Sunday, April 28, 2024

33717. BAHAGIA AKHIRAT WAJIB DICARI URUSAN DUNIA TAK LUPA

 










BAHAGIA AKHIRAT WAJIB DICARI TAK LUPA URUSAN DUNIA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Salah satu pesan terindah Al-Quran.

 

Yaitu agar  umat Islam serius meraih bahagia dunia dan akhirat.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 201.

 

وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

Dan di antara mereka ada berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat serta pelihara kami dari siksa neraka".

  

Tidak ada manusia yang ingin hidup melarat.

 Meskipun sering lewat jalan menuju melarat.

 

Seperti orang mengharapkan surga.

 Tapi menempuh jalan neraka.

 

Dia mohon kebaikan dan ketenangan.

 Tapi berbuat buruk dan durhaka.

 

Ada 4 virus sumber melarat.,  

Yaitu:

 

1)                Miskin.

2)                Bodoh.

 

3)                Malas.

4)                Musyrik.

 

Pada dasarnya.

Tiap orang lahir miskin.

 

Karena tidak punya apa-apa.

 

Lahir sebagai orang miskin atau kaya.

Hal itu bukan pilihan.

 

Menjadi orang miskin bukan hina.

Dan orang kaya bukan mulia.

 

Tapi semuanya ujian.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-89) ayat 15-16.

 

فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ

 

Adapun manusia jika Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".

 

وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ

 

Adapun jika Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata: "Tuhanku menghinaku".

 

Al-Quran surah Al-Qasas (surah ke-28) ayat 77.

 

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

 

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) seperti Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang berbuat kerusakan.

 

Ayat di atas bisa dipahami.

Bahwa bahagia akhirat harus dicari.

 Dengan serius.

 

Tapi urusan dunia.

Hanya sekadar tak lupa.

 

Manusia harus bekerja keras mengubah nasibnya.

 

Al-Quran surah Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 11.

 

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

 

Bagi manusia ada malaikat selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan mereka sendiri. Dan jika Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

 

Ayat di atas bisa dipahami.

 

Bahwa yang mengubah nasib manusia adalah Allah.

 

Tapi manusia harus berusaha mengubahnya lebih dulu.

 

Prof Quraish Shihab dalam Wawasan Al-Quran menyebutkan.

 

Bahwa penyebab miskin.

 

Yaitu sikap berdiam diri.

Tak mau bergerak berusaha.

 

Orang tak mau usaha.

Termasuk zalim.

Dan menganiaya diri sendiri.

 

Tiap manusia lahir bodoh.

Tak tahu apa pun.

 

Al-Quran surah Ar-Ra’du (surah ke-16) ayat 78.

 
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

 

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

  

Manusia diberi pendengaran, penglihatan, dan hati.

Sebagai modal meraih kejayaan.

 

Islam menyuruh manusia  menuntut ilmu.

 

Agar terangkat derajatnya.

Dan hidup jadi mudah.

  

Al-Quran surah Al-Mujadilah (surah ke-58) ayat 11.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

 

Hai orang-orang beriman jika dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkan niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan jika dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang beriman di antaramu dan orang  diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

 Rasulullah bersabda.

Bahwa para penuntut ilmu.

Akan diberi ganjaran jihad.

 

Semua amal perbuatan butuh ilmu.

 

Manusia dilahirkan miskin dan bodoh.

 Tapi tidak dilahirkan malas.

 

Orang miskin bisa jadi kaya.

Jika berusaha keras.

 

Orang bodoh bisa jadi pintar.

Jika serius belajar.

 

Tapi orang malas.

Tak bisa jadi apa pun.

 

Rasulullah berdoa,

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas."

 

Hal paling berbahaya dalam hidup orang Muslim.

 

Yaitu syirik.

Atau menyekutukan Allah.

 

Hakikat Islam adalah tauhid.

Yaitu mengesakan Allah.

 

Dengan ikrar:

 Laa ilaaha illa Allah.

 

Tak ada tuhan selain Allah.

 

Miskin adalah sikap mental.

Bodoh adalah tanpa ilmu.

 

Malas adalah penyakit yang melumpuhkan.

 

Musyrik menggelapkan hati dari cahaya iman.

 

Syirik adalah zalim  paling besar.

 

Al-Quran surah Lukman (surah ke-31) ayat 13.

 

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

 

Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu menyekutukan Allah, sesungguhnya menyekutukan  (Allah) adalah benar-benar kezaliman besar".

 

Orang berbuat syirik.

Tak bisa bertemu dengan Allah.

 

Al-Quran surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 110.

 

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

 

Katakan: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Esa". Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia menyekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya".

 

Karena dia mengkhianati perjanjian primordial di alam roh.

 

Yaitu hanya akan menyembah Allah.

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 172.

 

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ

 

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",

 

(Sumber republika).

 

0 comments:

Post a Comment