Thursday, July 27, 2023

19310. KHILAFIAH HUKUMNYA CELANA CINGKRANG

 

 


KHILAFIAH HUKUMNYA CELANA CINGKRANG

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

  

 

Isbal.

Yaitu mengulurkan sesuatu.

Misalnya: sarung, celana, dll.

 

Dari atas sampai ke bawah.

Ke permukaan tanah.

Atau melampaui mata kaki.

 

Celana isbal.

Yaitu celana yang kainnya menjulur ke bawah.

Sampai melewati mata kaki.

 

Celana isbal.

Yaitu celana yang menutup mata kaki.

 

Celana cingkrang (celana gantung).

Yaitu celanatak sampai menutupi mata kaki.

 

Hadis Riwayat Abu Dzar.

Rasulullah  bersabda,

 

“Ada 3 orang.

Tak diajak bicara oleh Allah.

Pada hari kiamat.

 

Allah tak memandang mereka.

Tak mensucikan mereka.

Dan bagi mereka.

Azab menyakitkan.”

 

Rasulullah mengulangi 3 kali.

 

Abu Dzar berkata,

“Siapa mereka itu, wahai Rasulullah?”

 

Rasulullah bersabda:

1)        Al-Musbil.

Orang memanjangkan jubah/kain/celana sampai menutupi mata kaki.

 

2)        Orang mengungkit-ungkit pemberian.

 

3)        Orang menjual barangnya dengan sumpah dusta.”

(HR. Muslim).

 

Hadis Riwayat Abu Hurairah.

Rasulullah bersabda,

 

“Kain di bawah dua mata kaki, maka di dalam neraka.”

(HR. Bukhari).

 

Pendapat para ulama tentang Hadis ini.

 

Imam Syafii.

 

Makna Isbal.

Memanjangkan kain di bawah dua mata kaki.

Hanya bagi orang angkuh.

 

Tapi orang tidak sombong.

Hukumnya makruh.

 

 Imam Bukhari.

 

Rasulullah bersabda,

”Siapa  memanjangkan  pakaiannya  karena  angkuh,  maka  Allah  tidak  akan memandangnya pada hari kiamat.”

 

Abu  Bakar  berkata,

“Wahai  Nabi, sesungguhnya salah satu bagian kainku  terjulur panjang.

Tapi aku tak berniat sombong.”

 

Rasulullah bersabda,

”Engkau tidak termasuk orang yang melakukannya karena sombong”.

(HR. Bukhari).

 

Hadis Riwayat Abu Hurairah.

Rasulullah bersabda,

 

“Allah tidak memandang pada hari kiamat kepada orang yang memanjangkan kainnya karena angkuh dan sombong.”

(HR. Bukhari dan Muslim).

 

Memanjangkan jubah.

Tradisi sombong.

 

 

Raja Romawi dan Raja Persia.

Pada zaman dulu.

 Untuk tunjukkan keangkuhan.

Dan kesombongan mereka.

 

Para penguasa memanjangkan jubah.

Ujungnya dibawa pengawal dan dayang-dayang.

 

 Tradisi itu masuk bangsa  Arab Jahiliah.

 

Syair Arab Jahiliah,

 

“Janganlah engkau terpukau dengan panjangnya jubah dan sorban yang terurai. Sesungguhnya aku juga orang yang punya pakaian panjang.”

  

Tradisi keangkuhan itu.

Yang dihilangkan.

Oleh Nabi Muhammad.

 

 

Daftar Pustaka

1.  Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.

2.  Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.

3.  Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.

 

0 comments:

Post a Comment