Wednesday, December 5, 2018

1629. CARA WUDU


CARA WUDU
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang tata cara berwudu?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
1.    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 222 menjelaskan bahwa Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

       Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah,”Haid itu adalah kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.
2.    Kata “wudu” (menurut KBBI V) adalah “menyucikan diri (sebelum salat) dengan membasuh muka, tangan, kepala, dan kaki”.
3.    Berwudu adalah “mengambil air wudu”.
4.    Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 6.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

       Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkanmu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
5.    Para ulama menjelaskan bahwa perintah berwudu bersamaan dengan perintah salat (sekitar 18 bulan sebelum Nabi Muhammad) hijrah dari Mekah ke Madinah.
6.    Berikut ini adalah syarat-syarat berwudu.
a.    Ke-1, orang Islam.
b.    Ke-2, mumayiz (orang yang sudah dapat membedakan sesuatu yang baik dan sesuatu yang jelek), sekitar berumur 7 tahun.
c.    Ke-3, tidak dalam keadaan hadas besar.
d.    Ke-4, menggunakan air yang suci dan menyucikan.
e.    Ke-5, tidak ada yang menghalangi sampainya air menyentuh lapisan kulit manusia (seperti cat, getah, dan bahan lainnya yang melekat di kulit), sehingga dapat menghalangi sampainya air ke lapisan kulit.
7.    Rukun berwudu adalah berikut ini.
a.    Ke-1, berniat sengaja berwudu untuk menghilangkan hadas.
b.    Ke-2, membasuh wajah.
1)    Batas wajah yang dibasuh adalah dari tempat yang ditumbuhi rambut kepala sebelah atas sampai kedua tulang dagu sebelah bawah.
2)    Telinga kanan sampai ke telinga kiri.
3)    Seluruh bagian muka wajib dibasuh dan wajib dilebihkan sedikit dari batas minimal.
c.    Ke-3, membasuh kedua tangan sampai kedua siku.
d.    Ke-4, membasuh sebagian kepala, meskipun sedikit.
e.    Ke-5, membasuh kedua telapak kaki sampai kedua mata kaki.
f.     Ke-6, tertib rukun.
8.    Rasulullah bersabda,“Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan hasil yang sesuai dengan niatnya.”

.     إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

     Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan hasil yang sesuai dengan niatnya.


Daftar Pustaka.
1.    Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung, 2017.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3.    Tafsirq.com online


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment