5160. HUMOR GENDENG TAPI GAK GOBLOK

HUMOR GENDENG TAPI GAK GOBLOK

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Pada suatu hari yang cerah, Pak Basuki menyetir sebuah mobil Avanza mengantar beberapa muridnya ke Surabaya.

2.    Sampai di sekitar RS Menur Surabaya mobil Avanza berhenti di pinggir jalan.

3.    Ternyata, ban mobil kiri depan kempes terkena paku.

4.    Beberapa murid berusaha melepas ban yang bocor memakai kunci pas berbentuk segitiga.

5.    Beberapa murid memasang dongkrak mobil mengganti ban yang bocor dengan ban cadangan.

6.    Pak Basuki memberi instruksi kepada para muridnya tentang cara memakai dongkrak dan kunci pas untuk melepas ban mobil yang bocor.

7.    Beberapa siswa kurang waspada.

8.    Sehingga 4 buah mur ban yang dilepasnya tersenggol dan melompat masuk ke dalam got yang penuh dengan kotoran.

9.    Murid Agus berkata, “Waduh, semua murnya tenggelam masuk ke dalam got!”

10. Semua murid yang menyaksikan mur tersenggol dan melompat terbang masuk  dalam got yang kotor menjadi bingung dan kaget, termasuk Pak Basuki.

11. Semua kejadian itu disaksikan oleh Pak Mukiyo yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

12. Pak Mukiyo adalah seorang pasien yang sedang dirawat Rumah Sakit Jiwa  Menur, Surabaya.

13. Dia sedang duduk-duduk sambil menggenggam seekor burung yang posisinya tidak jauh dari mereka.

14. Pak Mukiyo mendekat dan berteriak dengan keras,”Jangan bingung Mas! Mur untuk bautnya ‘kan masih banyak. Cepat ambilkan 3 mur dari ke-3 ban mobil yang lain.

15. Ambilkan dari setiap ban 1 mur saja, untuk mengganti mur yang hilang.

16. Kemudian pasangkan dan berangkatlah menuju toko onderdil mobil untuk membeli mur!”

17. Semua murid kaget, heran, dan melongo menyaksikan seorang pasien rumah sakit jiwa sedang memberi ceramah kepada mereka.

18. Pak Basuki berkata,”Hei Pak, sampean ‘kan wong gendeng!”

19. Pasien rumah sakit menjawab,”Yo, aku GENDENG, tapi GAK GOBLOK!”

20. Pak Basuki dan semua murid kaget, heran, dan terdiam, lalu tertawa meledak berderai bersama-sama.

21. Pak Basuki bergumam,”Ternyata saya bertemu dengan orang gila, tetapi tidak bodoh.”

22. Selesai.