaitu yang ringan”.

 

Al-Quran tak melarang.

Memberi maskawin atau mahar.

Yang banyak.

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 20.

 

وَإِنْ أَرَدْتُمُ اسْتِبْدَالَ زَوْجٍ مَكَانَ زَوْجٍ وَآتَيْتُمْ إِحْدَاهُنَّ قِنْطَارًا فَلَا تَأْخُذُوا مِنْهُ شَيْئًا ۚ أَتَأْخُذُونَهُ بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا

   

Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri lain, sedangkan kamu telah memberi pada seseorang di antara mereka banyak harta, maka jangan kamu ambil kembali barang sedikit pun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan dusta dan dengan (menanggung) dosa nyata?

 

Pernikahan bukan akad jual beli.

Mahar atau maskawin.

Bukan  harga wanita.

 

Suami dilarang ambil lagi maskawin.

Kecuali istrinya rela.   

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 21.

 

وَكَيْفَ تَأْخُذُونَهُ وَقَدْ أَفْضَىٰ بَعْضُكُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا

 

 Bagaimana kamu akan ambil kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian kokoh.

 

Islam anjurkan  maskawin  atau mahar.

Bersifat materi.

 

Pemuda yang belum punya.

Dianjurkan menanti sampai mampu.

 

Tapi jika terpaksa.

Boleh maskawin berupa cincin besi.

 

Atau diganti mengajarkan ayat Al-Quran.

 

Proses ijab kabul pernikahan.

1)        Hakikatnya ikrar atau janji.

2)        Yang serius dari calon isteri.

 

3)        Lewat walinya.

4)        Dan dari calon suami.

 

Untuk  hidup  rukun bersama.

Mewujudkan keluarga sakinah.

 

Melakukan  segala  tuntunan.

Dan kewajiban.

 

 Kata “ijab”.

Seakar kata “wajib”.

 

Kata “ijab”.

Diartikan “mewujudkan kewajiban”.

 

Berusaha sekuat kemampuan.

Bangun rumah tangga sakinah.

 

Penyerahan atau “ijab”.

Disambut “qabul” atau penerimaan.

Oleh calon suami.

 

Kata  “zauwj” .

Artinya “pasangan”.

 

Hubungan suami isteri.

Hubungan kemitraan.

 

Beri kesan saling butuh.

Artinya suami dan isteri.

Yaitu 2 orang saling membutuhkan.

 

Kata “menikah”.

Menurut bahasa.

 

Artinya “menghimpun”.

Suami isteri sepakat berhimpun.

Membentuk keluarga:

 

1)                Sakinah.

2)                Mawadah.

3)                Rahmat.

 

Yang diridai Allah Maha Pengasih dan Penyayang.

 

 

 

  Daftar Pustaka

1.                Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.                Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.                Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.                Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.                Tafsirq.com online.      

6.                 

0 comments:

Post a Comment