Friday, November 17, 2017

491. MTQ

MEMFUNGSIKAN AL-QURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

      MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran), yang memperlombakan beberapa segi kemahiran dalam bidang Al-Quran adalah tradisi positif yang sudah dilembagakan oleh pemerintah.
      Pemerintah dan masyarakat sangat memperhatikan penyelenggaraan MTQ dalam berbagai tingkatan, serta sudah banyak dana dan daya yang dikerahkan untuk menyuskseskannya.
     Dampak positif dari perlombaan MTQ tersebut dapat dirasakan mulai tingkat nasional sampai internasional, tetapi disadari pula bahwa sisi yang terpenting dari kehadiran Al-Quran belum banyak dirasakan dalam pentas kehidupan bermasyarakat, padahal  fungsi utama Al-Quran adalah “hudal linnas” (petunjuk untuk seluruh manusia).
      Allah menegaskan fungsi Al-Quran diturunkan kepada manusia adalah untuk memberikan keputusan dan jalan keluar yang terbaik dalam masalah kehidupan manusia.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 213.

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

          “Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus”.
      Para ulama berpendapat seandainya para sahabat Nabi hidup pada zaman sekarang, pasti akan memahami petunjuk dalam Al-Quran terdapat perbedaan dengan pemahaman mereka sendiri yang telah tercatat dalam literatur keagamaan.
      Karena pemahaman manusia terhadap sesuatu tidak dapat dilepaskan dari kondisi sosial masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman, kecenderungan, dan latar belakang pendidikannya.
     Tantangan besar yang dihadapi oleh umat Islam, terutama para ulama adalah mencari cara memfungsikan Al-Quran dengan menangkap pesannya dan memasyarakatkan-nya.
     Dengan memahami dan melaksanakan petunjuk dan pedoman dalam Al-Quran tanpa mengabaikan dan mengorbankan budaya dan perkembangan positif dalam masyarakat.
      Sebagian umat Islam memfungsikan Al-Quran sebagai mukjizat, padahal fungsi Al-Quran sebagai mukjizat hanya ditujukan kepada orang-orang yang meragukan kebenaran Al-Quran.
     Sikap semacam ini mengantarkan umat Islam berusaha mencari ayat Al-Quran untuk dijadikan bukti bahwa Al-Quran telah mendahului penemuan ilmiah abad modern, suatu usaha yang kadang kala “memaksa” ayat Al-Quran itu sendiri.
     Sedangkan mukjizat dipahami oleh sebagian umat Islam sebagai keampuhan ayat- Al-Quran untuk menampilkan hal yang tidak rasional, tetapi bukan berarti mengingkari adanya hal yang bersifat suprarasional atau supranatural.
     Tetapi umat Islam harus disadarkan bahwa “batas”’ yang memisahkan antara  “suprarasional” dengan “irasional” (tidak berdasarkan penalaran akal yang sehat) sangat tipis, sehingga apabila tidak waspada, seseorang dapat terjerumus ke dalam “khurafat” (takhayul).
      Al-Quran menegaskan bahwa segala macam yang “suprarasional”, tidak mungkin muncul tiba-tiba  tanpa didahului usaha manusia yang wajar, rasional, dan natural.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment