JANGAN MENUDUH ORANG BAIK
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Al-Quran surah An-Nisa
(surah ke-4) ayat 105.
إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ
لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ ۚ وَلَا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا
Sesungguhnya Kami
telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, agar kamu mengadili manusia
sesuai yang Allah wahyukan kepadamu, dan jangan kamu menjadi penantang (orang
yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat,
2. Al-Quran surah An-Nisa
(surah ke-4) ayat 106.
وَاسْتَغْفِرِ اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
3. Al-Quran surah An-Nisa
(surah ke-4) ayat 107.
وَلَا تُجَادِلْ عَنِ الَّذِينَ يَخْتَانُونَ
أَنْفُسَهُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ خَوَّانًا أَثِيمًا
Dan janganlah kamu
berdebat (untuk membela) orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa,
4. Al-Quran surah An-Nisa
(surah ke-4) ayat 108.
يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُونَ
مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ إِذْ يُبَيِّتُونَ مَا لَا يَرْضَىٰ مِنَ الْقَوْلِ ۚ
وَكَانَ اللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطًا
mereka bersembunyi dari manusia, tetapi
mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada
suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak ridai. Dan
adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan.
5. Al-Quran surah An-Nisa
(surah ke-4) ayat 109.
هَا أَنْتُمْ هَٰؤُلَاءِ جَادَلْتُمْ عَنْهُمْ
فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَمَنْ يُجَادِلُ اللَّهَ عَنْهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
أَمْ مَنْ يَكُونُ عَلَيْهِمْ وَكِيلًا
Beginilah kamu, kamu sekalian adalah
orang-orang yang berdebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini.
Maka siapa yang akan mendebat Allah untuk (membela) mereka pada hari kiamat?
Atau siapa yang jadi pelindung mereka (terhadap siksa Allah)?
6. Al-Quran surah An-Nisa
(surah ke-4) ayat 110.
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ
اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
Dan siapa yang mengerjakan kejahatan dan
menzalimi dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
7. Al-Quran surah An-Nisa
(surah ke-4) ayat 111.
وَمَنْ يَكْسِبْ إِثْمًا فَإِنَّمَا يَكْسِبُهُ
عَلَىٰ نَفْسِهِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
siapa yang mengerjakan dosa, maka
sesungguhnya ia mengerjakan untuk (kemudaratan) dirinya sendiri. Dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
8. Al-Quran surah An-Nisa
(surah ke-4) ayat 112.
وَمَنْ يَكْسِبْ خَطِيئَةً أَوْ إِثْمًا ثُمَّ
يَرْمِ بِهِ بَرِيئًا فَقَدِ احْتَمَلَ بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
Dan siapa yang mengerjakan kesalahan atau
dosa, kemudian dituduhkan kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya
ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata.
9. Al-Quran surah An-Nisa
(surah ke-4) ayat 113.
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهُ لَهَمَّتْ
طَائِفَةٌ مِنْهُمْ أَنْ يُضِلُّوكَ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ ۖ وَمَا
يَضُرُّونَكَ مِنْ شَيْءٍ ۚ وَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ
وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ ۚ وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا
Sekiranya bukan karena karunia Allah dan
rahmat-Nya kepadamu, tentu segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk
menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan
mereka tidak dapat membahayakanmu sedikit pun kepadamu. Dan (juga karena) Allah
telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa
yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.
10. Al-Quran surah An-Nisa
(surah ke-4) ayat 114.
۞ لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ
بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ
ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
Tidak ada kebaikan
pada kebanyakan bisikan mereka, kecuali bisikan dari orang yang menyuruh (manusia)
memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara
manusia. Dan siapa berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak
Kami memberi kepadanya pahala yang besar
11. Asbabun nuzul
(penyebab turunnya) surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 105-114.
1) Qatadah bin Nu’man
berkata,”Pada suatu hari, pamanku (Rifa’ah bin Zaid) membeli beberapa karung terigu
dan disimpan di gudangnya.”
2) Gudang itu juga digunakan
tempat menyimpan alat perang.
3) Pada suatu malam, isi gudang
itu dicuri maling.
4) Umat Islam melakukan
penyelidikan atas kejadian itu.
5) Beberapa orang menjelaskan,
pada malam terjadinya pencurian, Bani Ubairiq berpesta dengan masakan terigu
yang lezat.
6) Bani Ubairiq menolak
tuduhan telah mencuri dan berkata,”Demi Allah, pencurinya adalah Labib bin Sahl.”
7) Padahal Labib bin Sahl
terkenal sebagai orang Islam yang jujur dan taat kepada Allah.
8) Qatadah bin Nu’man
menceritakan peristiwa tersebut kepada Rasulullah.
9) Rasulullah bersabda,”Aku
akan menyelidikinya terlebih dahulu.”
10) Bani Ubairiq menghasut
Rasulullah dan berkata,”Ya Rasulullah, Qatadah dan pamannya (Rifaah) telah
menuduh orang yang baik sebagai pencuri.”
11) Rasulullah bersabda
kepada Qatadah bin Nu’man,”Kamu telah menuduh
orang yang baik sebagai pencuri.”
orang yang baik sebagai pencuri.”
12) Atas ucapan Rasulullah
ini, kemudian turun ayat 105-114 ini.
Daftar Pustaka
1. Hatta, DR. Ahmad.
Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit
Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment