MEMAHAMI MAKNA MASYARAKAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang “Makna masyarakat menurut Al-Quran? Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
“Masyarakat” menurut KBBI V adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh kebudayaan yang mereka anggap sama.
Masyarakat bisa didefinisikan kumpulan banyak individu, yang kecil atau besar, dan yang terikat oleh satuan, adat, ritus atau hukum khas, dan hidup bersama.
Para ulama menjealaskan bahwa Al-Quran ketika menunjuk kepada masyarakat atau kumpulan manusia memakai kata, “qawm”, “ummah”, “syu'ub”, dan “qabail”, serta Al-Quran memperkenalkan masyarakat dengan sifat tertentu, seperti “al-mala'”, “al-mustakbirun”, “al-mustadh'afun”, dan lainnya.
Para ulama berpendapat bahwa meskipun Al-Quran bukan kitab ilmiah, dalam pengertian yang umum, tetapi Al-Quran banyak berbicara tentang masyarakat, karena fungsi utama Al-Quran adalah mendorong lahirnya perubahan yang positif dalam masyarakat.
Al-Quran menggunakan istilah, “litukhrija an-nas minazh-zhulumati ilan nur “, yang artinya “mengeluarkan manusia dari gelap gulita menuju cahaya terang benderang”, serta Al-Quran memperkenalkan banyak hukum yang berkaitan dengan masyarakat, dan Al-Quran adalah “buku” pertama yang memperkenalkan hukum kemasyarakatan.
Al-Quran surah Al-Alaq, surah ke-96 ayat 1-2.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ﴿١﴾
خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ ﴿٢﴾
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”.
Ayat Al-Quran ini menjelaskan bahwa manusia adalah "makhluk sosial", “Khalaqal insan min 'alaq” bukan saja diartikan sebagai “menciptakan manusia dari segumpal darah”, atau “sesuatu yang berdempet di dinding rahim”, tetapi juga dapat dipahami sebagai “diciptakan dinding dalam keadaan selalu bergantung kepada pihak lain atau tidak dapat hidup sendiri.”
Al-Quran surah Al-Hujurat, surah ke-49 ayat 13, menyatakan agar manusia saling mengenal, artinya manusia adalah mahluk bermasyarakat.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
‘Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikanmu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antaramu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antaramu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Al-Quran surah Al-Zukhruf, surah ke-43 ayat 32 menyatakan status sosial, kecerdasan, dan kemampuan manusia berlainan.
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُم بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ ﴿٣٢﴾
“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.
Adanya perbedaan di antara manusia bertujuan agar manusia saling memanfaatkan, artinya sebagian manusia dapat memperoleh manfaat dari sebagian manusia yang lain, sehingga semua manusia saling membutuhkan dan cenderung berhubungan dengan yang lain.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment