POLITIK PECAH BELAH DEVIDE ET IMPERA BELANDA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Politik Pecah Belah
Yaitu cara untuk :
1)
Merebut
.
2)
Menjaga
kekuasaan.
Dengan memecah belah warga.
Caranya.
1)
Kelompok
besar.
Dipecah jadi
kelompok kecil.
2)
Lebih
gampang diatur.
Dan
dikalahkan.
Cara yang dipakai.
1.
Memecah
belah kelompok:
Warga dibuat berpecah belah.
Jadi banyak kelompok
kecil.
Mencegah jadi kekuatan besar.
Kelompok kecil mudah diatur.
Mudah dikalahkan.
Sulit melawan kekuasaan.
2.
Membantu
dan promosi.
Orang atau
kelompok.
Yang mau
bekerja sama.
Dengan
kekuasaan.
3.
Mendorong
permusuhan antar kelompok.
Agar tiap kelompok
merasa paling benar.
4.
Mendorong
warga jadi konsumtif.
Sehingga kekayaan
berkurang.
Warga jadi
lemah.
Jika kelompok besar.
Dipecah jadi banyak kelompok kecil.
Maka mudah dikendalikan.
Gampang dikalahkan.
1.
Politik pecah belah.
2.
Politik adu domba.
3.
Divide et impera.
Kombinasi strategi
politik, militer, dan ekonomi.
Bertujuan untuk merebut.
Dan menjaga kekuasaan.
Dengan cara memecah
kelompok besar.
Jadi banyak kelompok
kecil.
Yang lebih mudah
ditaklukkan.
Misalnya.
Zaman penjajahan Belanda.
1.
Raja
A
Tak mau kerja sama dengan Belanda.
Maka dicari keluarga Raja.
Yang mau kerja sama.
Yang mau kerja sama.
Diberi promosi.
Diberi banyak uang.
Diberi banyak fasilitas.
2.
Ulama
B.
Tak mau kerja sama.
Maka dicari ulama lain.
Yang mau kerja sama.
Yang mau kerja sama.
Diberi promosi kehormatan.
Diberi banyak uang.
Diberi banyak fasilitas.
3.
Ketua
Pengurus Besar
Tak mau kerja sama.
Maka dicari pengurus lain.
Yang mau kerja sama.
Yang mau kerja sama.
Diberi promosi kehormatan.
Diberi banyak uang.
Diberi banyak fasilitas.
Politik pecah belah
Dipadu politik ancaman.
Biasanya lebih berhasil.
(Sumber fb)
0 comments:
Post a Comment