Friday, January 19, 2018

648. MAULID

MAULID NABI MUHAMMAD
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang maulid Nabi Muhammad?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Al-Quran surah Ibrahim, surah ke-14 ayat 5 menyatakan untuk mengingatkan  tentang hari-hari Allah.

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَىٰ بِآيَاتِنَا أَنْ أَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَذَكِّرْهُمْ بِأَيَّامِ اللَّهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
    
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): "Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkan mereka kepada hari-hari Allah". Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.”
     Ubai bin Kaab berkata bahwa Nabi menafsirkan kalimat “Ayyâmillah” sebagai “nikmat-nikmat dan karunia Allah”. Sehingga ayat ini bermakna,”Dan ingatkan mereka kepada nikmat-nikmat dan karunia dari Allah.”
     Kelahiran Nabi Muhammad adalah nikmat dan karunia terbesar yang mesti diingat dan disyukuri oleh umat Islam, serta Nabi sendiri memperingati hari kelahiran beliau dengan melaksanakan puasa pada hari Senin.
     Rasulullah ditanya oleh para sahabat tentang puasa hari Senin, beliau menjawab, “Pada hari Senin aku dilahirkan dan hari Senin mulai diturunkan Al-Quran kepadaku.” (HR. Muslim).
     Ibnu Taimiah berpendapat bahwa mengagungkan hari kelahiran Nabi Muhammad dan menjadikannya sebagai perayaan karena perasaan gembira, maka mendapat balasan pahala yang besar karena kebaikan niatnya dan pengagungannya kepada Rasulullah.
     Al-Hafizh Ibnu Hajar Asqalani berpendapat bahwa hukum asal melaksanakan maulid Nabi Muhammad adalah bid’ah, karena tidak terdapat riwayat dari seorang pun dari kalangan “Salafushshalih” dari tiga abad pertama Hijriah.
      Tetapi memperingati maulid Nabi mengandung banyak kebaikan dan menolak kejelekan, sehingga maulid Nabi adalah bid’ah hasanah, karena memperingati maulid Nabi untuk melawan hal-hal negatif yang dapat merusak generasi muda.
      Syekh Yusuf Qaradhawi berpendapat bahwa para sahabat tidak pernah merayakan maulid Nabi, dan peristiwa penting lainnya, karena para sahabat mengalami sendiri secara langsung.
     Para sahabat hidup bersama dengan Nabi, sehingga semua peristiwa tidak pernah hilang dari fikiran mereka. Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Kami bercerita kepada anak-anak kami tentang peperangan pada zaman Nabi seperti kami menghafalkan satu surah Al-Quran kepada mereka.”
     Para sahabat menceritakan kepada anak-anak mereka tentang segala hal yang terjadi pada perang Badar, Uhud, Khandaq dan Khaibar. Mereka menceritakan kepada anak-anak mereka tentang berbagai peristiwa dalam kehidupan Rasulullah, sehingga mereka tidak perlu diingatkan tentang berbagai peristiwa tersebut.
     Kemudian tiba suatu zaman ketika umat Islam mulai melupakan berbagai peristiwa pada zaman Nabi, semua peristiwa itu tidak lagi ada di benak mereka, dan tidak ada dalam akal dan hati mereka.
     Sehingga umat Islam perlu menghidupkan kembali makna-makna yang telah mati, mengingatkan kembali berbagai peristiwa yang terlupakan, dan benar terjadi bentuk bid’ah, tetapi kita merayakan maulid Nabi untuk mengingatkan kaum muslimin tentang kebenaran hakikat sejarah Rasulullah.
      Al-Quran surah Al-Ahzab, surah ke-33 ayat 21.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
    
      “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
     Peringatan maulid Nabi adalah ekspresi kegembiraan umat Islam atas nikmat dan karunia besar yaitu kelahiran Nabi Muhammad, dan untuk membangkitkan kesadaran umat dalam menjalankan agama Islam.

Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment