RAKYAT
RAJA DEMOKRASI TAPI BABU FEODAL
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Dari Tere
Liye
*Babu
vs Raja
Ada
keluarga pejabat posting.
Pamer
outfit, netizen jejeritan dong like, love, komen, share.
Kamu
tahu tidak.
Nilai
tas, sepatu, pakaian.
Yang
dipakai keluarga pejabat ini.
Setara
100 bulan gaji kamu.
Tambah
gaji suamimu.
Ada
pejabat datang.
Ke pasar.
Seluruh
pasar berkerumun.
Rebutan
selfie dll.
Kamu
tahu tidak.
Nilai
perjalanan pejabat.
Dan
rombongan itu.
Datang
ke pasar itu.
Bisa
setara 200 bulan
Penghasilanmu.
Belum
lagi sembako, amplop, hadiah2.
Semua
duit rakyat.
Ada
pejabat flexing pamer
Betapa
keren dan mewah rumah mereka.
Netizen
jejeritan.
Bilang
love sekebon, takjub, wuiih keren.
Kamu
tahu tidak.
Biaya
bikin toilet di rumah itu.
Setara
seluruh rumahmu.
Oh,
kamu masih kontrak/kost?
Lebih
ambyar lagi hidupmu.
Ada
pejabat dan keluarganya.
Pamer naik
mobil mewah.
Dalam perjalanan
mewah, ultah mewah.
Hidup
serba mewah....
Duh
Rabbi, netizen like.
Negeri
ini
Masih
lama sekali maju.
Saat
rakyatnya model begini.
Kalian
lebih suka.
Lihat
pejabat dan keluarga pejabat
Pamer
di medsos.
Dibanding
mulai:
1)
Kritis.
2)
Menuntut.
3)
Memaksa orang2 ini Amanah.
4)
Memaksa orang ini profesional.
Kalian
lebih suka.
1)
rebutan beras.
2)
Rebutan amplop.
3)
Pilih hadiah2 receh.
Dibanding
semangat :
1)
Menagih janji lapangan kerja.
2)
Tagih janji upah layak.
3)
Pendidikan yg baik.
Negeri
ini
Masih
lama sekali majunya.
Puluhan
juta rakyat model begini.
Di
akun medsos Tere Liye buanyak.
Jutaan.
Kamu
tahu tidak.
1)
Kamu itu keset.
2)
Kamu pondasi piramida raksasa.
3)
Para elit2 puncak.
4)
Menikmati semuanya.
5)
Kamu mudah takjub.
6)
Lihat berita2.
7)
Postingan2, dll dsbgnya.
Sungguh,
masih lama.
Proses
edukasi negeri ini.
Ketika
ada pejabat.
Pamer mewah
segila-gilanya.
Tapi rakyat
malah memujanya.
Rakyat
saat makan.
Banyak
porsi nasi.
Dibanding
lauk .
Tak makan
bergizi.
Rakyat
yang anak2nya sakit2an.
Dan ingusan.
Rakyat
got depan rumahnya.
Masih bau.
Tiap
malam.
Asap
sampah dibakar.
Menyeruak
di rumah.
Berubahlah,
my friend.
Kamu
itu raja sesungguhnya.
Dalam negeri
demokrasi.
Ngapain
kalian malah jejeritan takjub.
Saat lihat
babu2 ini pamer?
Kamu
harusnya marah.
Kamu mestinya
marah.
(Sumber
Tere Liye)
0 comments:
Post a Comment