ALLAH JAMIN
REZEKI MAKHLUK YANG BERGERAK
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Kata “miskin” (menurut KBBI V).
Artinya:
1)
Tak berharta.
2)
Serba kurangan.
3)
Berpenghasilan sangat rendah.
Kemiskinan, yaitu:
1)
Hal miskin.
2)
Keadaan miskin.
Al-Quran.
1)
Kitab petunjuk dan pedoman.
2)
Bersifat global.
3)
Tak memerinci detail soal warga.
4)
Tak uraikan detail ibadah “mahdhah”
(murni).
5)
Yang memerinci hadis Nabi.
6)
Misalnya perincian ibadah salat dan haji.
Perincian petunjuk hidup
warga.
Dalam hadis Nabi.
Banyak terkait kondisi warga.
Zaman Nabi Muhammad.
Umat lslam saat ini.
Perlu sesuaikan kondisi.
Dengan pedoman Islam.
Kemiskinan dan cara atasi.
Soal warga.
Faktor sebab dan ukuran miskin.
Bisa beda akibat lain lokasi
dan situasi.
Al-Quran tak tetapkan kadarnya.
Tak beri petunjuk operasional.
Terperinci entas kemiskinan.
Dalam KBBI.
Kata "miskin".
Artinya:
1)
Tak berharta benda.
2)
Serba kurang.
3)
Penghasilan rendah.
Fakir.
Artinya:
1)
Orang sangat kekurangan.
2)
Sangat miskin.
Dalam bahasa Arab.
Kata “miskin”.
Terambil dari kata “sakana” .
Artinya:
1)
Diam.
2)
Tenang.
Kata “fakir”.
Terambil dari kata “faqr”.
Pada mulanya berarti “tulang
punggung”.
Faqir adalah “orang patah
tulang punggungnya”.
Artinya beban yang dipikulnya sangat
berat.
Sehingga “mematahkan” tulang
punggungnya.
Al-Quran tak beri definisi.
1)
Miskin.
2)
Fakir.
Para ahli beda pendapat.
Tolok ukur miskin dan fakir.
Sebagian ulama berpendapat.
Fakir yaitu orang penghasilan
kurang dari separuh kebutuhan pokoknya.
Miskin adalah orang berpenghasilan
di atas “fakir”.
Tapi tak cukup untuk kebutuhan
pokoknya.
Tapi ada yang definisi
sebaliknya.
Fakir lebih baik daripada miskin.
Al-Quran dan hadis Nabi.
Tak tetapkan angka pasti.
Ukuran miskin.
Tapi jelas.
Al-Quran menyatakan.
Orang fakir dan miskin.
Harus dibantu.
Para ulama berpendapat.
Menurut Islam.
Tak boleh orang hidup.
Dalam warga Islam.
1)
Termasuk warga non-Muslim.
2)
Ada orang kelaparan.
3)
Tak berpakaian.
4)
Tak bertempat tinggal.
5)
Membujang.
Para ulama berpendapat.
1)
Biaya obat.
2)
Biaya Pendidikan.
Masuk kebutuhan
primer.
Harus ditanggung penuh oleh:
1)
Warga.
2)
Pemerintah.
3)
Negara.
Akar kata "miskin".
Artinya “diam” dan “tak
bergerak”.
Timbul kesan.
Faktor utama miskin.
Yaitu:
1)
Sikap diam diri.
2)
Tak
mau bergerak.
3)
Tak usaha.
Malas usaha.
Menganiaya diri sendiri.
Tak mampu usaha.
Sebab manusia lain.
Disebut “kemiskinan struktural”.
Kesan ini lebih jelas.
Bahwa jaminan rezeki Allah.
Bagi makhluk “dabbah”.
Arti harfiahnya.
Yaitu “yang bergerak”.
Al-Quran surah Hud (surah
ke-11) ayat 6.
۞ وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا
عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي
كِتَابٍ مُبِينٍ
Dan tidak ada suatu binatang melata pun
di bumi melainkan Allah yang memberikan rezekinya, dan Dia mengetahui tempat
berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang
nyata (Lauhul mahfuz).
Ayat Al-Quran ini beri jaminan.
Siapa aktif bergerak.
Mencari rezeki.
Pasti diberikan rezeki oleh
Allah.
Al-Quran surah Ibrahim (surah
ke-14) ayat 34.
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا
سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ
الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Dan Dia telah memberi padamu
(keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu
menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia
sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).
Para ulama jelaskan.
Pernyataan Al-Quran di atas.
Tampil usai Allah sebutkan.
Berbagai nikmat dari Allah.
Seperti nikmat berupa:
1)
Bumi.
2)
Langit.
3)
Hujan.
4)
Laut.
5)
Bulan.
6)
Matahari.
7)
Dan lainnya.
Sumber daya alam.
1)
Disiapkan Allah bagi umat manusia.
2)
Jumlahnya tak terbatas.
3)
Kapasitas tak terhingga.
Jika sesuatu habis.
Pasti ada alternatif lain.
Disediakan Allah.
Selama manusia usaha.
Tda alasan berkata.
Bahwa sumber daya alam
terbatas.
Tapi sikap dan perilaku manusia.
1)
Pada diri sendiri.
2)
Pada pihak lain.
3)
Pada alam semesta.
Membuat sebagian manusia.
Tak dapat sumber daya alam.
Factor sebab miskin.
1)
Tak imbang perolehan
penggunaan sumber daya alam.
2)
Istilah Al-Quran disebut “perbuatan aniaya”.
3)
Manusia tak mampu gali sumber daya alam untuk
alternatif.
Hal di atas.
Disebut manusia bersikap “kufur”.
Artinya “tak mensyukuri nikmat
Allah”.
Daftar
Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment