MANFAAT DOA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang manfaat berdoa bagi
manusia menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Pada Januan 1991, Perang Teluk ke-2
akhirnya meletus juga, sehingga harapan dan doa ratusan juta umat manusia telah
sirna, karena tiga pemimpin dunia akan dikenang dan dinilai berkaitan dengan
perang tersebut.
2. Saddam Hussein (Presiden Irak) yang
digelari Pemimpin yang diilhami, yang merasa bangsanya berhak memiliki Kuwait,
sehingga merebut Kuwait dan enggan menanggalkannya.
3. Raja Fahd (Raja Arab Saudi) dengan gelar
Si Pelayan Dua Tanah Suci, yang mengundang dan mengizinkan wilayahnya digunakan
oleh pasukan multinasional untuk mengusir Irak yang dianggap agresor.
4. George Bush (Presiden Amerika Serikat) yang
populer sebagai Pemimpin Negara Demokrasi dan Polisi Keamanan Dunia, menabuh
genderang perang, menarik picu, dan menekan tombol, yang menghasilkan gemerlapannya
langit Baghdad dengan panah api yang mengintai, menyembur, serta membakar jiwa
dan peradaban manusia.
5. Tiga pemimpin dunia memamerkan
kekuasaannya di atas puing-puing harapan dan doa ratusan juta umat manusia.
6. Allah Yang Maha Mengetahui dengan persis
pikiran yang ada di balik benak para penguasa yang mulia.
7. Allah yang akan menilai dan memberikan
balasan yang adil sesuai amal perbuatan mereka, apabila Allah menunda doa umat
manusia, pastilah Allah tidak akan mengabaikannya.
8. Orang-orang yang dikecewakan mungkin akan
mengulangi ucapan makhluk halus yang diabadikan oleh Al-Quran surah Al-Jin (surah
ke-72) ayat 8-9 ketika mereka menemukan langit penuh dengan penjagaan ketat dan
sernburan api.
9. Al-Quran surah Al-Jin (surah ke-72) ayat
8-9.
وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا
شَدِيدًا وَشُهُبًا
وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ ۖ فَمَنْ
يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا
Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka
kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat
menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan
(berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba)
mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai
(untuk membakarnya).
10. Al-Quran surah Al-Jin (surah ke-72) ayat
10.
وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ
فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا
Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu)
apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka
menghendaki kebaikan bagi mereka.
11. Kalaupun doa kita telah dikecewakan oleh
Allah, kita tetap yakin bahwa Allah yang memiliki kekuasaan, karena Allah yang
memberi dan mencabutnya dan "dalam genggaman tangan-Nya” segala kebajikan.
12. Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3)
ayat 26.
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي
الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ
تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah,”Wahai Tuhan Yang
mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki
dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan
orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di
tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu”.
13. Dalam konteks peperangan, Allah
mengingatkan, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal dia (akibatnya) amat
baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia (akibatnya)
amal buruk bagimu, Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.”
14. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 216.
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ
لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ
تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا
تَعْلَمُونَ
Diwajibkan atasmu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang
kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal dia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal dia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
15. Karena itu, kita boleh menyesal dan
sedih, tetapi jangan mengutuk dan terbawa emosi terlalu jauh, karena boleh jadi
Allah memenangkan agama Islam melalui usaha hamba Allah yang aniaya.
16. Para ulama berpesan bahwa, “Jangan
salahkan Allah apabila doa kita tidak langsung dikabulkan oleh Allah dan jangan
menggerutu, mengeluh, dan bosan dalam berdoa memohon kepada Allah”.
17. Jika kita berdoa memohon kepada Allah agar cahaya
siang segera datang, pada saat waktu mendekati kegelapan malam, maka penantian kita
akan lama, karena kepekatan akan semakin gelap hingga tibanya fajar.
18. Tetapi yakinlah bahwa esok hari fajar
pasti menyingsing, meskipun tidak kita kehendaki, sehingga apabila kita menghendaki
kembalinya malam pada saat itu juga, maka doa kita tidak akan dikabulkan oleh
Allah, karena kita kita meminta sesuatu yang tidak layak, dan kita akan dibiarkan
meratap dan lunglai.
19. Jangan pernah bosan untuk berdoa memohon
kepada Allah, karena sesungguhnya bersama kesulitan terdapat kemudahan.
20. Al-Quran surah Alam Nasyrah (surah ke-94)
ayat 5-6.
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ
الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
21. Tafsirnya adalah, “Sesaat setelah
datangnya suatu kesulitan pasti disusul oleh dua kemudahan”.
22. Sehingga kita harus tetap yakin bahwa segala
kebajikan terletak dalam genggaman Allah.
23. Nabi Muhammad bersabda, “Pada hari kiamat
kelak banyak orang yang terheran-heran melihat ganjaran pahala perbuatan yang
dirasakan tidak pernah dilakukannya, kemudian disampaikan kepadanya,”Inilah hasil
doamu di dunia yang dahulu tidak dikabulkan”.
24. Para ulama menganjurkan marilah kita
terus berdoa memohon kepada Allah untuk segala keperluan kita di dunia dan
akhirat, janganlah kita jemu dan bosan dalam berdoa, serta jangan menggerutu,
mengeluh, dan jangan mengutuk.
Daftar Pustaka
1.
Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment