ALQURAN PAKAI ISTILAH WAHYU
BAGI SEMUA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Dalam bahasa Indonesia.
Kata ’wahyu’.
Tak boleh dipakai
sembarangan.
Kecuali untuk para nabi.
Wahyu.
Yaitu firman Allah.
Disampaikan pada Nabi
dan Rasul.
Orang rendah derajatnya.
Tak boleh pakai istilah
’wahyu’.
Dianggap setara dengan
nabi.
Bagi orang awam.
Pakai istilah:
1)
Ilham.
2)
Intuisi.
3)
Inspirasi.
Dalam Al-Qur’an.
Kata “wahyu”.
Umum dipakai kepada:
1)
Malaikat.
2)
Nabi.
3)
Orang biasa.
4)
Lebah.
5)
Alam semesta.
Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 12.
إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى
الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آمَنُوا ۚ سَأُلْقِي فِي
قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ الْأَعْنَاقِ
وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ
(Ingatlah),
ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu,
maka teguhkan (pendirian) orang beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa
ketakutan dalam hati orang kafir, maka penggal kepala mereka dan pancung tiap
ujung jari mereka.
Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 123.
ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ
اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۖ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad):
"Ikuti agama Ibrahim seorang yang hanif" dan dia bukan termasuk orang
yang menyekutukan Tuhan.”
Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 111.
وَإِذْ أَوْحَيْتُ إِلَى
الْحَوَارِيِّينَ أَنْ آمِنُوا بِي وَبِرَسُولِي قَالُوا آمَنَّا وَاشْهَدْ
بِأَنَّنَا مُسْلِمُونَ
Dan (ingatlah), ketika
Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: "Berimanlah kamu
kepada-Ku dan kepada rasul-Ku". Mereka menjawab: Kami telah beriman dan
saksikan (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami orang yang patuh (kepada
seruanmu)".
Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 68.
وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ
أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang di bukit, di pohon kayu, dan tempat bikinan
manusia",
Al-Quran surah Fusilat
(surah ke-41) ayat 12.
فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي
يَوْمَيْنِ وَأَوْحَىٰ فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا ۚ وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ
الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
Maka Dia menjadikannya 7
langit dalam 2 masa. Dia mewahyukan pada tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan
bintang-bintang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya.
Demikian ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
(Sumber Agus Mustofa)
0 comments:
Post a Comment