Saturday, May 13, 2023

18828. MUHAMMADIYAH DAKWAH ISLAM ALTERNATIF GLOBAL

 

 



MUHAMMADIYAH DAKWAH ISLAM ALTERNATIF GLOBAL

Oleh:  Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Ketua Umum

Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Haedar Nashir jelaskan.

 

Bangsa yang sudah “akil balig”.

Atau sudah dewasa.

 

Mampu ciptakan relasi social.

1)                Toleran.

2)                Kondusif.

 

Dalam perbedaan.

 

Perbedaan antar:

1)        Agama.

2)        Golongan.

 

Tak harus dijadikan satu.

Tapi saling:

 

1)        Toleran.

2)        Menghormati .

Dalam perbedaan.

 

Haedar tambahkan.

 

Tak perlu ada upaya penyatuan.

1)                Golongan.

2)                Agama.

3)                Dan lainnya.

 

Termasuk tak perlu disatukan.

Secara simbolis.

 

Bahwa bangsa besar.

Punya tradisi.

 

Biasa dengan perbedaan.

Atasi konflik dengan baik.

 

“Di mana bumi dipijak.

Disitu langit dijunjung.

 

Dalam publik harus dewasa.

Muhammadiyah arah ke sana.” Ungkap Haedar Nashir.

 

 Jumat (12/5/2023.

 

Rapat Senat Terbuka

Laporan Tahunan Rektor.

 

Milad ke-42

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

 

Dalam konteks Indonesia.

Haedar dorong bisa bersatu.

Dalam perbedaan.

 

Bukan hanya urusan simbol.

Dan jargon institusi.

 

Termasuk semboyan

Bhinneka Tunggal Ika.

 

Jangan tonjolkan keragaman.

Tapi lupa tunggalnya.

 

Bukan hanya bhineka.

Tapi juga kesatuannya.

 

Tak cukup kesatuan bangsa.

Tapi umat juga harus dimajukan.

 

Muhammadiyah ingin.

Agar umat dan bangsa.

 

Maju dan terbaik.

Dalam segi:

 

1)                Politik.

2)                Ekonomi.

 

3)                Budaya.

4)                Pendidikan.

5)                Dan lainnya.

 

Muhammadiyah ingin bangsa maju.

Tak hanya 1 aspek saja.

 

Tapi  maju seimbang.

Aspek ketuhanan dan kemanusiaan.

 

Muhammadiyah antitesis Barat.

Mereka maju.

Tapi sekuler.

 

Indonesia negara :

1)                Beragama.

2)                Pancasila.

 

3)                Beradab luhur.

4)                Tak sekuler.

 

5)                Tak ateis.

6)                Tak agnostik.

 

Menurut Haedar.

Perlu dakwah global.

 

1)        Mencerahkan.

2)        Mencerdaskan.

3)        Membangun peradaban.

 

Dakwah global Muhammadiyah.

Hadirkan Islam.

Sebagai alternatif.

 

Islam jadi pemicu.

Dan mendorong kemajuan.

 

(Sumber muhammadiyah)

0 comments:

Post a Comment