SKENARIO AKHIR CORONA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.
Skenario Akhir
Pandemi Covid-19
2.
Oleh: EM SUTRISNA
3. PERSEBARAN Covid-19 semakin tidak
terkontrol.
4. Hampir
seluruh negara tidak ada yang zero case.
5. Beberapa
negara belum melapor kasus di wilayahnya.
6. Mungkin
tidak ada alat diagnostik atau sebab politis.
A. Merunut
sejarah, pandemi terjadi siklus 1 abad.
1. Sejarah
pandemi mulai abad ke-6 dikenal wabah Justian (merujuk nama Kaisar Byzantium
Justinianus I).
1) Jumlah
meninggal jutaan.
2. Pada
abad ke-13 (tahun 1447–1351).
1) Wabah
pes dikenal black death adalah translasi dari atra mortem.
2) Wabah mengakibatkan kulit penderita gelap
karena perdarahan subdermal (bawah kulit) mengakibatkan nekrosis, terutama ujung
jari tangan dan kaki.
3) Wabah
menyebar ke Eropa menewaskan jutaan orang.
3. Pada
abad ke-14 (tahun 1492) terjadi wabah cacar di Eropa dan Amerika.
1) Sekitar
20 juta orang meninggal.
4. Pada
abad ke-19 (1912–1918), terjadi wabah flu Spanyol (Spanish flu) dengan korban
jutaan orang.
1) Pada
abad sama, terjadi wabah kolera (1961) jumlah kematian puluhan ribu.
5. Pada
2002 wabah SARS (severe acute respiratory syndrome) virus korona (SARS CoV-1).
1) Wabah
berawal dari Provinsi Guangdong, Tiongkok, menyebar ke 26 negara.
2) Menewaskan
lebih dari 700 orang.
6. Pada
2009 flu babi menginfeksi lebih dari 50 juta orang, terutama di AS.
7. Pada
2014 wabah ebola di Guinea dan Liberia menewaskan lebih dari 10 ribu orang.
8. Pada
2020 pandemi Covid-19.
1) Covid-19
karena virus korona (sefamili dengan penyebab SARS CoV-1 atau MERS (middle east
respiratory syndrome), tetapi berbeda tipe.
2) Namanya
SARS CoV-2 (severe acute respiratory syndrome corona virus 2).
3) Case
fatality rate (CFR)-nya relatif lebih rendah daripada SARS CoV-1 dan MERS.
4) Spreadingnya
sangat mudah, masif, dan luas.
B. Terdapat
3 kelompok terpapar korona.
1. Kelompok
rentan/vulnerable.
1) Jika
terpapar sangat rentan bermanifes klinis sedang sampai berat.
2) Kelompok
ini:
a. Orang
tua/elderly (sistem imun dan fungsi organ sudah menurun).
b. Orang
dengan penyakit penyerta (comorbid disease) terutama jantung, paru, diabetes,
dan imunocompromized (sistem imun melemah).
3) Kelompok
ini harus dijaga agar tidak terpapar.
2. Kelompok
yang jika terpapar terjadi gejala ringan sampai sedang.
4) Termasuk
anak muda yang jarang berolahraga.
5) Kurang
menjaga makan tetapi tanpa comorbid.
6) Termasuk
anak-anak/remaja.
3. Kelompok
asimptomatis (OTG, orang tanpa gejala).
1) Jika terpapar,
daya tahan tubuhnya sangat kuat.
2) Virus
tidak bisa replikasi.
3) Sehingga
relatif tidak bergejala.
4) Kelompok
ini bisa menjadi carrier, meslipun tidak bergejala, dia bisa menularkan ke
orang lain.
4. Pandemi
akan berakhir jika virus tidak punya inang/host untuk replikasi.
5. Virus
corona sangat mudah menularkan.
6. Perlu
kekompakan serentak (tanpa terkecuali) untuk menghentikan laju penularan.
C. Pandemi
akan berakhir minimal 3 skenario.
1. Ditemukan
vaksin baru.
1) Penemuan
vaksin butuh waktu lama (lebih dari 1 tahun).
2) Drug
discovery and development, protokol ujinya sangat ketat.
2. Terbentuknya
herd immunity (imunitas bersama/kawanan).
1) Konsep
ini adalah desain dari vaksin.
2) Jika
70–80 persen penduduk divaksin, virus tidak akan punya inang baru sehingga akan
musnah.
3) Setelah
divaksin, virus telah dilemahkan sehingga hampir semua yang divaksin tidak akan
manifes menderita penyakit dari vaksin tersebut.
4) Jika
skenario ini terjadi pada Covid-19, jumlah kematian akan sangat banyak (sesuai
CFR).
3. Perubahan
musim diharapkan dapat menurunkan virulensi/keganasan Covid-19.
1) Berdasar
riset virus penyebab Covid-19 dapat stabil/bertahan 14 hari pada suhu 4 derajat
Celsius.
2) Hanya
bertahan 5 menit pada suhu 70 derajat Celsius.
3) Semakin
tinggi suhu akan mempercepat kematian virus.
4) Kemarau
bersuhu 32–38 derajat Celsius, diharapkan virus bertahan lebih singkat disbanding
musim dingin.
4. Tiga
skenario tersebut masih berupa asumsi.
5. Sambil
menunggu vaksin dan musim kemarau, perlu dilakukan memutus rantai penularan.
D. Cara
memutus rantai penularan.
1. Pisahkan
kelompok terpapar dari non-terpapar.
1) Tetapi
ada kelompok asimptomatis tampaknya sehat, tetapi membawa virus dan bisa
menularkan.
2) Perlukan
rapid test masal.
3) Tapi rapid
test bukan gold standard diagnosis Covid-19, terkadang dijumpai false positive
dan false negative.
4) Dengan
banyaknya ragam produk rapid test di pasaran, yang dipakai adalah rapid test sensitivitas
tinggi dan selektivitas tinggi.
2. Pisahkan
kelompok rentan dari asimptomatis, kelompok muda dari tua, kelompok
ber-comorbid dari tanpa comorbid.
1) Tujuannya
menurunkan case fatality rate.
2) Perlu prasarana/gedung
untuk memisahkan kelompok tersebut.
3. lsolasi
atau karantina ketat.
1) Isolasi
dalam skala individu, keluarga, daerah/wilayah sesuai dengan kondisi persebaran
penyakit di wilayah tersebut.
2) Jika individu/keluarga
isolasi mandiri, perlu controller selalu mengecek/mengingatkan.
E. Saat
ini bukan saatnya mengeluh, tetapi saatnya saling menguatkan, berempati,
menjaga, dan mungkin berdamai dengan pandemi.
1. Sebentar
lagi datang musim kemarau.
2. Perlu
disiplin tinggi tetap tinggal di rumah.
3. Physical
distancing yang harus ke luar rumah dan berdoa.
4. Semoga
pandemi Covid-19 segera berakhir. (*)
(Sumber: EM Sutrisna, Guru besar, dekan Fakultas
Kedokteran UMS Surakarta)
0 comments:
Post a Comment