Tuesday, May 21, 2019

2366. MAKNA ADIL


MAKNA ADIL
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang keadilan menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Keadilan dalam segala aspeknya adalah dambaan setiap orang dan masyarakat, karena semua agama mengajarkan keadilan dan memerintahkan untuk berbuat adil termasuk berlaku adil terhadap dirinya sendiri.
2.    Terdapat pendapat bahwa berbuat baik dengan mengorbankan kepentingan dirinya sendiri untuk kepentingan pihak lain dan membalas suatu kejahatan dengan kebaikan nilainya lebih tinggi daripada keadilan, pendapat seperti ini benar dalam hubungan antara individu, tetapi salah dalam hubungan masyarakat.
3.    Keadilan adalah salah satu asas dalam kehidupan bermasyarakat, sedangkan perbuatan baik melebihi keadilan, seperti berbuat baik kepada orang yang bersalah, dapat menggoyahkan sendi dan aturan kehidupan dalam bermasyarakat.
4.    Nabi Muhammad menolak pemberian maaf bagi seorang pencuri setelah diajukan ke sidang pengadilan, meskipun pemilik harta yang dicuri memaafkannya.
5.    Nabi Muhammad bersabda,”Seharusnya pemaafan itu engkau berikan sebelum tertuduh diadili”.
6.    Keadilan harus ditegakkan, kalau perlu dengan tindakan tegas.
7.    Al-Quran menggandengkan “timbangan” (alat ukur yang adil) dengan “besi” yang digunakan sebagai senjata,  sebagai isyarat bahwa senjata adalah salah satu cara atau alat untuk menegakkan keadilan.
8.    Al-Quran surah Al-Hadid, surah ke-57 ayat 25.

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ ۖ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ ۚ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ


      “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama) Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa”.
9.    Ajaran keadilan dalam Al-Quran diharapkan dapat menyinari sikap hidup dan perilaku serta tindakan umat Islam dalam menghadapi, menilai, dan mencari solusi  sebuah kasus yang terjadi.
10. Apabila dua kelompok mukmin berselisih maka lakukan “ishlah” (perdamaian) antara keduanya.
11. Jika salah satu pihak membangkang, maka perangi (ambil tindakan tegas) terhadap yang membangkang, sehingga menerima ketetapan Allah.
12. Al-Quran surah Al-Hujurat, surah ke-49 ayat 9.

وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

      “Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikan antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangi golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikan antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil”.
13. Jika kelompok yang membangkang telah kembali patuh dan berdamai,  maka lakukan perdamaian dengan adil, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
14. Sungguh tepat menggandengkan perintah “mendamaikan” dengan “keharusan berlaku adil”.
15. Keadilan dituntut sejak awal proses perdamaian dan sikap adil lebih dibutuhkan bagi para juru damai, setelah mereka terlibat dalam tindakan yang tegas terhadap kelompok pembangkang yang mengalami kerugian harta, jiwa, dan harga diri akibat perselisihan.
Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online




Related Posts:

0 comments:

Post a Comment