AGAMA
ISLAM TIDAK SULIT

1. Pada
suatu hari, sepasang suami istri menjumpai Nabi Muhammad.
2. Si
istri berkata,”Wahai Rasulullah, suamiku Sofwan sering menghardikku, ketika aku
salat dan memaksa membatalkan puasaku ketika aku puasa sunah, serta suamiku
sering mengerjakan salat Subuh, ketika matahari sudah terbit.”
3. Rasulullah
mendengarkan keluhan tersebut sambil menoleh dengan seluruh badan beliau, begitu
cara Rasulullah menoleh.
4. Rasulullah
menghadap ke arah suaminya dan bertanya,”Benarkah itu, wahai Sofwan?
5. “Benar,
ya Rasulullah,” jawab Sofwan tulus.
6. Sofwan
melanjutkan,”Saya menghardiknya, karena bacaan salatnya panjang. Setelah
membaca surah Fatihah, istriku membaca 2 surah yang panjang pada setiap
rakaatnya. Saya sudah menegurnya berkali-kali, tetapi dia tetap saja begitu.”
7. “Benar,
ya Rasulullah. Saya menyuruh istriku membatalkan puasanya, ketika dia puasa
sunah. Karena saya lelaki sehat yang sering tidak mampu menahan birahi,” lanjut
Sofwan.
8. Sofwan
menambahkan,“Memang benar, saya sering mengerjakan salat Subuh, ketika matahari
hampir terbit. Keluargaku terbiasa bangun siang, sehingga saya sulit bangun
tepat pada waktu Subuh.”
9. Rasulullah
membenarkan sikap Sofwan dan bersabda,”Segeralah melakukan salat Subuh, ketika
kamu bangun!”
10. Rasulullah
bersabda kepada istri Sofwan,”Persingkatlah salatmu dan jika berpuasa sunah
kamu harus izin suamimu.”
11. Al-Quran
surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 78.
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ
حَقَّ جِهَادِهِ ۚ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ
حَرَجٍ ۚ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ
قَبْلُ وَفِي هَٰذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا
شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ
وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ
النَّصِيرُ
Berjihadlah
kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilihmu.
Dia tidak menjadikanmu dalam agama suatu kesempitan. Ikuti agama orang tuamu
Ibrahim. Allah menamakanmu sekalian orang-orang muslim sejak dahulu. Begitu
pula dalam Al-Quran ini. Agar Rasul menjadi saksi atas dirimu. Supaya kamu
semua menjadi saksi atas segenap manusia. Dirikan salat, tunaikan zakat. Berpeganglah
kamu pada tali Allah. Dia Pelindungmu. Dia sebaik-baik Pelindung dan
sebaik-baik Penolong.
12. Kaidah
hukum Islam ialah kesulitan melahirkan kemudahan.
13. Jika
orang mengalami kesulitan dalam menjalankan agama, maka dia mendapatkan pengecualian,
sehingga dia memperoleh kemudahan.
14. Para
ulama jarang mendakwahkan keringanan dan kemudahan dalam beragama.
15. Para
ulama khawatir umat Islam akan
mengabaikan ajaran agama Islam.
16. Sikap
ini benar dalam satu sisi, tetapi salah dalam sisi yang lain.
17. Jangan
sampai ajaran agama tidak dijalankan, karena tidak tahu kemudahannya.
18. Umat
Islam perlu memahami keringanan dalam beragama.
19. Contohnya
berwudu biasanya memakai air, tetapi boleh diganti dengan tayamum.
20. Tayamum
adalah mengganti wudu untuk bersuci dari hadas kecil atau besar memakai debu,
pasir, atau tanah.
21. Tayamum
dipakai karena tidak ada air, atau sebab halangan memakai air, misalnya sakit.
22. Kemudahan
agama Islam lainnya, misalnya salat jamak, seperti salat jamak Zuhur dan Asar atau
salat jamak Magrib dan Isya.
23. Salat
jamak adalah salat yang dilakukan dengan mengumpulkan 2 salat wajib dalam satu
waktu.
24. Salat
jamak takdim seperti:
1) Penggabungan
salat Zuhur dan salat Asar, pada waktu Zuhur.
2) Penggabungan
salat Magrib dan salat Isya, pada waktu Magrib.
25. Salat
jamak takdim adalah penggabungan pelaksanaan 2 salat dalam 1 waktu dengan cara memajukan
salat yang belum masuk ke dalam salat yang telah masuk waktunya.
26. Salat
jamak takhir seperti:
1) Penggabungan
salat Zuhur dan salat Asar, pada waktu Asar.
2) Penggabungan
salat Magrib dan Isya, pada waktu Isya.
27. Salat
jamak takhir adalah penggabungan pelaksanaan 2 salat dalam 1 waktu dengan cara
mengundurkan salat yang sudah masuk ke dalam waktu salat yang berikutnya.
28. Salat
jamak qasar, misalnya salat 4 rakaat disingkat menjadi 2 rakaat, kemudian
digabung pelaksanaannya.
29. Salat
jamak qasar adalah penggabungan sekaligus penyingkatan salat wajib.
30. Mungkin
ada yang kaget Rasulullah membolehkan orang tertidur untuk melakukan salat
Subuh sesudah terbitnya matahari, sehingga dia tidak berdosa karena terlambat
salat.
31. Tentu
saja, hal ini tidak berlaku bagi orang yang berleha-leha dan begadang yang
tidak ada manfaatnya pada malam hari.
32. Juga
tidak berlaku bagi orang yang terlambat bangun karena malas.
33. Misalnya,
orang yang terbiasa salat berjamaah di masjid.
34. Karena
ada wabah penyakit menular, dia salat berjamaah di rumah.
35. Dia tetap
mendapat pahala salat berjamah di masjid.
36. Orang
itu pindah dari sunah yang satu, ke sunah Rasulullah yang lain.
Daftar
Pustaka
1. Katsir,
Ibnu. Kisah-kisah Nabi. penerbit Pustaka Azzam. Jakarta, 2013.
2. Bahjat,
Ahmad. Nabi-Nabi Allah. Penerbit Qisthi Press. Jakarta, 2007.
3. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.
4. Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment