FOKUS
MENCARI RIDA ALLAH
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.

1. Fokus
adalah memusatkan perhatian.
2. Rida
adalah rela, suka, dan senang hati.
3. Fokus
mencari keridaan Allah artinya memusatkan segala perhatian, kegiatan, dan daya upaya
hanya untuk mencari hal-hal yang disukai oleh Allah.
4. Contoh
cerita fokus dalam suatu kegiatan.
5. Ali
adalah seorang anak yang setiap hari rajin salat wajib 5 waktu berjamaah di masjid.
6. Pada
suatu hari, Ali berkata kepada ayahnya,”Ayah, mulai hari ini, saya tidak akan
salat berjamaah di masjid lagi.”
7. Ayah bertanya kepada Ali,”Lho, memangnya ada
apa?”
8. Ali menjawab,”Ternyata,
di masjid tidak hanya berisi orang-orang baik saja, tetapi ada beberapa orang
yang duduk-duduk sambil bermain HP dan ada yang membicarakan kejelekan orang
lain.”
9. Sang
ayah pun berpikir sejenak dan berkata, "Baiklah kalau begitu, tetapi ada
satu syarat yang harus kamu lakukan terlebih dahulu, setelah itu terserah
kamu".
10. Ali bertanya,
"Apa itu?"
11. Ayah
menjawab,"Ambillah satu gelas penuh berisi air, lalu kamu membawanya berkeliling
masjid, tetapi tidak boleh ada air yang tumpah".
12. Si
anak pun membawa segelas air berkeliling masjid dengan fokus dan hati-hati, sehingga
tidak ada setetes air pun yang jatuh.
13. Sesampai
di rumah sang ayah bertanya, "Apakah kamu sudah membawa air itu berkeliling
masjid?"
14. Ali menjawab,
"Sudah".
15. Ayah
bertanya,”Apakah ada air yang tumpah?"
16. Ali menjawab,"Tidak
ada".
17. Ayah
bertanya,"Apakah di masjid tadi ada orang-orang yang sibuk dengan HP-nya?".
18. Ali menjawab,"Wah,
saya tidak tahu, karena pandangan saya hanya tertuju pada gelas ini agar airnya
tidak tumpah.”
19. Ayah
bertanya, "Apakah di masjid tadi ada orang-orang yang membicarakan
kejelekan orang lain?"
20. Ali menjawab,
"Wah, saya tidak mendengarnya, karena saya hanya konsentrasi menjaga air
dalam gelas agar tidak tumpah."
21. Sang
ayah pun tersenyum, lalu berkata, "Begitulah hidup anakku, jika kamu fokus
kepada tujuan hidupmu, maka kamu tidak akan punya waktu untuk menilai kejelekan
orang lain.”
22. Al-Quran
surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 11.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ
يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا
مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ
الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai orang-orang
yang beriman jangan suatu kaum menghina kaum yang lain (karena) boleh jadi
mereka (yang dihina) lebih baik dari mereka (yang menghina) dan jangan pula wanita
(menghina) wanita lain (karena) boleh jadi wanita (yang dihina) lebih baik dari
wanita (yang menghina) dan jangan kamu mencela dirimu sendiri dan jangan kamu
memanggil dengan gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan)
yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka orang
yang zalim.
23. Al-Quran
surah Al-Zalzalah (surah ke-99) ayat 7-8.
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ
خَيْرًا يَرَهُ
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ
شَرًّا يَرَهُ
Barang siapa mengerjakan
kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan
barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, niscaya dia akan melihat
(balasan) nya pula.
Daftar Pustaka
1. Internet.
2. Hatta, DR. Ahmad.
Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit
Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
3. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
4. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment