PROKLAMASI DAN JASA ARAB
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A.
Proklamasi, Pengangsaan
Timur 56, dan Keturunan Arab
1. WARTARAKYAT.CO – Pada 17 Agustus 1945, di halaman rumah jalan Pegangsaan Timur No
56, Jakarta, Soekarno – Hatta atas nama Bangsa Indonesia memproklamirkan
Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
2. Di halaman rumah
siapakah proklamasi tersebut di dikumandangkan?
3. Aktifitas menjelang
kemerdekaan, bagi para tokoh pendiri republik ini, sungguh menguras banyak
enerji dan pikiran.
4. Hal ini menyebabkan
Soekarno (Bung Karno) sakit.
5. Soekarno terserang
penyakit beri-beri dan malaria.
6. Badannya kerap
menggigil, panas-dingin, dan lemas.
7. Seorang pengusaha asal
Yaman, Farej Said Martak, adalah sahabat Bung Karno.
8. Martak memberi madu
Arab, Sidr Bahiyah, dari Hadramaut, Yaman kepada Bung karno.
9. Madu Sidr Bahiyah
bukan sembarang madu.
10. Khasiatnya sudah
teruji sejak ratusan tahun lalu.
11. Bersifat antibiotik
dan sekaligus antiseptik.
12. Setelah mengkonsumsi
madu Sidr, kondisi Bung Karno berangsur pulih.
13. Lalu, didampingi
Mohammad Hatta, Bung Karno membacakan naskah Proklamasi di depan rumah di Jalan
Pegangsaan Timur 56, Cikini, Menteng, Jakarta.
14. Tahukah Anda, rumah
siapakah yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur 56 itu?
15. Rumah ini milik
keluarga Farej yang dihibahkan kepada Bung Karno.
16. Di rumah ini Ibu
Fatmawati menjahit Bendera Merah Putih pada malam sebelum teks proklamasi
dibacakan.
17. Atas permintaan Bung
Karno, pada 1962, rumah di Jalan Pegangsaan Timur 56 itu dirobohkan.
18. Di atas bangunan didirikan
Gedung Pola.
19. Tempat Bung Karno dan
Bung Hatta berdiri saat membacakan teks Proklamasi, didirikan monumen Tugu
Proklamasi.
20. Jalan Pegangsaan Timur
diubah menjadi Jalan Proklamasi.
21. Pemerintah Indonesia secara
resmi menyampaikan terima kasih kepada keluarga Martak.
22. Berupa surat pada 14
Agustus 1950 yang ditandatangani oleh Ir. Mananti Sitompoel sebagai Menteri
Pekerdjaan Umum dan Perhubungan Indonesia.
23. Disebutkan juga dalam surat tersebut, selain
rumah di jalan Pegangsaan Timur 56.
24. Keluarga Martak membeli
beberapa gedung lain di Jakarta yang sangat berharga bagi kelahiran negara
Republik Indonesia.
25. Siapakah Farej bin
Said bin Awadh Martak?
26. Ia adalah putra ketiga
dari empat bersaudara.
27. Secara berurutan,
kakak-kakak Farej adalah Djusman Martak dan Muhammad Martak.
28. Adiknya bernama Ahmad
Martak.
29. Keluarga Martak dan
keluarga Badjened mendirikan N.V. Alegemeene Import-Export en Handel Martak
Badjened (Marba), dan Farej menjadi Presiden Direkturnya.
30. Jejak Marba bisa
ditelusuri di Jogyakarta berupa Hotel Garuda, dan di Semarang berupa Gedung
Marba.
31. Dari Muhammad Martak,
kakak dari Farej, lahirlah seorang putra bernama Yusuf Muhammad Martak.
32. Yusuf Muhammad Martak dikenal
sebagai Ketua GNPF-Ulama.
33. Nama besar Marba kini
dilanjutkan oleh Yusuf dengan aneka bidang usaha.
34. Mulai restoran sampai
ke biro perjalanan, dan berpusat di Tebet, Jakarta Selatan.
35. Dengan alur-kisah
tersebut, kehadiran Yusuf Muhammad Martak di blantika pergerakan nasional
bukanlah a-historis.
36. Yusuf bukan tipe
manusia yang memanfaatkan nama besar keluarga untuk kepentingan pribadinya.
37. Tapi ia merasa
terpanggil agar terus berkontribusi kepada negara-bangsa ini.
38. Dia punya jargonn, “Apa
yang bisa kami berikan untuk Republik ini”.
39. Bukan “Apa yang bisa
kami ambil dari Republik ini”.
40. Ini prinsip Nasionalis-Islamis
yang sedang dikembangkan oleh Yusuf Muhammad Martak
41. Kontribusi keturunan
Arab tidak hanya berkait dengan rumah di Jalan Pegangsaan Timur 56.
42. Tetapi juga bidang
yang lain.
43. Sayyid Muhammad Husein
bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad al-Muthahar yang dikenal dengan nama H.
Mutahar (5 Agustus 1916 -9 Juni 2004), penggubah lagu:
1) Syukur (Januari 1945).
2) Mars Hari Merdeka
(1946).
3) Dirgahayu Indonesiaku
yang menjadi lagu resmi ulang tahun ke-50 Kemerdekaan Indonesia.
44. Muthahar aktif
berkomunikasi dengan 6 bahasa asing itu adalah salah seorang keturunan Nabi
Muhammad.
45. Kehadiran keluarga
Martak dan Muthahar adalah fakta.
46. Keturunan Arab di
Indonesia punya kontribusi sangat besar bagi kelahiran republik lndonesia.
(Sumber internet)

0 comments:
Post a Comment