Friday, December 22, 2017

580. HIJRAH

HIKMAH HIJRAH NABI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang hikmah hijrah Nabi Muhammad?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya
     Nabi Muhammad bersabda,”Perlakukan hidup kalian di dunia ini bagaikan seorang musafir dalam perjalanan, artinya kalian boleh berteduh sejenak di bawah pohon yang rindang, tetapi ingat bahwa perjalanan masih jauh, maka bekal harus dipersiapkan dengan lengkap dan baik”.
     Itulah sebabnya ketika seseorang bertanya kepada Nabi tentang akhir masa pergantian malam dan siang, maka Nabi bersabda,”Bekal apa yang engkau persiapkan?” Perjalanan yang harus ditempuh oleh manusia sungguh panjang, sehingga harus membawa bekal yang lengkap dan banyak.
      Dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah sebagai awal penanggalan Islam, ditemukan bahwa bekal hidup manusia yang paling utama adalah “akidah”, dan peristiwa “hijrah” menggambarkan perjuangan menyelamatkan akidah, serta masa depan harus dihadapi dengan perjuangan dan optimisme, sedangkan hijrah adalah perjuangan yang optimisme.
      Al-Quran surah At-Taubah, surah ke-9 ayat 40.

إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

       “Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedangkan dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya,”Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
      Akidah dan tingkat kepatuhan seseorang terhadap agama diukur ketika terjadi krisis, bukan diukur pada saat sukses, karena semua orang akan memeluk satu akidah apabila terlihat sukses, tetapi belum tentu demikian, apa bila dia mengalami penderitaan.
      Sebagian umat Islam, sejak pertengahan abad ke-19 Masehi, merasa kehilangan kepercayaan diri dan merasa minder melihat kemajuan pihak lain, sehingga sebagai kompensasi, misalnya dalam bidang tafsir, muncul pernyataan bahwa setiap ada penemuan baru, cepat-cepat diklaim bahwa “penemuan itu sudah dibicarakan oleh Al-Quran.”
      Khalifah Umar bin Khattab tidak memilih tahun kelahiran atau kemenangan umat bagi penanggalan Islam, tetapi yang dipilihnya adalah peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah.
     Peristiwa hijrah adalah suatu peristiwa perjuangan dan optimisme agar setiap umat Islam, ketika membuka lembaran kalender atau menyongsong hari esok, dapat menyongsongnya dengan peijuangan dan optimisme.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment