INDONESIA TEMPAT UJI COBA NYAMUK
WOLBACHIA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Wolbachia.
Yaitu bakteri hidup.
Jadi parasit pada hewan.
Untuk tekan Demam Bardarah.
Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP
(K).
Tuturkan.
Tahun 2011.
Nyamuk Wolbachia ditemukan.
Di Australia.
Peneliti Indonesia
tertarik.
Kerja sama World Mosquito Program
(WMP).
Dana Bill Gates.
Peneliti UGM.
Terima dana konglomerat Indonesia.
Bernama Tahija.
Pemilik saham Freeport.
Nyamuk disebarkan.
Disisipi bakteri Wolbachia.
Dalam selnya.
Disebar di :
1)
Yogyakarta.
2)
Sleman Bantul.
Sekitar tahun 2017-2020.
Hasilnya hebat.
Demam berdarah turun:
1)
77 persen di lapangan.
2)
86 persen di rumah sakit.
Siti Fadilah katakan,
Tapi saya tak tahu.
1)
Apa dibanding mencegah konvensional?”.
2)
Apa disebarkan dan dihitung jumlah
demam berdarah?.
Hasilnya publikasi:
“New England Journal of Medicine.”
Dianggap valid.
Peneliti raih gelar Profesor.
SK Menteri Kesehatan.
Nomor 1341 Tahun 2022.
Terapkan inovasi di:
1)
Semarang.
2)
Jakarta Barat.
3)
Bandung.
4)
Bontang.
5)
Kupang.
6)
Bali.
“Kenapa diterapkan di lndonesia?
Anda harus kritis,” tegas Siti.
Warga
Bali.
Menolak
Program Wolbachia .
Siti
Fadilah ungkapkan.
Sebaran
nyamuk Wolbachia.
Bisa
bawa risiko.
Bagi
kesehatan warga Indonesia.
Siti
Fadilah Sebut.
Nyamuk
Wolbachia program dunia.
Ada
11 negara.
Tapi
Singapura mundur.
Bali
juga menolak.
Agar
wisatawan tak takut.
Siti
Fadilah ungkap.
Kita
jadi bahan penelitian.
Disebar
lewat gelas.
Berisi
telur nyamuk.
Tapi
belum tahu akibat:
1) Sistem
ekologi terganggu.
2) Risiko
jangka panjang.
Kita
jadi bahan percobaan.
Nasib
kita harus dipikir sendiri.
Dalam
jangka panjang.
(Sumber
viva)
0 comments:
Post a Comment