MAKNA SALAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang makna salat kita menurut
Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata,”Sungguh
mencengangkan dan sangat mengherankan, saya tidak pernah melihat sesuatu yang
serius lagi pasti, tetapi dianggap remeh seperti tidak akan terjadi, yaitu mati.”
2. Khalifah Ali bin Abi Thalib melanjutkan,”Saya
juga tidak melihat sesuatu yang pasti akan ditinggalkan lagi kecil, tetapi diperebutkan
seperti sesuatu yang besar lagi kekal, yaitu dunia yang fana ini.”
3. Ucapan yang hampir sama, tetapi dengan kandungan
yang berbeda, dapat dikaitkan dengan salat, "Saya sungguh bingung dan
tercengang menyangkut tentang salat, apakah
salat sudah tidak dibutuhkan lagi, karena salat sudah diulang-ulang setiap hari, sehingga salat dikerjakan dengan
asal-asalan saja?”
4. Di dalam kereta api jarang terlihat orang
yang sedang melakukan salat, tetapi begitu tiba di stasiun, orang
berduyun-duyun untuk melakukan salat.
5. Apakah mereka tidak tahu bahwa selama
perjalanan dibolehkan salat di dalam kereta api yang sedang berjalan, bahkan
diizinkan menjamak salat dalam perjalanan?
6. Perintah salat dalam Al-Quran, selalu
dimulai dengan kata “aqimu” (kecuali dua ayat, atau bahkan cuma satu ayat).
7. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 43.
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ
وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Dan
dirikan salat, tunaikan zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.
8. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 110.
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ۚ
وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ ۗ إِنَّ
اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Dan dirikan salat dan tunaikan zakat. Dan
kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat
pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu
kerjakan.
9. Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat
77.
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ
كُفُّوا أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ فَلَمَّا كُتِبَ
عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ إِذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ
اللَّهِ أَوْ أَشَدَّ خَشْيَةً ۚ وَقَالُوا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا
الْقِتَالَ لَوْلَا أَخَّرْتَنَا إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ ۗ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا
قَلِيلٌ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَىٰ وَلَا تُظْلَمُونَ فَتِيلًا
Tidakkah kamu perhatikan
orang-orang yang dikatakan kepada mereka,”Tahanlah tanganmu (dari berperang),
dirikan salat dan tunaikan zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka
berperang, tiba-tiba sebagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada
manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu
takutnya. Mereka berkata,”Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang
kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami
beberapa waktu lagi?” Katakanlah,”Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan
akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan
dianiaya sedikit pun”.
10. Kata “aqimu” biasanya diterjemahkan dengan
“mendirikan”, meskipun sebenarnya terjemahan tersebut tidak tepat.
11. Kata
“aqimu” bukan terambil dari kata “qama” yang artinya “berdiri”, tetapi kata “aqimu”
artinya “bersinambung dan sempurna”.
12. Perintah “aqimus salah” artinya “melaksanakan
salat dengan baik, khusyuk dan bersinambung sesuai dengan syarat rukun dan
sunahnya.”
13. Al-Quran surah Al-Maun(surah ke-107) ayat
4-7.
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ
وَيَمْنَعُونَ
الْمَاعُونَ
Maka kecelakaan bagi orang-orang
yang salat, (yaitu) orang-orang
yang lalai dari salatnya, orang-orang
yang berbuat ria dan
enggan (menolong dengan) barang yang berguna.
14. Inti dari salat adalah berdoa, karena arti
harfiah kata “salat” adalah “doa”.
15. Doa adalah keinginan dan kebutuhan
manusia yang dimohonkan kepada Allah supaya bersedia menganugerahkan keperluan
manusia selama hidup di dunia dan akhirat.
16. Ketika kita berdoa atau bermohon kepada
seseorang, kita harus merasakan kelemahan dan kebutuhan kita di hadapan orang yang
kita mintai pertolongan yang dibuktikan dengan perkataan, sikap, dan perilaku.
17. Orang yang melaksanakan salat adalah orang
yang butuh kepada Allah dan mendambakan
bantuan dari Allah, sehingga sangat wajar apabila kita juga bersedia membantu sesamanya yang membutuhkan bantuan
pertolongan.
18. Nabi Muhammad bersabda,”Allah akan
membantu mencukupi kebutuhan seseorang yang suka membantu saudaranya yang
membutuhkan pertolongan”.
19. Orang yang sudah melaksanakan salat,
tetapi masih enggan memberikan bantuan kepada sesamanya yang membutuhkan
pertolongan, artinya dia lalai akan makna salatnya.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online





0 comments:
Post a Comment