SALAT MINTA
HUJAN
Oleh: Drs. H.
M. YusronHadi, M.M

Beberapa
orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentangsalat
istisqa (minta hujan) menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.
Ketika umat Islam dihadapkan dengan kemarau yang panjang, biasanya umat
Islam akan melaksanakan salat istisqa (salat bermohon kepada Allah agar menurunkan
hujan).
2.
Mengapa salat? Bukankah turunnya air hujan berkaitan dengan hokum alam?
Jawabnya,”Benar, AI-Quran juga menjelaskan terdapat kaitan antara angin, awan dan
hujan”.
3.
Al-Quran surah Al-Hijr (surah ke-15) ayat 22.
وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ
فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ
بِخَازِنِينَ
Dan
Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami
turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan
sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.
4.
Istilah mengawinkan mengisyaratkan bahwa terdapat dua partikel awan
yang berbeda yaitu positif dan negative yang saling tarik-menarik sehingga melahirkan
butiran air.
5.
Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 43.
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا
ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ
مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ
فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ ۖ يَكَادُ سَنَا
بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ
Tidakkah
kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara
(bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah
olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan
(butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti)
gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan
kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.
6.
Kita sepakat pandangan para ilmuwan tentang proses turunnya hujan,
dan hokum alam yang berkaitan dengannya, karena Al-Quran menginformasikannya,
serta kita percaya juga bahwa hanya Allah yang menetapkan dan mengatur hokum alam
semesta tersebut.
7.
Al-Quran surah Al-Hijr (surah ke-15)ayat 21.
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا
خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ
Dan
tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak
menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.
8.
Datangnya air hujan memang ada penyebabnya berdasarkan hokum alam.
9.
Apakah sebab dari segala sebab yang membuat turunnya hujan?
10. Siapakah yang
menyebabkan berlakunya hokum alam?
11. Para ilmuwan yang
beragama menegaskan bahwa di balik sebab dan hokum alam semesta terdapat kekuatan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui, yang dalam bahasa Al-Quran disebut dengan
“Allah Al-'Aziz Al-Hakim”.
12. Para ilmuwan berpendapat
bahwa hokum alam adalah ikhtisar dari rerata statistik.
13. Yang
mewujudkan sebab dari segala sebab adalah Yang Maha Mengatur system kerja alam semesta,
yang hidup, yang terjaga, yang selalu awas, yang tidak mengantuk, yang kekal,
dan yang tidak akan mati.
14. Al-Quran surah
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 255.
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ
الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ
وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ
يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ
مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allah,
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat
di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka
dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan
Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha
Besar.
15. Al-Quran surah
Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 29.
يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
ۚ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ
Semua
yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia
dalam kesibukan.
16. Wujud adanya
Allah Yang Maha Kuasa adalah mutlak dan dirasakan oleh jiwa manusia, serta keyakinan
akan adanya hokum alam yang berlaku dalam alam semesta yang ditetapkan oleh
Allah Yang Maha Perkasa.
17. Salat adalah salah
satu sarana pendidikan kejiwaan, sehingga salat istisqa (minta hujan) dapat digunakan
sebagai alat permohonan kepada Allah Yang Maha Mengatur alam semesta agar
menurunkan hujan yang membawa rahmat bagi seluruh makhluk.
DaftarPustaka
1.
Shihab, M.Quraish. LenteraHati. KisahdanHikmahKehidupan.
PenerbitMizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai
Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment