KAPAN DATANGNYA HARI KIAMAT?
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang Kapan Datangnya Hari Kiamat?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
Hari Kiamat (menurut KBBI V) adalah hari kebangkitan sesudah mati, yaitu orang yang telah meninggal dunia dihidupkan kembali untuk diadili perbuatannya, atau hari kiamat adalah hari akhir zaman, artinya dunia seisinya rusak binasa dan lenyap.
Al-Quran dan hadis Nabi yang membahas tentang hari akhir dari bermacam-macam aspek, tidak membicarakan sedikit pun tentang masa datangnya hari kiamat.
Bahkan secara tegas dalam berbagai ayat Al-Quran dan hadis Nabi menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang mengetahui datangnya hari kiamat.
Al-Quran An-Naziat, surah ke-79 ayat 42-44.
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا فِيمَ أَنْتَ مِنْ ذِكْرَاهَا إِلَىٰ رَبِّكَ مُنْتَهَاهَا
“(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit, kapankah terjadinya?. Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya)? Kepada Tuhanmu dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya)”.
Banyak ayat Al-Quran yang mengandung makna serupa, dan hadis Nabi menginformasikannya bahwa malaikat Jibril pernah bertanya kepada Nabi Muhammad dalam rangka mendidik umat Islam, “Kapankah datangnya hari kiamat?” Nabi menjawab, “Yang ditanya tentang hari kiamat, tidak lebih mengetahui daripada yang bertanya".
Al-Quran Al-Isra, surah ke-17 ayat 51.
أَوْ خَلْقًا مِمَّا يَكْبُرُ فِي صُدُورِكُمْ ۚ فَسَيَقُولُونَ مَنْ يُعِيدُنَا ۖ قُلِ الَّذِي فَطَرَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۚ فَسَيُنْغِضُونَ إِلَيْكَ رُءُوسَهُمْ وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هُوَ ۖ قُلْ عَسَىٰ أَنْ يَكُونَ قَرِيبًا
“Atau suatu makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiranmu”, maka mereka akan bertanya, “Siapakah yang akan menghidupkan kami kembali?” Katakan, “Yang telah menciptakanmu pertama kali”. Kemudian mereka akan menggelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata, “Kapankah itu (akan terjadi)?” Katakan, “Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat”.
Al-Quran Al-Qamar, surah ke-54 ayat 1.
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
“Telah dekat (datangnya) kiamat itu dan telah terbelah bulan”.
Al-Quran surah Al-Anbiya’, surah ke-21 ayat 1.
اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ
“Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedangkan mereka berada dalam kelalaian dan berpaling (darinya)”.
Nabi bersabda, “Aku diutus dengan perbandingan waktu antara zaman diutusku dengan hari kiamat adalah seperti ini (sambil Nabi menggandengkan kedua jari-jarinya, yaitu jari telunjuk dan tengah).
Hadis itu dapat diartikan bahwa saat terjadinya hari kiamat adalah dekat dengan zaman Nabi Muhammad diutus menjadi Rasul, tetapi arti dekat itu tidak bisa dipahami bahwa kedekatan itu hanya dalam arti besok, seribu atau sepuluh ribu tahun ke depan.
Mungkin yang dimaksudkan “dekat” adalah apabila dibandingkan dengan umur alam semesta yang telah berlalu ratusan tahun, bisa juga hadis Nabi dan ayat Al-Quran tersebut tidak menginformasikan kedekatan dalam arti waktu.
Nabi diperintahkan menjawab pertanyaan kapan terjadinya hari kiamat dengan jawaban, “Boleh jadi, hari kiamat sudah dekat”, sedangkan dalam Al-Quran Al-Anbiya’, surah ke-21 ayat 1 di atas menggunakan kata kerja masa lampau untuk sesuatu yang belum terjadi, artinya hari kiamat adalah sesuatu yang pasti terjadi.
Yang dimaksudkan hari kiamat sudah “dekat” adalah hari kiamat “pasti datangnya”, karena “semua hal yang akan datang adalah dekat, dan segala yang telah berlalu dan tidak akan kembali adalah jauh”.
Agaknya informasi Al-Quran tentang kedekatan terjadinya hari kiamat adalah lebih dimaksudkan agar menjadikan manusia selalu siap menghadapi kehadirannya, seperti dijelaskan dalam Al-Quran surah Yusuf , surah ke-12 ayat 107.
أَفَأَمِنُوا أَنْ تَأْتِيَهُمْ غَاشِيَةٌ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ أَوْ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
“Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka secara mendadak, sedangkan mereka tidak menyadarinya?”
Al-Quran menjelaskan bahwa pihak yang bertanya tentang waktu kedatangan hari kiamat adalah orang-orang musyrik, bukan orang-orang yang beriman.
Orang-orang musyrik meminta agar hari kiamat segera didatangkan, tetapi orang-orang yang beriman merasa takut akan kedatangan hari kiamat, karena orang yang beriman sangat yakin bahwa hari kiamat adalah benar dan pasti terjadi.
Al-Quran surah Asy- Syura, surah ke-42 ayat 18.
يَسْتَعْجِلُ بِهَا الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِهَا ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا مُشْفِقُونَ مِنْهَا وَيَعْلَمُونَ أَنَّهَا الْحَقُّ ۗ أَلَا إِنَّ الَّذِينَ يُمَارُونَ فِي السَّاعَةِ لَفِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ
“Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya kiamat benar-benar dalam kesesatan yang jauh”.
Ketakutan dan kekhawatiran tentang terjadinya hari kiamat akan mengantarkan orang yang beriman untuk melakukan sebanyak mungkin amal perbuatan yang baik, sehingga mereka dapat memperoleh kebahagiaan abadi di akhirat.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.