19377. TAHUN 1946 PRESIDEN SUKARNO BERANTAS BUTA HURUF

 

TAHUN 1946 PRESIDEN SUKARNO BERANTAS BUTA HURUF

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Anies Baswedan.

Bicara Pendidikan.

Di Indonesia.

 

Bakal calon presiden.

Anies Baswedan katakan.

 

Saat ini.

Negara cenderung tak melibatkan.

 

Semua pihak.

Dalam Kelola pendidikan.

 

Menurut Anies Baswedan.

Negara lewat pemerintah.

 

Perlu ubah hal itu.

 

Acara Belajaraya 2023.

Pos Bloc.

 

Jakarta Pusat.

Sabtu (29/7/2023).

 

Awalnya.

Anies Baswedan.

 

Cerita saat mulai.

Kegiatan Indonesia Mengajar.

 

Anies Baswedan tekankan.

Bahwa pendidikan itu Gerakan.

Bukan program.

"Saya waktu mulai.

Gerakan Indonesia Mengajar.

 

Kami eksplisit sampaikan.

Bahwa Pendidikan bukan program.

 

Tapi pendidikan.

Sebagai gerakan," ujar Anies.

"Mari kita lihat.

Sejarah pemberantasan buta huruf.

 

Tahun 1946.

Bisa dicari di Google.

 

Ada foto Presiden Sukarno.

Ada papan tulis.

 

Dengan tulisan: A I U E O.

 

Dipasang banner di atasnya.

Tulisannya menarik.

 

Pemerintah biasanya.

Buat acara:

 

 'Dengan semangat ini dan itu'.

 

Tapi foto itu.

Berbeda.

 

Tulisannya:

BANTU KAMI BERANTAS BUTA HURUF.

 

Kata pertamanya.

Yaitu:  'BANTU'.

Anies Bawsedan jelaskan.

 

Saat ini.

Negara tak libatkan banyak pihak.

 

Maka model itu.

Harus diubah.

 

Jika hari ini.

Negara bilang:

 

1)        Anda diam saja.

Kami kerjakan semuanya.

 

2)         Anda bayar pajak.

Kami yang kerja.

 

3)        Anda nyoblos pemilu.

Tapi tak harus terlibat'.

 

Maka harus diubah.

Yaitu jadi:

 

1)        Bantu kami untuk terlibat'.

2)        Muncul gerakan untuk pendidikan.

Anies Baswedan.

Juga bahas gaji guru.

 

Saat ini.

Gaji guru tak sepadan.

 

Anies Baswedan jelaskan.

Jika ingin pendidikan Indonesia maju.

Maka lihat gaji guru.

 

Kita ingin Indonesia maju.

Maka pendidikan harus maju.

 

Artinya.

Gurunya harus maju.

 

Gaji guru harus cukup.

Agar guru tenang.

 

Jika gaji guru kurang.

Maka hidupnya tak tenang.

 

Cara hormati guru.

Dengan beri gaji cukup.

 

Bukan hanya aspek pekerjaan.

Tapi juga keseharian," imbuh dia.

(sumber detik)

.