SALAT DALAM PERANG
(KHAUF)
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Al-Quran surah An-Nisa
(surah ke-4) ayat 102.
وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ
الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا
سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا
فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ الَّذِينَ
كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ
مَيْلَةً وَاحِدَةً ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ
أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ ۖ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ ۗ إِنَّ
اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا
Dan apabila kamu (Muhammad)
berada di tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mengerjakan salat bersama
mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan
menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah
menyempurnakan rakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk
menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan lain yang belum bersalat, lalu
bersalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap dan menyandang senjata.
Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu,
lalu mereka menyerbumu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjatamu,
jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang
sakit; dan bersiaplah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang
menghinakan bagi orang-orang kafir itu.
2. Asbabun nuzul
(penyebab turunnya) surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 102.
1) Abu Hurairah menjelaskan
ayat ini turun berkenaan dengan serangan pasukan Khalid bin Walid terhadap umat
Islam yang akan mengerjakan salat.
2) Rasulullah dan para
sahabat akan mengerjakan salat Zuhur di Asfan.
3) Tiba-tiba, pasukan Khalid
bin Walid menyerbu umat Islam dari arah kiblat.
4) Kaum musyrik berkata,”Umat
Islam dalam kondisi lengah, karena sebentar lagi akan datang waktu salat Asar,
yang lebih mereka cintai daripada nenek moyang mereka sendiri.”
5) Sebelum salat Asar, malaikat
Jibril turun membawa wahyu ayat 102 ini.
3. Salat dalam perang (khauf)
dengan cara seperti ayat 102 di atas, dikerjakan jika kondisinya masih memungkinkan.
4. Jika kondisinya darurat,
maka salat boleh dikerjakan dengan cara yang mungkin, meskipun hanya bertasbih
saja.
Daftar Pustaka
1. Hatta, DR. Ahmad.
Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit
Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment