Wednesday, July 31, 2019

2831. SIKAP AHLI KITAB


SIKAP AHLI KITAB
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang sifat dan sikap Ahli Kitab menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Kata “sifat” (menurut KBBI V) bisa diartikan “rupa dan keadaan yang tampak dari suatu benda”, “tanda lahiriah”, “peri keadaan yang menurut kodratnya ada pada sesuatu (benda,orang, dan sebagainya)”, “ciri khas yang ada pada sesuatu (untuk membedakan dari yang lain)”, “dasar watak (dibawa sejak lahir)”, dan “tabiat”.
2.    Kata “sikap” bisa diartikan “tokoh atau bentuk tubuh”, “cara berdiri (tegak, teratur, atau dipersiapkan untuk bertindak)”, “kuda-kuda (tentang pencak dan sebagainya)”, “perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian”, “keyakinan”, “perilaku”, dan “gerak gerik”.
3.    Al-Quran menggunakan beberapa istilah yang berbeda ketika menunjuk kepada orang Yahudi dan Nasrani, yaitu dua kelompok masyarakat oleh para ulama disebut sebagai “Ahli Kitab”.
4.    Selain istilah “Ahli Kitab”, Al-Quran juga menggunakan istilah “Utul Kitab”, “Utu nashiban minal kitab”, “Al-Yahud”, “Al-Ladzina Hadu”, “Bani Israil”, “An Nashara”, dan istilah lainnya.
5.    Kata “Ahli Kitab” terulang dalam Al-Quran sebanyak 31 kali, “Utul Kitab” 18 kali, “Utu nashiban minal kitab” 3 kali, “Al-Yahud” 8 kali, “Al-Ladzina Hadu” 10 kali, “An-Nashara” 14 kali, dan “Bani Isra'il” 41 kali.
6.    Al-Quran banyak berbicara tentang sifat dan sikap Ahli Kitab terhadap umat Islam, dan tentang keyakinan dan sekte mereka yang beraneka ragam.
7.    Al-Quran surah An-Nisa, surah ke-4 ayat 171.

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۖ وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ ۚ انْتَهُوا خَيْرًا لَكُمْ ۚ إِنَّمَا اللَّهُ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ سُبْحَانَهُ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ ۘ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا

      Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al- Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
8.    Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 77.

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ غَيْرَ الْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوا أَهْوَاءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوا مِنْ قَبْلُ وَأَضَلُّوا كَثِيرًا وَضَلُّوا عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ

      Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.
9.    Al-Quran surah Ali 'Imran, surah ke-3 ayat 70-71.

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَأَنْتُمْ تَشْهَدُونَ
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

      Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampuradukkan yang hak dengan yang batil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui?” Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya),”Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mukmin) kembali (kepada kekafiran).

10. Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 59.

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ هَلْ تَنْقِمُونَ مِنَّا إِلَّا أَنْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلُ وَأَنَّ أَكْثَرَكُمْ فَاسِقُونَ

      Katakanlah,”Hai Ahli kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedangkan kebanyakan di antaramu benar-benar orang-orang yang fasik?”
11. Para ulama menjelaskan bahwa Al-Quran berkali-kali mengingatkan agar umat Islam tidak mengangkat Ahli Kitab sebagai pemimpin atau teman akrab atau tempat menyimpan rahasia.

12. Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 51.

۞ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَىٰ أَوْلِيَاءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

      Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antaramu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
13. Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 118 umat Islam diingatkan untuk tidak menjadikan orang di luar kalangan Islam sebagai “bithanah” (teman untuk tempat menyimpan rahasia).

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ ۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ

      Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
14. Nabi Muhammad bersabda,”Jangan memulai mengucapkan salam kepada orang Yahudi dan Nasrani, apabila kamu menemukan salah seorang di antara mereka di jalan, maka desaklah dia ke pinggiran”.
15. Nabi Muhammad bersabda,”Jika  Ahli Kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah: Wa 'alaikum’.”
16. Para ulama berbeda pendapat tentang hukum memulai ucapan salam kepada orang kafir, mayoritas ulama melarangnya, tetapi sebagian ulama membolehkannya.
17. Al-Quran surah QS Al-Anfal (surah ke-8) ayat 61.

۞ وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

      Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
18. Para ulama mengingatkan bahwa Al-Quran memerintahkan umat Islam harus berlaku adil terhadap siapa pun, termasuk berlaku adil kepada Ahli Kitab.

19. Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 105 berupa teguran kepada Nabi Muhammad karena cenderung membela keluarga Islam, dengan menyalahkan seorang Yahudi.

إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ ۚ وَلَا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا

      Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.

0 comments:

Post a Comment