SALAT
GERHANA BULAN
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan
tentang salat gerhana bulan menurut agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid
menjelaskannya.
1. Kata
“salat” (menurut KBBI V) dapat diartikan “rukun Islam kedua, berupa ibadah
kepada Allah, wajib dilakukan oleh setiap muslim mukalaf, dengan syarat, rukun,
dan bacaan tertentu, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam”, atau
”doa kepada Allah”.
2. Gerhana
bulan adalah cahaya bulan tidak sampai ke bumi karena titik pusat geometri
bulan, bumi, dan matahari terletak pada satu garis dan bumi berada di
tengahnya.
3. Al-Quran
surah Fussilat (surah ke-41) ayat 37.
وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ
وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا
لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ
تَعْبُدُونَ
Dan
sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan.
Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi
bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja
menyembah.
4. Gerhana
matahari adalah saat bulan terletak di tengah-tengah jarak antara bumi dan
matahari sehingga bayangan bulan jatuh ke prmukaan bumi.
5. Al-Quran
surah Fussilat (surah ke-41) ayat 37.
وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ
وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا
لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ
تَعْبُدُونَ
“Dan sebagian dari tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada
matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah
Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.”
6. Ketika
terjadi gerhana bulan, umat Islam disunahkan mengerjakan salat gerhana bulan.
7. Ketika
terjadi gerhana matahari, umat Islam disunahkan mengerjakan salat gerhana matahari
8. Salat
gerhana bulan dan salat gerhana matahari
hukumnya sunah istimewa, artinya sunah yang istimewa karena boleh dikerjakan
sendirian maupun secara berjamaah.
9. Diriwayatkan
bahwa telah terjadi gerhana matahari pada hari wafatnya Ibrahim (putra Nabi
Muhammad dengan Maria Qibti).
10. Orang-orang
berkata,”Telah terjadi gerhana matahari karena wafatnya Ibrahim, putra Nabi
Muhammad.
11. Rasulullah
bersabda,”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebagian tanda-tanda kebesaran
Allah. Terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan bukanlah karena kematian
atau kelahiran seseorang. Jika kamu melihat gerhana, maka hendaklah kamu salat
dan berdoa sampai selesainya gerhana.”
12. Salat
gerhana bulan terdapat tiga cara seperti berikut ini.
a. Cara
pertama, mengerjakan salat gerhana bulan minimal dua rakaat, caranya seperti salat sunah yang lain.
b. Cara
kedua, mengerjakan salat gerhana bulan sebanyak 2 rakaat, dengan membaca surah
Al-Fatihah 4 kali, rukuk 4 kali, duduk di antara 2 sujud 2 kali, dan 4 kali
sujud.
Setelah salat gerhana bulan disunahkan
ada orang yang berkhotbah memberikan nasihat untuk bertakwa dan beramal
kebaikan lainnya.
Caranya seperti berikut ini.
1) Ke-1,
pada rakaat pertama berniat salat gerhana matahari.
2) Ke-2,
takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga atau setinggi
pundak.
3) Ke-3,
mengucapkan surah Al-Fatihah.
4) Ke-4,
mengerjakan gerakan rukuk.
5) Ke-5,
berdiri tegak kembali dan mengucapkan surah Al-Fatihah lagi.
6) Ke-6,
melakukan gerakan rukuk lagi.
7) Ke-7,
mengerjakan iktidal, yaitu bangkit dari rukuk.
8) Ke-8,
mengerjakan sujud pertama.
9) Ke-9,
duduk di antara dua sujud.
10) Ke-10,
melakukan sujud kedua.
11) Ke-11,
berdiri untuk mengerjakan rakaat kedua, caranya sama dengan rakaat pertama.
12) Ke-12,
duduk tasyahud akhir dan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.
c. Cara
ketiga, mengerjakan salat gerhana bulan seperti cara kedua dengan berdiri agak
lama ditambah membaca surah yang panjang dengan suara keras dan rukuk yang agak
lama. Setelah salat gerhana bulan disunahkan ada orang yang berkhotbah
memberikan nasihat untuk bertakwa dan beramal kebaikan lainnya
Daftar
Pustaka.
1. Rasjid,
Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).
Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment