Wednesday, April 17, 2024

33483. HALAL HARAM DALAM ISLAM SEDERHANA DAN JELAS

 


 HALAL HARAM DALAM ISLAM SEDERHANA DAN JELAS  

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

HALAL DAN HARAM

Sudah lama dikenal umat manusia.


Meskipun berbeda ukuran, macam, dan sebabnya.


Pada umumnya.

Terkait keyakinan primitif, khurafat, dan dongeng.


Kemudian dating agama samawi.

Bawa aturan halal dan haram.

Mengangkat martabat manusia.


Dari tingkatan khurafat, dongeng, dan hidup primitif.

Menjadi manusia mulia dan terhormat.

Agama samawi .

Bertalian dengan langit.


Sebagian besar halal dan haram.

Disesuaikan kondisi.

 

Berkembang menurut  manusianya.

Dan perkembangan situasi dan kondisi.


Dalam agama Yahudi.

Beberapa hal diharamkan.

Bersifat preventif.


Allah hukum Bani Israel.

Karena mereka zalim.


Hukum ini.

Tak berlaku selamanya.


Al-Quran surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 50.

وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَلِأُحِلَّ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِي حُرِّمَ عَلَيْكُمْ ۚ وَجِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ

Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku

Islam datang.

Pikiran umat manusia makin dewasa.


Maka tepat waktunya.

 Allah turunkan agama terakhir.


Hukumnya berlaku.

Bagi semua umat manusia.


Ditutup dengan syariat Islam.

Komplit, menyeluruh, dan universal.


Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 3.

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Diharamkan bagimu (makan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Cara berpikir Islam.

Dalam halal dan haram.

Sederhana dan jelas.


Manusia jadi khalifah di bumi.

Punya risiko hukum.


Berupa pahala atau disiksa.


Manusia diberi akal dan berkehendak.

Rasul diutus bawa kitab.


Hal itu ujian.

Bagi manusia mukalaf.


sebab manusia berbeda.

 

Malaikat dominan roh.

Hewan dominan syahwat.


Manusia bisa meningkat melebihi malaikat.

Atau lebih rendah daripada binatang.


Halal dan haram.

Untuk mewujudkan kebaikan umat manusia.


Menghilangkan beban berat dan mempermudah manusia.


Aturan Islam.

Berprinsip hilangkan mafsadah.

 

Dan beri maslahah.

Bagi segenap ummat manusia.



Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 107.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Dan Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.


Rasulullah bersabda,


“Saya diutus Allah sebagai rahmat dan pembimbing untuk manusia.”



(Sumber Yusuf Qardhawi) 

 

0 comments:

Post a Comment