ADA 9 PEDOMAN POLITIK WARGA
NU
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Ada 9 pedoman politik
warga NU.
1.
Berpolitik bagi NU
mengandung arti keterlibatan warga negara dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara secara menyeluruh sesuai dengan Pancasila dan UUD1945.
2.
Politik bagi NU adalah
politik berwawasan kebangsaan dan menuju integrasi bangsa dengan langkah yang
senantiasa menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan untuk mencapai cita-cita
bersama, yaitu terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir dan batin dan
dilakukan sebagai amal ibadah menuju kebahagiaan di dunia dan kehidupan akhirat.
3.
Politik bagi NU adalah
pengembangan nilai kemerdekaan hakiki dan demokratis, mendidik kedewasaan
bangsa untuk menyadari hak, kewajiban dan tanggung jawab untuk mencapai maslahat
bersama.
4.
Berpolitik bagi NU harus
dilakukan dengan moral, etika dan budaya yang berketuhanan Yang Maha Esa,
berperikemanusiaan yang adil dan beradab, menjunjung tinggi persatuan
Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
5.
Berpolitik bagi NU harus
dilakukan dengan kejujuran nurani dan moral agama, konstitusional, adil sesuai
dengan peraturan dan norma-norma yang disepakati, serta dapat mengembangkan
mekanisme musyawarah dalam memecahkan masalah bersama.
6.
Berpolitik bagi NU
dilakukan untuk memperkokoh konsensus-konsensus nasional, dan dilaksanakan
sesuai dengan akhlaqul karimah sebagai pengamalan ajaran Islam Ahlussunnah wal
Jamaah.
7.
Berpolitik bagi NU
dengan dalih apa pun tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan kepentingan
bersama dan memecah belah persatuan.
8.
Perbedaan pandangan aspirasi-politik
warga NU harus tetap berjalan dalam suasana persaudaraan, tawadu dan saling
menghargai satu sama lain, sehingga dalam berpolitik tetap dijaga persatuan dan
kesatuan di lingkungan NU.
9.
Berpolitik bagi NU
menuntut adanya komunikasi kemasyarakatan timbal balik dalam pembangunan
nasional untuk menciptakan iklim yang memungkinkan perkembangan organisasi
kemasyarakatan yang lebih mandiri dan mampu melaksanakan fungsinya sebagai
sarana masyarakat untuk berserikat, menyalurkan aspirasi serta berpartisipasi
dalam pembangunan.
(Sumber liputan 6)
0 comments:
Post a Comment