Friday, June 23, 2023

18708. MUSHAF ALQURAN ZAMAN NABI MUHAMMAD

 

SEJARAH MUSHAF AL-QURAN ZAMAN NABI MUHAMMAD

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Zaman Nabi Muhammad.

 

Al-Quran sumber utama agama Islam.

Diwahyukan Allah lewat malaikat Jibril.

Kepada Nabi Muhammad.

 

Secara mutawatir.

Ketika terjadi peristiwa.

 

 Mutawatir.

Sifat hadis punya banyak sanad.

 

Diriwayatkan banyak perawi pada sanadnya.

Mustahil mereka sepakat berdusta.

Atau memalsukan hadis.

 

 Sanad.

Rentetan rawi hadis.

 

Kepada Nabi Muhammad.

Yang dapat dipercaya.

Perawi.

Orang yang meriwayatkan hadis Nabi Muhammad.

 

 Nabi menghafalkan ayat Al-Quran secara pribadi.

Mengajarkan kepada para sahabat.

Untuk dipahami, dihafalkan, dan dilaksanakan.

 

      Ketika wahyu turun.

 Nabi menyuruh Zaid bin Tsabit.

Untuk menulisnya.

Agar mudah dihafal para sahabat.

 

 Zaid bin Tsabit .

Salah seorang sahabat sangat cerdas.

 

      Zaid bin Tsabit diperintah Nabi.

Untuk  belajar bahasa asing.

 

Agar Nabi bisa berkirim surat.

Kepada para pemimpin bangsa lain.

 

Zaid bin Tsabit.

Mampu kuasai bahasa asing.

Dengan amat cepat.

 

 Para sahabat.

Rutin menulis teks Al-Quran.

Untuk dimilikinya sendiri.

 

Para sahabat.

Selalu menyodorkan Al-Quran kepada Nabi.

Dalam bentuk hafalan dan tulisan.

Untuk diperiksa kebenarannya.

 

    Zaman Nabi.

Alat tulis menulis amat terbatas.

 

Para sahabat menuliskan naskah tulisan teks Al-Quran.

Pada pelepah kurma, lempengan batu,  kepingan tulang hewan, dan lainnya.

 

Zaman Nabi.

 naskah teks Al-Quran sudah tertuliskan.

Tapi masih berserakan.

 

 Tidak terkumpul dalam buku atau mushaf.

 

      Zaman Nabi sengaja dibentuk dengan hafalan  dan penulisan teks Al-Quran para sahabat.

 Karena Nabi masih menunggu wahyu berikutnya.

 

Sebagian ayat Al-Quran ada yang “nasikh” dan “mansukh”.

 

      Ayat “Nasikh” ialah ayat Al-Quran yang dihapuskan, dibatalkan, atau ditiadakan.

 

Ayat “Mansukh” adalah ayat yang menghapuskan, membatalkan, atau meniadakan.

 

Ayat “dimansukh” adalah ayat yang “diganti”.

 

Ayat “dinasikh” ayat yang “mengganti”.

 

       Zaman Nabi Al-Quran belum dibukukan, karena wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril masih terus turun kepada Nabi Muhammad untuk menjawab pertanyaan dan menerangkan suatu kejadian atau peristiwa.

 

Daftar Pustaka

1.Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

0 comments:

Post a Comment