MUHAMMADIYAH PRAKTIK NYATA
TAK TERIAK NKRI HARGA MATI
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Menjelang usia 111 tahun.
Pada 12 November 2023.
Muhammadiyah satu-satunya.
Organisasi massa.
Berkhidmat terbesar di dunia.
Muhammadiyah bersama
‘Aisyiyah.
Punya :
1)
173 Perguruan Tinggi.
2)
20.000 lebih TK/PAUD.
3)
127 rumah sakit.
4)
365 Klinik Kesehatan.
5)
Ribuan sekolah/madrasah.
Amal Usaha Muhammadiyah.
Banyak beri pelayanan.
Di daerah mayoritas non
muslim.
Bahkan mancanegara.
Meskipun khidmat
Muhammadiyah.
Pada umat, bangsa, dan manusia.
Begitu besar.
Menurut Ketua Umum
Pimpinan Pusat
Muhammadiyah.
Haedar Nashir.
Banyak warga kurang kenal.
Kiprah Muhammadiyah.
“Muhammadiyah membangun.
Muhammadiyah inklusif.
Muhammadiyah itu NKRI.
Tapi Muhammadiyah.
Tak pandai retorika.
Jarang Muhammadiyah
teriak:
.
1)
NKRI Harga Mati.
2)
Bhinneka Tunggal Ika.
Tapi Muhammadiyah.
Praktik langsung.
1)
NKRI Harga Mati.
2)
Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam perbuatan nyata.
1)
Mencerdaskan.
2)
Mencerahkan.
3)
Memajukan.
Hal itu.
Dirasakan betul oleh warga,”
ujarnya.
Tabligh Akbar
Muhammadiyah
Ranting Sawangan.
Depok, Jawa Barat.
Ahad (24/9/2023).
Haedar juga singgung.
Peran Muhammadiyah.
Hingga daerah terpencil.
Minim sentuhan dari
Pemerintah.
Misalnya.
Pulau Arar, Sorong.
Papua Barat.
“Muhammadiyah hadir.
Ketika negara masih minim
hadir.
Muhammadiyah hadir.
Bagi warga luas.
Sering kita suarakan.
Ketika di luar negeri.
Muhammadiyah For All.
Muhammadiyah untuk
semua,” imbuhnya.
Muhammadiyah.
Sukses berkhidmat.
Atas kemandirian organisasi.
Buah keikhlasan pegiatnya.
Haedar berpesan.
Agar pegiat Muhammadiyah.
Tak surut semangat.
Dalam merawat dakwah.
Dengan semangat tajdid.
Dan rahmatan lil
‘alamin.
Rahmat bagi alam semesta.
“Dakwah kita
Harus menyebar dan
meluas.
Tak boleh menyempit.
Tak hanya lingkungan
sendiri,” pungkasnya.
(sumber muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment