Thursday, October 24, 2019

3530. RADIKAL EKONOMI


RADIKAL EKONOMI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), Prof Din Syamsuddin menyampaikan bahwa sebagian umat Islam merasa terkena tuduhan radikalisme dan intoleransi.
2.    Tuduhan tersebut terasa menyakitkan bagi umat Islam.
3.    Jika umat Islam tidak toleransi, tentu tidak ada stabilitas dan kerukunan di Indonesia.
4.    Din menegaskan bahwa umat Islam adalah kelompok yang paling toleransi.
5.    Sebagai buktinya kesultanan yang jumlahnya sekitar 70-an ikhlas bergabung untuk mendukung dan berintegrasi dengan negara baru bernama Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
6.    Hal itu adalah sikap toleransi yang sangat besar.
7.    "Tidak mungkin ada tingkat kerukunan nasional seperti ini, kalau umat Islam yang jumlahnya banyak tidak toleran," kata Din kepada Republika usai Rapat Pleno Wantim MUI ke-44 di Gedung MUI Pusat, Rabu (23/10).
8.    Ia juga mengingatkan, fungsi Kementerian Agama (Kemenag) untuk membangun moralitas bangsa dan mengembangkan keberagamaan ke arah yang positif serta konstruktif bagi bangsa.
9.    Kemenag berfungsi untuk menjaga, meningkatkan kerukunan, dan kualitas keagamaan.
10. Kemenag jangan belok menjadi anti radikalisme.
11. Jika Kemenag mendapatkan tugas menjadi anti radikalisme, maka seolah-olah umat beragama yang radikal.
12. Din mengingatkan, boleh saja anti radikalisme, tetapi jangan hanya anti radikalisme keagamaan.
13. Tapi tidak mempedulikan radikalisme ekonomi dan radikalisme politik.
14. "Mengapa tidak mempersoalkan radikalisme ekonomi?
15. Yang melakukan kekerasan pemodal, yang menimbulkan kesenjangan, itu namanya radikalisme ekonomi.
16. Radikal ekonomi adalah kegiatan ekonomi yang menimbulkan kesenjangan.
17. Mengapa tidak mempedulikan radikalisme politik?
18. Radikal politik adalah pihak yang merasa menang, kemudian merasa berkuasa seolah-olah bisa berbuat apa saja dalam bentuk otoritarianisme," ujarnya.
19. Din menegaskan, kelompok dan paham yang anti Pancasila harus ditolak.
20. Tetapi  tidak hanya paham yang bersifat keagamaan.
21. Sebab banyak juga kelompok yang ingin mengembangkan paham lain yang anti Pancasila.
22. Ia mengingatkan bahwa paham kapitalisme dan liberalisme itu anti Pancasila.
23. Bahkan sistem politik di Indonesia bertentangan dengan sila ke-4 Pancasila.
24. Sila ke-4 Pancasila adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
25. Sila ke-4 Pancasila dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai berlatar merah.
26. Banteng adalah hewan sosial yang kuat dan sering berkelompok atau berkumpul.
27. Sila ke-4 Pancasila menggambarkan masyarakat harus bermusyawarah, berkumpul, dan  mendiskusikan sesuatu dalam mengambil keputusan.
28. Radikal ekonomi di Indonesia juga bertentangan dengan sila ke-5 Pancasila.
29. Sila ke 5 Pancasila adalah Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
30. Sila ke-5 Pancasila dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih.
31. Padi dan kapas adalah kebutuhan utama semua masyarakat Indonesia tanpa melihat status dan kedudukannya.
32. Padi melambangkan makanan pokok.
33. Kapas melambangkan sandang dan pakaian. 
34. Sila ke-5 Pancasila mencerminkan persamaan sosial, yaitu tidak adanya perbedaan dan kesenjangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat Indonesia.
35. "Tapi kenapa itu tidak dituduh musuh nyata Pancasila, apalagi ada separatisme," ujarnya.
(Sumber: lnternet Republika.co.id)

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment