Sunday, July 7, 2019

2569. MANUSIA USIA LANJUT (MANULA)


MANUSIA USIA LANJUT
(MANULA)
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
          Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang manusia usia lanjut (manula) ?” Penulis novel "Malam Itu Datangnya Lamban" menjelaskanya.
1.    Orang tua yang katanya banyak makan asam garam, artinya mengerti semuanya, ternyata mereka seperti anak-anak yang tidak memahami tentang masa tuanya sendiri.
2.    Banyak orang tua yang tidak mempersiapkan diri menghadapi perjalanan masa tuanya sendiri.
3.    Manusia sejak menginjak usia 60 tahun mulai memasuki manula (manusia usia lanjut).
4.    Sebelum hari benar-benar gelap, para manula harus mengingat beberapa pemandangan yang akan dihadapinya, sehingga hatinya lebih siap dan tidak galau.

5.    Pemandangan ke-1:
1)    Ketika usia makin tua, para manula harus menyadari bahwa makin sedikit orang-orang yang ada di samping kita.
2)    Generasi orang tua di atas kita telah tiada dan generasi seumuran dengan kita juga banyak yg sudah tidak mampu merawat dirinya sendiri.
3)    Para generasi muda mempunyai kesibukan sendiri, bahkan mungkin suami atau istri sudah meninggalkan dunia yang fana ini terlebih dahulu.
4)    Yang menemani kita hanyalah hari-hari kosong melompong, kita harus belajar untuk hidup sendirian, dan berusaha menikmati kesendirian.

6.    Pemandangan ke-2:
1)    Perhatian masyarakat makin lama makin kecil, tidak peduli betapa gemilangnya karir kita selama ini.
2)    Betapa pun terkenalnya kita, setelah uzur kita menjadi kakek atau nenek yang biasa saja.
3)    Pusat perhatian tidak lagi menyoroti diri kita, marilah belajar duduk di sudut yang tenang, dan mengagumi keriuhan generasi muda.
4)    Kita harus berusaha menanggulangi perasaan cemburu, iri, dan galau terhadap generasi muda.

7.    Pemandangan ke-3:
1)    Jalan di depan kita banyak bahaya yang menghadang.
2)    Sakit, patah tulang, stroke, alzheimer, kanker, dan lainnya semua itu mungkin menghampiri kita .
3)    Kita sulit menolaknya, sehingga kita harus belajar berdamai dengan penyakit,  belajar hidup bersama penyakit, dan berteman dengan penyakit.
4)    Mari kita jaga suasana hati, tugas kita adalah berpikir positif, berolah raga yang cukup, dan selalu memompa semangat untuk diri kita sendiri.

8.    Pemandangan ke-4:
1)    Kita harus membiasakan diri untuk hidup di atas tempat tidur, seperti bayi.
2)    Kembali ke situasi seperti waktu kita kecil, ketika ibu melahirkan kita.
3)    Setelah melewati liku-liku kehidupan yang penuh warna, akhirnya kita kembali ke awal, yaitu ke tempat tidur, dan mungkin menerima perawatan orang lain.
4)    Yang berbeda adalah dahulu kita dirawat oleh ibu dan ayah penuh kita dengan penuh kasih sayang, tetapi akhirnya belum tentu ada keluarga yang merawat kita.
5)    Mungkin yang merawat kita adalah perawat yang wajahnya tersenyum, tetapi  kita tidak tahu dalam hatinya, kita tetap harus bersyukur, merendah dan berterima kasih.

9.    Pemandangan ke-5:
1)    Menghadapi tahap terakhir perjalanan hidup di dunia, kita harus belajar menerima dan mengikhlaskan segalanya.
2)    Mari kita nimati sisa kehidupan ini dan mensyukuri semua yang kita miliki selama ini.
3)    Jangan terlalu memikirkan hal-hal kecil dan tetek bengek, dan jangan mudah terganggu hal yang remeh-temeh.
4)    Yakinlah anak-anak dan cucu-cucu kita masing-masing mempunyai rezeki yang dipersiapkan oleh Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang.
5)    Jangan mudah tersinggung dan cepat marah, nanti teman kita makin sedikit.
6)    Mari kita persiapkan suasana hati menghadapi sisa perjalanan ini dengan alami dan wajar.
7)    Selamat menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan dan kesejahteraan dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Pengampun.

10. Al-Quran surah Al-Jumuah (surah ke-62) ayat 8.
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
       Katakan: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemuimu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".

11. Al-Quran surah Yasin (surah ke-36) ayat 68.
وَمَنْ نُعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ ۖ أَفَلَا يَعْقِلُونَ
     Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?

12. Al-Quran surah Hud (surah ke-11) ayat 6.
۞ وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

      Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).


 (Sumber: internet)


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment