Monday, August 17, 2020

5157. MARI TERTAWA YANG WAJAR


MARI TERTAWA YANG WAJAR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
A.   Boleh tertawa yang wajar saja.
1.    Tertawa yang wajar itu bagaikan obat bagi kesedihan, dan laksana pil kuat untuk kegalauan. 
2.    Pengaruh tertawa yang wajar amat kuat, bisa membuat hati gembira dan berbahagia, serta lingkungan menjadi menyenangkan.
3.    Sahabat Nabi berkata, ”Rasulullah kadang-kadang tertawa, sehingga tampak gigi geraham beliau.”
4.    Tertawa adalah puncak kegembiraan, titik tertinggi keceriaan, dan ujung perasaan kesenangan.
5.    Rasulullah bersabda, “Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.”
6.    Al-Quran surah An-Naml (surah ke-27) ayat 19. ”Maka Sulaiman tertawa karena mendengar perkataan semut.”

      Maka Sulaiamn tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh".

B.   Tertawa adalah salaah satu nikmat dari Allah
1.    Salah satu nikmat dari Allah untuk penghuni surga adalah tertawa.
2.    Al-Quran surah Al-Mutaffifin (surah ke-83) ayat 34. “Maka pada hari ini, orang-orang beriman menertawakan orang-orang kafir.”
فَٱلْيَوْمَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنَ ٱلْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ

      Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir.

C.   Jangan tertawa berlebihan.
1.    Rasulullah bersabda,“Jangan engkau banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati.”
2.    Oleh karena itu, mari kita tertawa yang wajar saja.

D.   Jangan tertawa dengan kesombongan.
1.    Jangan tertawa sinis dan penuh kesombongan, seperti yang dilakukan oleh orang-orang kafir.
2.    Al-Quran surah Azzukruf (surah ke-43) ayat 47. “Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat Kami, dengan serta merta mereka menertawakannya.”
فَلَمَّا جَآءَهُم بِـَٔايَٰتِنَآ إِذَا هُم مِّنْهَا يَضْحَكُونَ

Maka tatkala dia dating kepada mereka dengan membawa mukjizat Kami dengan serta merta mereka mentertawakannya.

E.   Semua orang senang dengan wajah ceria.
1.    Pada umumnya, semua orang senang wajah yang murah senyum, dan suka dengan muka yang selalu tampak ceria.
2.    Hal itu mencerminkan kemurahan hati, kelapangan dada, dan kedermawanan.

F.    lslam agama seimbang.
  1. Pada dasarnya, Islam dibangun berdasar prinsip keseimbangan, moderat dalam akidah, ibadah, budi pekerti, dan perilaku.
3.    Islam mengajarkan pertengahan dalam bersikap, tidak mengenal kemuraman yang menakutkan, maupun tertawa lepas tidak beraturan.
4.    Islam senantiasa mengajarkan kesungguhan penuh wibawa dan ringan langkah yang terarah.
5.    lslam menganjurkan perbuatan yang bermanfaat untuk diri, keluarga dan masyarakat sekitar.

G.   Lidah manusia termasuk benda tajam
1.    Imam Gazali melontarkan humor, “Benda apakah yang paling tajam di dunia ini?”
2.    Para murid menjawab dengan berbagai jawaban, ada yang menjawab:
1)    Pisau.
2)    Silet.
3)    Pedang.
4)    Dan semacamnya.
3.    Imam Gazalimenjawab, “Betul, semua benda yang kalian sebutkan itu tajam, tetapi ada yang lebih tajam dibanding itu semua, yaitu lidah manusia”.

H.   Rasulullah bergurau.
1.    Abu Hurairah bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah engkau pernah bersenda gurau?”
2.    Rasulullah bersabda,”Ya, hanya saya selalu berkata benar.”
3.    Rasulullah bergurau, “Naikkan barang-barangmu ke atas punggung anak unta di sebelah sana!”
4.    Sahabat bingung, “Ya Rasulullah, bagaimana anak unta mampu memikul beban berat?”
5.    Rasulullah bersabda,”Saya tidak bilang anak unta itu kecil, karena semua unta pasti lahir dari ibu unta.”
6.    Seorang wanita tua bertanya, “Ya Rasulullah, apakah wanita tua seperti saya layak masuk surga?”
7.    Rasulullah bersabda, “Maaf, Bu, di dalam surga tidak ada wanita tua”.
8.    Wanita itu langsung menangis.
9.    Rasulullah menjelaskan,”Semua orang yang masuk surga, akan menjadi muda lagi.”
10. Mendengar penjelasan Rasulullah, wanita tua itu tersenyum gembira.

I.      Manusia perlu humor yang cerdas.
1.    Sungguh, manusia butuh senyuman, dan perlu humor yang menghibur.
2.    Manusia perlu humor cerdas yang tidak menghina siapa pun dan tidak merendahkan apa pun.
3.    Semua orang senang dengan wajah yang selalu berseri-seri.
4.    Suka kepada orang yang punya hati lapang dalam menerima perbedaan.
5.    Punya budi pekerti luhur, perilaku lembut, dan pembawaan yang tidak kasar.
6.    Jadi, mari kita lontarkan humor yang cedas.
7.    Humor yang tidak menyinggung siapa pun, dan tidak menghina apa pun.
8.    Mari kita tersenyum dan tertawa yang wajar, agar kehidupan terasa lebih indah, ceria, dan mempesona.  

Daftar Pustaka
1.    Al-Qarni, Aidh. La Tahzan. Jangan Bersedih. Penerbit Qisthi Press. Jakarta 2007.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3.    Tafsirq.com online.



Related Posts:

0 comments:

Post a Comment